Di sinilah Gina duduk berhadapan bagian HRD Ia merasa seperti duduk di kursi panas . Sudah setengah jam lamanya Gina menjawab pertanyaan yang di lontarkan kepadanya.
Akhirnya selesai,berkat ketekunan kemarin Ia mencari tahu seluk beluk peusahaan Angkasa Group di search engine Google.Sekitar 15 pertanyaan Gina mampu menjawabnya dengan baik.
Hening sejenak Gina terus berdoa dalam hati menunggu kepastian.
"Selamat bergabung di Perusahaan Angkasa Group Ginara Aulia. Kami menunggu kontribusi anda saya harap kamu bisa membaca peraturan dan tatab perusahaan di sini" ucapnya
Setelah melihat ID card bergantung di dada bapak yang menginterviewnya tertulis jelas Redian Saputra. Gina membaca surat yang di sodorkan Pak Redian terakhir Ia membubuhkan tanda tangan di kertas yang berisi surat kontrak kerja.
"Sekali lagi saya senang anda ikut bergabung dengan membuat tim yang solid dan bisa bekerjasama dengan baik dan tentunya selalu kompak"
"Baik Pak saya pasti akan bekerja semaksimal mungkin"
" Setelah ini langsung ke ruangan Divisi manajemen,di sana bisa anda melihat ruangan sekalian berkenalan dan mungkin ada training juga jadi besoknya bisa langsung kerja"
"Iya pak... Terima kasih"
***
Senyum terukir di wajah Gina betapa tidak ia di nyatakan lolos. Gina resmi menjadi karyawan Angkasa Group.
Setelah tiba di kubikelnya Gina memperkenalkan diri awalnya ia tampak canggung dengan teman seruangannya.
Sudah perkenalan dan mengikuti training Gina berjalan ke luar. Tiba-tiba ada orang yang berjalan di sampingnya.
"Cie lolos"ucap Dion.
Gina menolehkan kepala melihat orang yang berjalan di sampingnya ternyata Dion.
"Ku gak nyangka bisa lolos pokoknya makasih banget ku nggak tahu meski gimana biar bisa balas kebaikan lo Dion"ujar Gina.
Berpikir sejenak " Yang penting sekarang kamu udah kerjakan jadi gaji pertama harus traktir" ucap Dion.
"Ok sudah gajian pertama yah traktir makan"
"Sip deh,aku balik dulu"ucap Dion sekalian pamit ia harus ke atas lagi.
Gina keluar dari lobby berjalan mencari taksi agar bisa sampai ke apartmentnya cepat
****
Evan mengedarkan pandangannya pada penjuru ruangan mencari keberadaan Dion.
"Lihat Dion"ujar Evan.
"Lagi ke bawa Pak katanya ada yang mau di temuin"
"Minta tolong ya suruh Dion ke ruangan saya" perintah Evan.
"Iya Pak"
Muka masam Evan berjalan gontai ke meja memijat pelipisnya dengan kasar. Gosip yang merebak di kantor pagi tadi membuatnya harus memanggil Dion.
Beberapa menit kemudian pintu terbuka. Dion berjalan menuju sofa.
Masih wajah bingung Dion membuka obrolan "Ada apa Pak ?" Tanya Dion.
"Kamu pasti tau gosip yang beredar tadi pagi"cecar Evan.
Dion menghembuskan nafas kasar "Oh tadi itu aku ngasih support ke teman aku yang mau interview"
Evan penasaran "Siapa sampai kamu recomended ke tim HRD"
"Tadi aku bilang teman aku...kemarin mau ngomongin ini tapi Pak Evan sibuk banget "ucap Dion gugup.
" Wanita"
Dion menganggukkan kepala
" Aku bantuin dia karena memang butuh pekerjaan dan berhasil masuk aku gak bantuin murni emang ia lolos interview"sungut Dion
"Bukan gebetan kamu?"ucap Evan memastikan lagi.
Menahan emosinya "Dari tadi aku udah bilang teman lagian Diandra masih ada di hati kok jadi tenang aja".
"Awas aja kalo kamu duain Diandra"
Dion memilih Diam menatap Evan tajam
"Ok..kamu bisa keluar sekarang lanjutin pekerjaan kamu jangan bikin ulah lagi" ucap Evan.
"Siap Pak".
Dion beringsut setelah mendapat pertanyaan bertubi-tubi daritadi. Bagaimana tidak baru tadi pagi Ia menjadi perbicangan hangat di perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Hate
RandomMenjadi pengangguran selama dua minggu mengharuskan Ginara Aurin mencari pekerjaan baru. Siapa sangka teman yang di temuinya di club membantu mencarikan pekerjaan. Setelah masuk di perusahaan Gina bekerja. Ia harus bersikap sabar menghadapi CEO Evan...