Bagian I Hari Pernikahan

3 1 0
                                    

Sebuah pesta kebun. Taman belakang telah berhias lampu warna warni. Pita-pita disusun dengan indah. Kursi dan meja berikut hidangan telah tertata rapi. Pesta malam ini cukup meriah untuk disebut sebagai acara keluarga. Bukan hanya keluarga besar Soerya datang, tapi beberapa pengusaha dan pejabat juga hadir. Sebagai keluarga yang memiliki akar yang kuat baik dalam bisnis, maupun dalam pemerintahan, dengan ditambah lagi garis darah yang masih keturunan ningrat, maka sudah seharusnya jika setiap acara yang mereka adakan selalu menjadi besar dan menjadi perhatian banyak pihak. Pengamanan super ketat, sehingga tidak satupun wartawan berhasil mengabadikan momen itu.
Delia hanyalah seorang artis baru, sebelumnya dia memiliki karir sebagai desainer. Walaupun karirnya cukup baik, entah kenapa dia banting setir dan mencoba dunia peran. Dia berhasil mendapatkan peran di beberapa film dan sinetron. Tapi dia masih jauh dari sebutan aktris berbakat. Haryo memiliki rumah produksi. Dan disanalah Delia mengenal suaminya tersebut.
Pernikahan ini adalah pernikahan kedua Tuan Haryo Soerya yang merupakan pimpinan dalam keluarga besarnya. Pria yang telah berusia lebih dari setengah abad itu akan melepas status dudanya, dengan menikahi seorang gadis muda yang bahkan usianya tidak ada separuh dari usianya.
Delia memiliki perawakan yang mungil, yang membuatnya tampak lebih muda dari usianya. Banyak yang memuji kecantikannya, tapi tidak sedikit juga disela-sela tamu yang menggosipkan dia sebagai wanita yang hanya mengingkan kehidupan mewah dengan menikahi seorang pria tua yang kaya raya.
"Salut untuk pengantin baru!!" 

Haris memandang pasangan pengantin itu dari kejauhan. Wajah yang begitu dirindukan, sekaligus dibencinya. Kini berada begitu dekat, namun juga begitu jauh. Wanita itu bahkan seakan tidak mengenal dirinya. Dua kali mereka saling bertemu, tapi tidak pernah ada tegur sapa. Wanita itu menyapanya seakan mereka baru berkenalan. Sebagai calon ibu dan anak. Sungguh menyakitkan. 

Haris terus bertanya-tanya apa yang diinginkan wanita itu dengan masuk kedalam keluarganya. Dia tidak peduli jika wanita itu ingin menyakitinya. Tapi bukan keluarganya yang lain. Wanita itu menyiratkan dendam dimatanya. Haris hanya mampu memandangnya dari kejauhan. Beberapa kali dia mendesah mengingat luka yang telah saling mereka torehkan dihati masing-masing.

Malam semakin larut. Pesta itu telah usai. Para tamu telah banyak yang meninggalkan tempat. Bahkan pengantin pun tidak lagi tampak. Haris berjalan menyusuri taman menuju ke kamarnya. Dia melewati teras kamar ayahnya. Dia melihat Delia berada di teras kamar. Gaun pengantinnya telah dilepaskan. Dia memakai gaun tidur satin berwarna merah muda yang membuatnya tampak semakin seksi. Wanita itu melihatnya, tetapi dia masih berlagak seperti tidak mengenalnya. Dia hanya sedikit menganggukkan wajahnya. Dan kemudian berpaling kearah lain
Awalnya Haris tampak ragu-ragu, sebelum akhirnya dia melangkah mendekati wanita itu. Delia menatapnya terkejut. Tetapi dia tidak mengucapkan sepatah katapun.
Tiba-tiba Haris mencengkeram lengannya dengan kasar.

The Wedding-My Father's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang