The Past

2.3K 463 94
                                    

“Samchoon, aku mau pelihara dia”

Bogum kaget sendiri denger keponakannya tiba-tiba ngomong random kayak gitu. Dia berjongkok, mensejajarkan pandangan matanya dan Seongwoo yang masih berumur sebelas tahun. Bogum tau, Ong Seongwoo terbiasa dapet apapun yang dia mau dari dulu. Hyungnya, Ong Yunho emang manjain dia dari lahir.

“Ongie, manusia itu gak bisa dipelihara”

Seongwoo menepis tangan Bogum yang ngelus rambutnya. Anak itu paling gak suka rambutnya disentuh. Samchoonnya gak tau apa dia butuh waktu setengah jam biar rambutnya sempurna.

“Kenapa gak bisa?”

“Karena manusia itu beda sama binatang peliharaan. Mereka punya hidupnya sendiri. Kalau Ongie mau, nanti Samchoon cariin kuda poni. Kemarin Ongie pengen itu kan?” Bujuk Bogum super sabar.

“No, aku udah gak butuh kuda poni. Appa udah beliin sepasang tadi pagi” Kata Seongwoo enteng  “Samchoon pelit! Nanti aku bilang appa biar samchoon dimarahin”

“Bukannya pelit, Ongie. Manusia itu gak bisa dipelihara, apalagi di beli”

“Emang mahal? Kenapa gak bisa dibeli? Pakai ini dulu, nanti aku minta uang lagi sama appa kalau uangnya kurang” Seongwoo nyodorin black card punyanya. Bogum heran sama Yunho. Udah dibilangin sama psikiater kalau spoiling Seongwoo itu gak bagus buat sifatnya, masih aja anaknya dikasih kartu tanpa limit itu.

“Ongie, dengerin Samchoon. Uang itu gak bisa beli segalanya. Lagian, anak itu masih kecil. Dia akan diserahin ke panti asuhan, nanti baru disitu dia diadopsi orang tua baru. Bukan dipelihara” Jelas Bogum.

“Ah, bilang dong dari tadi. Kalau gitu aku mau jadi orang tuanya. Biar aku yang adopsi dia. Siapa namanya tadi Samchoon?” Seongwoo keukeh, dia ngeliat si anak kecil gembul yang nunduk aja waktu di Tanya-tanya sama polisi.

“Kang Euigeon” Jawab Bogum “Tapi Ongie, kamu masih kecil. Mana bisa ngadopsi dia, umur kamu belum legal, haduh samchoon pusing jelasinnya”

“Ih, adopsi gak bisa pelihara gak bisa, beli juga gak bisa. Samchoon bisanya apa sih? Bawel banget. Pokoknya aku gak mau tau, aku mau jadi orang tuanya. Titik!” Seongwoo teriak sampai gigi depannya yang hilang satu keliatan, dia lalu beralih dari Bogum yang ngacak rambut frustasi dan ngomong ke arah polisi yang duduk bareng Kang Euigeon.

“Eh ahjussi, jangan ditanya terus dia ketakutan! Nanti aku suruh appa aku mecat ahjussi polisi mau?”

Bogum cuma bisa nunduk dan minta maaf ngewakilin Seongwoo. Susah emang punya keponakan super kaya dan dimanjain. Dikira semuanya bisa dibeli pake uang. Bogum ngeliat Seongwoo menghampirin Euigeon kecil, anak yang cuma enam  tahun lebih tua itu nyodorin tempat makan yang Bogum tau isinya bekal untuk kursus bahasa mandarinnya yang batal sore tadi. Seongwoo ngeluarin sandwich yang dimakan Euigeon dengan lahap. Tiba-tiba Bogum punya ide. Dia tau cara mendidik keponakan satu-satunya itu dengan benar, biar gak manja dan arogan. Seongwoo bukan anak yang jahat, Bogum tau pasti. Seongwoo cuma gak punya seseorang buat berbagi. Dia terbiasa jadi pusat dari dunia dan ngira semua hal berputar disekitarnya aja.

