Bab 6

44 6 1
                                    


"Jagoan apanya, naklukin hati perempuan aja nggak bisa gimana mau jadi jagoan" Ucap seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Herman Wijaya ayah dari Dio.

   Dan seseorang yang di maksud tak lain adalah Clara.

"pah, udah deh nggak usah bahas ini lagi" jawab dio dengan tampang malasnya, entah mengapa papahnya ini bersikap seperti perempuan dengan selalu menyindirnya.

"nggak usah di bahas gimana, kalo kita bisa mendapat dukungan dari keluarga Gultom kita bisa lebih sukses dari pada sekarang".

  "pah, sekarang keluarga kita ini juga sudah termasuk keluarga bergengsi kurang apalagi coba?!."

"halah jangan sok kamu, bukanya dia gadis yang sangat cantik, paling lama-lama kamu juga suka sama dia."

  "pah, emang dulu aku nurutin kemauan papah karna aku juga sedikit tertarik sama Clara namun setelah aku di tolak, aku mulai nyaman sama Erika yang selalu mendekatiku ya walaupun hubungan aku sama dia hanya taruhan, Aku suka cewek yang penurut bukan cewek keras kepala kaya clara" jelas Dio, namun Tiba-tiba ia teringat pada sosok Alexa.

"tapi kenapa ya setelah ketemu sama Alexa gue jadi nyaman sama cewek yang keras kepala"
.
.
.
 
   Di sisi lain seorang gadis cantik berambut panjang sedang menaiki mobil Lamborghini sambil sibuk memainkan Hp nya hingga tiba di depan sebuah markas yang sangat besar.

   Sebenarnya keluarganya bukan hanya keluarga militer saja namun juga membangun sebuah Organisasi mafia terbesar di dunia.

  Jadi Clara sudah belajar menggunakan pistol dan juga senjata-senjata lainnya dari kecil.

namun mafia milik keluarganya ini tidak membuat onar sembarangan.

   Mereka hanya menjalankan misi-misi penting dan juga kasus-kasus internasional.

  dan nama dari mafia tersebut adalah BLACK EMPEROR.

    Nama BLACK EMPEROR memang sudah menggema di dunia namun tak banyak orang yang mengetahui bahwa BLACK EMPEROR di miliki oleh keluarga Gultom.

Setelah Clara turun dari mobil, tiba-tiba banyak orang-orang berjas hitam yang keluar dari markas itu untuk menyambut Clara, saat mereka melihat Clara keluar dari mobil mereka buru-buru berjejer rapi lalu membungkuk.

Clara pun berjalan melewati mereka
Dengan anggun, lalu saat hampir sampai di depan pintu masuk ia menoleh seraya berucap

"Tak perlu terlalu sopan"

  Setelah itupun dia memasuki ruangan pribadinya, dan memanggil sahabat yang sekaligus menjabat sebagai sekretarisnya, dan dia adalah satu-satunya sahabat yang Clara punya.

"Clar, lo udah sampai? " tanya seorang lelaki yang baru saja masuk.

  "seperti yang lo lihat" jawab Clara dengan nada datarnya.

  "ngapain lo panggil gue" tanya lelaki tersebut.

  "gue dengar ada masalah tentang keuangan di perusahaan"

  "Oh itu, memang benar sih tapi nggak sampai serius kok, sebenarnya ada orang yang korupsi hanya 5 Milyar saja, bukan masalah yang terlalu penting" ucap lelaki tersebut dengan entengnya.

  Clara hanya menyerngit kan keningnya dan menopang kepalanya dengan tangan, ia berpikir bahwa meskipun 5 Milyar bukan sesuatu yang banyak bagi mereka tapi itu adalah uang.

  Dari pada memberikan pada koruptor lucknut seperti mereka, lebih baik untuk menyumbang kannya pada orang yang lebih membutuhkan.

"Segera siapkan data-data orang tersebut, aku akan menanganinya sendiri" ucap Clara dengan nada yang serius.

  Clara memang menyuruh Azka sahabatnya tersebut untuk berbicara non formal dengannya meskipun dia adalah sekertarisnya.

Namun ketika Clara mulai berbicara serius ia tak dapat menuruti permintaan bos nya itu, karna entah mengapa jika Clara mulai serius ia merasakan aura seorang pemimpin yang kuat di diri bosnya itu.

"Baiklah akan segera saya siapkan".
.
.
.
(Dio pov)

Hari ini adalah hari ke 28 aku memacari Erika dan tinggal dua hari lagi aku akan bebas darinya.

  Flashback on...

  "men, kita taruhan yuk"

"taruhan apaan? " ucapku seraya menatapnya malas.

"kita taruhan kalau lo bisa macarin seorang cewek dalam satu bulan penuh gue janji bakal nurutin apapun kemauan lo selama sebulan dan jika lo nggak bisa pinjemin motor baru lo selama sebulan, gimana? "

Ya gue ngerti kenapa dia berani membuat taruhan seperti itu, karna setiap cewek yang gue pacari, mereka akan gue putusin tidak lebih dari seminggu.

  Dan saat mendengar tantangan tersebut adrenalin gue merasa tertantantang dan gue pun menyanggupi tantangan sahabat gue itu.

"Oke gue terima, tapi jangan nangis kalo lo jadi babu gue selama sebulan" ucapku sambil tersenyum devil kearahnya.

  Pada waktu itu adalah libur panjang bagi murid-murid jadi tak tunggu lama Dio segera menjalankan aksinya.

"Erika, kamu mau nggak jadi pacar aku? ".

*
*
*

See you and the next chapter 😁☺☺
Jangan lupa tinggalkan jejak ya..

Dann...
  Jaga selalu kesehatan, jangan sampai sakit ya.. 🤗🤗

Jangan pernah lupa:
~mencuci tangan sesering mungkin
~pakai masker ketika bepergian/flu
~jaga jarak setidaknya satu sampai dua meter
~dan terakhir selalu berdo'a







Disguise Of An Angel (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang