Senja kian menghilang di gantikan malam suasana seoul pun juga semakin dingin efek salju yang mulai turun, terlihat seorang gadis tengah berkutat dengan laptop dan juga pena di tanganya guna mencatat apa yang dia pikirkan tak lupa headfree yang masih terpasang di telinganya, yah dia park Sarang gadis cantik dengan mata bulat bak boneka membuat banyak yang mengira dia bukan orang korea, bisa di bilang semacam campuran, hey tapi dia benar benar orang korea asli dia lahir di busan, dia ke seoul karena ingin melupakan kenangan nya sewaktu di busan kenangan yang mungkin tak kan pernah hilang.
" sarang ah! " teriak seseorang , karena merasa tak ada balasan orang itu pun menghampiri sarang dan melepas headfreenya dengan paksa
"yakk!! Sakit mau apa kau" kesal sarang sembari memegang telinganya , orang itu segera mengambil kursi di depan sarang membuat sarang menatap orang itu dengan penuh tanya
"wae? " ucap orang itu lagi
" ya park wojin kenapa kau kemari" ucap sarang
" mencarimu lah "
" untuk? "
" kau lupa kita harus pulang ke busan, eomma dan appa akan menjemput kita, kita kan akan berlibur " ucap woojin semangat
" aku tak berminat" ucap sarang singkat
" ah wae? Hampir 2 tahun kau tidak mau pulang ke busan apa kah tidak rindu keluargamu? "
" rindu tapi tugas ku banyak, jadi aku tak ada waktu"
" penipu, bilang saja kau tidak mau bertemu yunhyeong hyung kan" tebak woojin
" kenapa kau membahas dia!" kesal sarang
" aku tidak membahas aku haya bertanya, apa kau masih menyukai lelaki yang kini telah menikah? " terang woojin
" jaga ucapanmu" ucap sarang
" yak sarang kita ini kembar aku tau bagaimana perasaaanmu soo.. Dont lie sister" ucap woojin
" aku tidak berbohong, baiklah ayo kita pulang ke busan, " ucap sarang
" baiklah biar eomma ku tlfon agar dia menjemput kita di sini" ucap woojin yang berlalu
Entah kenapa setiap mendengar nama yunhyeong seperti ada peluru yang langsung menacap ke hati sarang, entah keangan apa yang sarang buat dengan yunhyeong .
Sarang mulai menganakan mantelnya dan merapikan barangnya ketika woojin kembali dari menelfon
" apa yang kau lakukan sebenarnya hingga kau tidak bisa melupakan yunhyeong hyung? " tanya woojin yang membantu membawakan ransel sarang
" entahlah, palli kita pergi ah ya bisa kau bawa ini sebentar aku ingin ke toilet" ucap sarang memberikan ponselnya kepada woojin
" ah nde, kau ini selalu menyusahkanku" ucap woojin
" sebentar, aku akan kembali" ucap sarang berlalu
Woojin memperhatikan ponsel sarang, entah kenapa rasanya woojin ingin sekali memeriksa apa isi ponsel kembarannya itu dan baru saja membuka lockscreen woojin sudah ingin memaki saudaranya itu bagaimana bisa dia masih menjadikan foto yunheong dan sarang, dan jelas mereka sudah putus 2 tahun lalu, bisa di bilang yunhyeong dan sarang berpacaran ketika mereka masih berada di sekolah rendah, ketika woojin ingin membuka aplikasi pesan, sarang dengan cepat merebut ponselnya sebelum woojin lebih jauh memeriksa ponselnya.
" yak apa yang kau buat! " kesal sarang
" wae? Aku hanya ingin melihat jam berapa sekarang"
" bukankah kau menggunakan arloji?" heran sarang
" akh itu emm lupakan" ucap woojin yang pergi begitu saja
" dasar aneh" umpat sarang
" sarang palli!! Eomma sudah datang! " teriak woojin
" ndee " ucap sarang
" ya anaku sarang sudah besar sekarang bagaimana kabarmu? " tanya eomma
" aku baik baik saja eomma, kalian berdua sehat kan " ucap sarang memeluk eommanya
" sehat kok sudah masuk " ucap appa
" appa bukakan bagasi barang barang ini berat! " rengek woojin
" ah mian woojin appa lupa kekeke"
Melihat hal itu eomma dan sarang tertawa.
Selama perjalanan sarang terus saja melihat ke arah jendela, woojin yang berada di sebelahnya merasakan itu
" sarang apa yang kau pikirkan" ucap woojin
" ani aku hanya gugup" ucap sarang
" pasti gara gara itu kan"
" ani, sudahlah " ucap sarang
Entah kenapa jantung sarang begitu bedebar bukan karena bahagia melainkan rasa takut akan hal yang dulu sarang rasakan semakin ia memikirkan semakin sakit hatinya tak terasa buliran air mata kembali menentes dan dengan sigap sarang menyeka dengan kasar.Mian saya penulis baru jadi bahasanya masih berantakan, ada yang penasaran kenapa sarang begitu merasa terluka?
Jangan lupa comment, karena comment kalian sangatlah berharga 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri
FanfictionMenceritakan seorang gadis bernama sarang yang benar benar ingin melupakan masalalunya, hingga dia bertemu dengan sosok pria yang akan membantunya.