Ya, Bogum sekalian bisa berbuat baik untuk anak kecil itu. Anak enam tahun bernama Kang Euigeon yang ketahuan di jual oleh bibi dan pamannya yang kejam. Bogum gak habis pikir kenapa bisa ada manusia yang setega itu menjual keponakannya sendiri demi uang. Mungkin ini takdir. Mungkin dia emang ditakdirkan buat mengurus kasus penjualan anak yang kebetulan transaksinya di salah satu hotel punya Yunho. Mungkin udah kehendak tuhan kalau Bogum jemput Seongwoo dulu dan terpaksa harus ngajak keponakannya ke kantor polisi. Iya, tekad Bogum jadi bulat. Semua pasti diuntungkan.

“Umm, maaf. Bisa jelaskan procedure adopsi anak? Saya mau mengadopsi Kang Euigeon”

***

“Nih, makan. Kamu pasti laper kan?” Tanya Seongwoo, tangannya terulur megang sandwich tuna.

Eugieon menggeleng kecil. Dia gak mau terima makanan dari orang asing. Anak kecil ini bikin eugieon takut.

“Heh, aku suruh makan ya makan. Jangan takut, ntar juga kamu bakal tinggal sama aku loh” Paksa Seongwoo. Euigeon ngangguk kecil terus nerima Sandwich itu. Dia makan tanpa protes bikin Seongwoo senyum puas. Seongwoo inget acara satwa dimana anak monyet dijinakinnya dengan dikasi makan. Mau anak monyet, anak manusia Seongwoo gak peduli, Sama aja dimata Seongwoo.

“Nama kamu Euigeon kan? Mulai sekarang ganti Daniel aja. Daniel itu keren. Pemeran Harry Potter aja namanya Daniel. Aku udah kasi nama kuda poni aku Daniel sih, cuma kayaknya  lebih cocok buat kamu. Nama kudanya aku ganti aja pake David. Kamu mau kan? Kang Daniel bagus kok”

Euigeon cuma ngerjap gak ngerti ngeliat Seongwoo yang semangat sendiri. Apa tadi katanya? Kuda sih Euigeon tau, tapi kalau kuda poni dia gak pernah liat tuh. Terus Euigeon juga gak paham sama Daniel dan David itu siapa. Kakak di depannya ini ngomong aneh. Apa dia minum soju? Soalnya Euigeon inget pamannya tiap habis minum soju pasti ngomong yang aneh-aneh.

“Ih, malah diem. Ngerti gak? Samchoooonn, dia bisa ngomong gak sih?” Jerit Seongwoo seenaknya, gak peduli kalau mereka lagi ada di kantor polisi. Bogum cuma nyaut sekenanya aja, dia lagi sibuk ngurus surat buat ngadopsi Kang Euigeon yang bentar lagi ganti nama karena Seongwoo.

“Bisa” Euigeon bersuara kecil disela sesi ngunyah sandwichnya.

“Oo, bisa ngomong ternyata” Seongwoo kecewa, padahal baru aja dia mau ngajarin Euigeon ngomong. Kan seru.

Seongwoo dan Bogum kemudian ngajak Euigeon pulang ke rumah. Seongwoo bisa ditebak, senengnya minta ampun. Sepanjang jalan dia udah planning ini itu buat anak barunya. Iya, Seongwoo udah ngerasa dia Appanya Daniel mulai sekarang. Bogum udah wanti-wanti padahal ganti nama orang gak segampang itu, tapi yang namanya Seongwoo si keras kepala, dia udah manggil Euigeon pake Daniel sejak sepuluh menit yang lalu.

“Daniel” Panggil Seongwoo ke Euigeon yang lagi nonton kartun dari jok belakang mobil.

“Tuh kan dia noleh! Samchoon Daniel pinter banget ya. Dia emang cocok jadi anak aku” Kata Seongwoo gak tau diri padahal dia juga anak kecil.

“Terserah kamu deh, Ongie” Bogum pasrah ngadepin kelakuan keponakannya itu.

Seongwoo kemudian nguyel pipi Daniel yang gembul. Dia ketawa geli waktu liat perut gembul Daniel yang mencuat dari kaos garis-garisnya. Lucu banget sih, kayak boneka beruang kutub yang dibeliin Appanya.

Seongwoo gak tau aja, beberapa tahun kemudian perut gembul itu bakal bertransformasi jadi perut sixpack super sexy.

Mari berdoa buat Seongwoo semoga kedepannya tetep bisa jadi Appa yang baik buat Daniel, bukan sebaliknya.

Sepuluh tahun kemudian..

Adopted (OngNiel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang