Bab 4

50 6 0
                                    


   Terlihat dua orang siswi sedang berjalan menyusuri bangku-bangku untuk mencari tempat duduk yang nyaman, namun ternyata semua bangku telah penuh di duduki.

"Alexa" terdengar suara cowok yang  cukup familiar memanggilnya entah dari mana.

Refleks Clara yang mendengar suara itupun segera clingak-clinguk mencari sumber suara itu.

Dan dia melihat seorang siswa sedang melambai-lambai ke arahnya, dan yang seperti kalian tebak yg memanggil Clara dengan nama Alexa hanyalah Dio.

Ia melihat di depan bangku yang di tempati dio ternyata kosong, dan Clara pun menarik tangan lili untuk mengikutinya.

"Sayang, apa-apaan sih kamu pake manggil-manggil si cupu itu segala?".

"Erika sayang, aku manggil dia karna aku punya ide untuk ngerjain dia, kan tadi dia udah buat kesal kamu sekarang waktunya balas dendam" jawab Dio asal karna ia masih jengkel dengan jawaban Clara atas semua pertanyaannya tadi, mungkin ia akan balas dendam sekarang.

"wahh, ide bagus tuh pacar aku pinter banget deh" entah mengapa saat Dio mendapat jawaban dari Erika ia sedikit merinding.

Tak lama setelah itu Clara dan lili pun segera duduk di depan bangku yang di tempati Dio dan Erika.

"Sayaang pesenin aku minum dong, aku haus nih" ucap Erika dengan nada manjanya sehingga membuat Dio menyrengit lantaran semakin risih dengan sikap Erika.

"oke sayang, apa sih yang nggak buat kamu?, eh Lex pesenin pacar gue minum dong sama pesenin gue bakso"

"gue bukan babu" jawab Clara dengan datarnya.

"eh, Alexa cupu lo nggak tau siapa gue, gue itu anak dari Herman wijaya dan juga ahli waris keluarga wijaya, nah sekarang lo tau kan siapa gue?. Lo masih berani nggak nurutin permintaan gue? ".

"penting? "-_-

"eh udah-udah, kok jadi berantem gini sih biar aku aja kalo gitu yang mesenin" ucap lili dengan tampang lemah lembutnya.

"heh cupu, lo tiru nih temen lo, udah cantik, baik, ramah. Emang ya kalo kelakuan itu bisa di tentukan oleh wajah" ejek Dio dengan memandang Clara dengan tampang merendahkan.

   Clara pun yang di ejek seperti itu pun hanya menganggapnya seperti angin lewat saja hingga membuat Dio tak bisa berkata-kata lagi.

  Memang kadang memilih diam dengan memasang tampang iya in aja itu adalah salah satu solusi terbaik untuk menghadapi orang yang menghina kita.

"yaudah Clara kamu mau nitip apa?, biar sekalian aku beliin, dan Dio kamu ingin minuman apa? Ato cuma pesen bakso aja, oh iya Erika kamu tadi ingin minuman apa?".

"cappuccino grass jely" jawab mereka bertiga serempak.

"oh, O.. Okey" setelah itupun lili segera melesat untuk memesankan pesanan mereka.

Setelah menunggu beberapa menit kemudian lili kembali sambil membawakan pesanan mereka, dan lili membagikan pesanan itu kepada Orang yang memesan.

Saat akan memberikan minuman yang di pesan Clara, Erika menyenggol tangan lili sehingga tumpah dan mengenai baju putih Clara.

"Eh.. Ehh.. Clara Ma.. Maafin aku ya tadi aku nggak sengaja".

"iya gakpapa" setelah itu pun Clara langsung bangkit lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya"

"Hahaha, rasain tuh cupu, kena akibatnya kan habis gangguin gue?".

"sayang kamu lihat kan tadi, kasian banget ya dia hahaha" ucap Erika dengan bersemangat.

"I..iya, ha ha ha" entah kenapa Dio tertawa begitu garing, sebenarnya entah mengapa ia merasa kasian saat minuman itu menyiram baju Clara

"sayang, aku ke toilet sebentar dulu ya? ". Ucap dio meminta ijin ke Erika

"tapi jangan lama-lama ya"

"iya" jawab dio singkat dan segera berjalan meninggalkan Erika dan lili.
.
.
.

"duh, pake nggak ilang segala nih noda" ucap Clara seraya mengusap kasar bajunya dengan tisu yang telah di beri air.

Saat sedang sibuk-sibuknya membersihkan noda tiba-tiba ada tangan yang memegang pundaknya.

"Alexa".



Disguise Of An Angel (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang