Mantan

141 12 0
                                    

Nathaniel sedang bediam diri dikamarnya dia bingung dengan jalan pikiran orang tuanya,bagaimana mungkin diusianya yang baru menginjak angka 17 dia sudah harus menerima kenyataan ini,dia tidak tahu harus melakukan apa,disatu sisi dia sangat mencintai gadisnya dan disatu sisi lagi dia harus terpakasa menerima sesorang yang sama sekali tidak dicintainya.Dia sudah berulang kali bilang, bahwa dia tidak mau dijodohkan apalagi dijodohkannya sama orang yang tidak dia cintai bahkan sampai kapan pun dia tidak akan mencintai gadis itu.

"Niel,mama boleh masuk"ucap mamanya dibalik pintu kamar Nathaniel.

"Masuk aja ma"jawab Nathaniel malas,dia tau kedatangan mamanya kesini adalah ingin membahas masalah pertunanganya.

Alina masuk kedalam kamar putra satu-satunya itu,dia melihat Nathaniel memandang kearah lain dengan tatapan kosong.Dia kemudian  duduk mendekati putranya dan menepuk pundaknya pelan.

"Mama tau kalau kamu berat nerima keputusan ini,tapi mau bagaimanapun dia harus menikah denganmu sayang,mama sama papa ingin melakukan yang terbaik buat kamu"penjelasan Alina kepada putranya.

"Ma apa harus kayak gini cara yang mama bilang untuk kebaikan aku"marah Nathaniel

"Bukan gitu sayang,ini juga untuk kebaikan kamu kedepannya juga,mama gak mau kamu salah pilih pasangan nantinya"

"Ma,aku ini udah besar,aku bakalan tau cari pasangan yang baik buat akau itu gimana caranya"balas Nathaniel tak mau kalah.

"Tapi Niel,kamu gak kasihan sama Nadia,dia udah ditinggalin kedua orang tuanya,dia juga butuh kasih sayang,dan kasih sayangnya itu cuma bisa kamu yang kasih"

"Ma,apa kasih sayang mama sama papa masih kurang buat dia,dia juga pasti bisa cari orang yang menyanyaginya dengan tulus tanpa harus merasa kasihan"ucap Nathaniel penuh penekanan.

"Lagian ngapain juga mama odopsi dia,mungkin kalau mama gak odopsi dia hidup aku bakalan tenang-tenang aja,kalaupun cukup dia jadi adik angkat aku,aku bakalan terima"ucap Nathaniel penuh penekanan.

Tanpa mereka ketahui,Nadia diam-diam mendengarkan ucapan demi ucapan yang mereka lontarkan.Dia  mengusap pipinya yang sudah basah dengan air matanya dan melangkah pergi dia tidak mau mendegarkan lebih lanjut lagi,dia sudah cukup sakit hati menerima kenyataan ini semua.

"Kamu gak tau alasan sebenarnya mama odopsi dia itu apa dan juga meminta dia sebagai calon menantu mama"

"Lebih baik mama pergi sekarang,aku tidak butuh penjelasan mama lagi"usir Nathaniel anggap saja Nathaniel anak durhaka karena mengusir mamanya dengan seenaknya.

Alina melangkahkan kakinya keluar setelah putranya mengatakan itu.

Brakk
Nathaniel langsung menutup pintunya dengan keras.Dia langsung mengambil sebatang rokok yang ia selipkan dicela-cela meja belajarnya mungkin mamanya akan marah ketika mengetahui bahwa Nathaniel seorang perokok.Dia meluapkan semua masalahnya dengan menghirup zat-zat yang ada dalam kandungan rokok tersebut.

❤❤❤

Dilain tempat Natella sedang mencoba menghubungi Nathaniel karena sedari tadi pagi dia tidak mengabarinya sama sekali.

"Niel angkat dong"sedari tadi Natella mondar-mandir karena telponnya tidak dijawab sama sekali oleh Nathaniel bahkan smsnya  yang sudah ratusan kali Natella kirimkan tidak ada satupun yang dibalasnya.

"Kamu kemana sih Niel"ucap Natella sambil melemparkan hp dikasur,mungkin dia sudah lelah menghubungi Nathaniel.

"Sayang makan dulu yuk,kamu dari tadi pagi belum makan loh"ucap mama Natella sambil masuk kekamarnya yang tidak dikunci

Nathaniel NatellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang