Lauren beranjak keluar kelas menuju depan gerbang sekolah. Ia melihat jam tangannya mamanya tidak bisa menjemputnya dikarenakan ada pekerjaan penting.
Motor ninja merah berhenti tepat disamping Lauren.
Lauren menoleh kearah pria itu, WILLIAM."Bareng gue aja, bentar lagi hujan"
"Enggak deh, gue naik taksi aja"
"Naik"
"Enggak"
"Bentar lagi hujan, buruan naik"
Ya, sebentar lagi hujan turun, Lauren menghela nafas berat, ia memakai helm yang diberikan William. Dan segera naik ke motor william.
•
•
•
•
•
Hujan turun begitu deras,
"Ni anak gaada niatan berhenti gitu ya, gak kasian apa sama gue udah kedinginan kayak gini" ucap lauren dalam hati.Ia baru sadar ini bukan jalan arah rumahnya, lalu ini rumah siapa oh my god ni anak akan bawa gue kemana sih....
William berhenti di depan rumah yang lumayan cukup besar. Lauren turun dari motor dan melepaskan helm nya.
"Ini dimana sih, lo mau bawa gue kemana sekarang, dalam keadaan baju basah kayak gini" ucap lauren panjang lebar."Rumah gue"
"Ngapain?"
"Masuk"
Pria itu masuk terlebih dahulu, meninggalkan lauren di teras rumahnya. Lauren berdecak kesal selalu seperti itu.
"Lo mau tetep disitu atau masuk"
Lauren segera masuk kedalam rumah william.
"Ganti pakaian lo" ucap william memberikan beberapa baju
Lauren menatap baju itu, yang difikirkan hanya apa hanya ganti luaran aja??"Lengkap"
Sepetinya william paham yang ia maksut. Lauren mengambil baju itu dan beranjak menuju kamar.
•
•
•
Lauren duduk di sofa ruang tamu,
William datang dengan membawa secangkir teh hangat."Nih minum"
"Lo gak minum"
"Lo aja"
"Lo dirumah sama siapa"
"Orang tua"
"Anak tunggal?"
"Ada kakak"
"Kemana?"
"Gak tau"
Ya begitulah william, selalu berbicara apa adanya
Lauren yang melihat tingkah willi yang menyebalkan, merasa sangat kesal.
Lauren melihat jam tangannya, menunjukan pukul 16.30"Masih hujan"
"Iya"
"Mama lo dirumah?"
"Kerja"
"Pulangnya"
"Nanti malem"
"Oh"
Oh saja, dasar cowok gak peka. Lauran menatap pria itu dengan tatapan kesal, marah, kecewa. Oh god kenapa ada mahluk yang seperti ini.
•
•
•Hujan yang sedari tadi mengguyur kota jakarta kini kian mereda. William mengantarkan Lauren pulang.
Disetiap perjalanan tak ada yang berbicara sama sekali, semua saling diam."Pegangan gue mau ngebut"
Lauren meraih ujung jaket yang willi gunakan. Willi menghentikan laju motornya, Perlahan tangan kekar willi meraih tangan Lauren dan melingkarkan nya di perutnya.
"Kan udah gue bilang gue mau ngebut"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Juliet
Teen Fictionmenceritakan tentang seorang pria yang mencoba membahagikan setangkai mawar juliet yang sulit untuk didapatkan. Mau tau kelanjutannya? ikuti terus ceritanya yaa :)