BAB 3

78 6 3
                                    

 
  "ALEXANDRA CLARA, panggil aja Clara".

Setelah perkenalan diri yang cukup singkat mungkin bisa di bilang sangat tingkat.

  Calara segera kembali ke tempat duduknya, dan membuat murid di kelas itu pun merasa sedikit heran, memang ada ya perkenalan sesingkat itu?.

"cupu, boleh nggak kalo gue panggil lo Alexa? " tanya Dio dengan sedikit senyuman di wajahnya.

Clara hanya menoleh sebentar ke arah Dio dan kembali lagi melihat sisi yang sedang memperkenalkan diri sambil menjawab "terserah".

Entah karna bosan atau bagaimana Dio pun selalu ingin memulai percakapan dengan Clara.

"elo tau nggk, kenapa gue panggil lo Alexa bukan Clara?".

"Nggk"

"gue beri tau ya, saat SMP ada temen gue yang namanya juga Clara, dan anehnya sifat lo tuh mirip banget sama dia tapi wajah kalian itu beda banget, ya bisa di bilang dua banding sepuluh lah, Clara itu cantik nya luar biasa sedangkan lo rambut di kepang dua, pakek kaca mata bulat, wajah tertutup poni, fix lo tuh nerd yang nggk banget jadi gue lebih baik manggil lo Alexa dari pada nyamain lo sama Clara".

Selang beberapa detik terdiam, Clara hanya berkata "oh" sehingga membuat Dio sangat merasa jengkel.

"sumpah ya, lo tuh nggak bisa ngomong lain selain oh, nggak,,apa? ".

"nggk"

"serah lo dah, capek gue ngomong sama elo,udah ngomong panjang lebar jawabannya cuma oh kalo nggak gitu jawab nggk kesel gue ngomo.. ".

"kok dia lo puji sampai segitunya, lo suka sma dia? " tanya Clara  dengan memandang wajah tampan Dio dengan tatapan yang sulit di artikan.

"hah?, suka sama seorang cewek kayak Clara?, ya walaupun dia tuh cantik tapi kalo di bandingkan sama Erika sih gue lebih milih Erika walaupun dia nggak secantik Clara tapi gue lebih seneng sama cewek yang nurut, lemah lembut, perhatian pokoknya gitu dah".

"oh"

  Tak terasa ternyata sesi perkenalan telah selesai dan dilanjutkan dengan beberapa sesi pendamping an oleh anggota Osis sampai waktu istirahat tiba.
.
.
.

"My honey bunny sweetie baby Dioooo, yayang Erika udah dateng nih".

  Tiba-tiba terdengar suara memekakkan telinga para murid di kelas itu, dan yang dipanggil pun merasa sedikit risih dan malu lantaran semua mata terfokus padanya.

"apa-apaan sih tu cewek, suaranya kayak toa masjid pakek kata-kata yang jijay lagi".

"eh, Dio udah punya pacar ya, adauh patah hati eneng bang".

"apasih kalian liat-liat, kenapa? Nggak enak? " ucap Erika sambil memelototi orang -orang yang sedang berbisik-bisik gentangnya.

"kalo enggak kenapa? ".

"ya Suntik, gitu aja ribet". Sahut Erika dengan tampang menjengkelkan.

"Er udah Er, lebih baik kita ke kantin yuk, laper nih". Ucap dio seraya merangkul pundak Erika, dan mulai berjalan menuju kantin.

Di sisi lain Clara pun sedang sibuk memasukkan bukunya ke dalam tas, tiba-tiba ada seorang yang mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

Dan saat Clara mendongak ia melihat seorang siswi yang cukup cantik tersenyum padanya sambil menunggu balasan Clara untuk membalas uluran tangannya.

  "Hai, nama aku Lili kamu siapa? ".

"Clara" jawab Clara sambil membalas uluran tangan gadis tersebut.

"Clara, tadikan kita disuruh memilih salah satu Ekstrakurikuler kamu pengen milih apa? ".

"Silat".

"aku juga ingin ikut silat, jadi nanti kita serahin formulir nya bareng-bareng ya?. "

Sebenarnya Clara heran, mengapa seseorang yang terlihat lemah lembut seperti lili ingin mengikuti silat, namun ia pun berfikir bahwa itu bukanlah urusannya, dan Clara pun hanya menyanggupi permintaan Lili.

"Clara, kamu mau ke kantin nggak?, bareng yuk aku nggak punya teman nih".

"oke"

Setelah itu mereka berdua menuju kantin, meskipun Clara masih belum bisa mempercayai Lili sepenuhnya namun apa salahnya jika mencoba berteman dengan seorang seperti Lili.

Saat mereka telah sampai dikantin banyak yang memperhatikan mereka, mungkin lebih tepat sedang memperhatikan Lili, ya Lili mempunyai kulit kuning langsat, hidung kecil tapi mancung, bibir tipis, rambut hitam panjang dan ada poni seperti dora yang membuat kesan imut padanya serta tak lupa juga dengan body goals nya.

"eh liat tuh, ada dedek gemes".

"wiihhh, cantik bener neng".

"tu disampingnya ada penampakan apa neng? "

  Mungkin alasan mereka memperhatikan lili dan Clara tak hanya karna kecantikan Lili saja tapi mungkin mereka heran, bagaimana bisa seorang bidadari seperri lili berjalan dengan seorang NERD?.







Disguise Of An Angel (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang