PROLOG

44 7 3
                                    

Pagi yang cerah, disinilah seorang gadis berdiri. Di depan pintu Ruang VIP Oxford Hospital, menunggu seseorang yang sampai saat ini belum bangun dari mimpinya.

Gadis itu berjalan, memasuki ruangan tersebut. Duduk di sebuah kursi yang tersedia dia sebelah orang yang dia tunggu selama ini.

Ia menggenggam tangan orang itu,"sampai kapan lo mau terus tidur kayak gini? Gue kangen sama lo, Ken. Gue kangen sama sikap hangat lo, gue kangen canda tawa lo. Gue minta maaf sama lo kalau gue selama ini ada salah sama lo, tapi jangan hukum gue kayak gini dong, Ken. Lebih baik lo marah-marah ga jelas daripada lo tidur terus disini. Gue mohon, Ken."

Gadis itu mulai menangis, hingga seorang wanita lansia datang mengahmpirinya dan menamparnya, "ngapain kamu disini!? Kamu mau mencelakakan cucu saya lagi!? Iya!? Kamu mau uang berapa supaya kamu itu jauh dari cucu saya!? Ha!?"

wanita paruh baya mengambil sejumlah uang dan melemparkannya ke wajah gadis itu. Gadis itu diam, menahan agar air matanya tak jatuh.

Wanita lansia itu mulai panas, akibat lawan bicaranya hanya diam, tak membalas hujatannya. Akhirnya dia pergi meninggalkan gadis itu.

"gue pergi dulu ya, Ken. Jaga diri lo,"

_________________________________________


LOHALOH READERS!

back lagi sama author yang imut, baik hati, rajin menabung dan tidak sombong ini:>

kali ini author bikin another story selain 'Daniel' cerita pertama author. Kalau misalnya cerita 'Destiny' ini kurang menarik, atau kurang nyambung gimana gitu
MOHON MAAP YA READERS

kalau misalnya kalian ada komen, kritikan atau saran silahkan di komen ya readers.

JaNgAn lUpA BuAt vOtE!
:>

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang