chap 2. Jennie si Gadis cuek dan dingin

1.6K 74 4
                                    

"Perasaanmu padanya takkan mengubah apapun"

"Karena aku mulai suka padamu. Tapi kau tak menyukai ku kan?"

"Apa perasaanku ini sama sekali tak ada artinya untukmu?"

"Sungguh? Aku ingin tahu. Bagaimana caranya menyudahi rasa jennie?"

"Otak kecilku ini sering bertanya tanya kenapa pria selalu saja harus mengejar dan wanita dengan santainya menunggu bahkan lebih teganya lagi mengabaikan??"

# entah kenapa aku tak lelah menyukaimu j

~Lisa Manoban


ooOoo

Lisa merebahkan tubuhnya diatas ranjang reot miliknya, yang seketika itu mengeluarkan bunyi berderit nelangsa, seolah olah benda itu bisa rubuh kapan saja.

Pikirannya melayang pada kejadian tadi siang dimana jennie memberikan senyuman manis padanya dan memberikan secarik foto jennie dengan aegyo imutnya yang selalu berhasil buat jantung losa berdebar debar.

Lisa memeluk sebuah boneka panda besar yang berada disisinya dengan erat, didalam benaknya ia membuat skenario bahwa bahwa boneka panda besar yang usang itu adalah jennie yang sedang yang sedang merebahkan diri di sisinya dan membelai halus dan lembut pipinya yang memerah dan terasa hangat.

Dan malam itu.

Ya... lisa kembali bermimpi indah dalam tidurnya. Setidaknya jennie yang bersikap acuh cuek dan dingin dengan wajah poker facenya selalu berhasil membuat jantungnya berdebar kencang.


.

.

.

~~~

Esok paginya disekolah

"Testing..."

"Cek... cek... "

"Baik anak anak hari ini ada pengumuman" terdengar suara ten songsaenim menggema memenuhi aula sekolah. Murid2 lainnya berdiri dengan gelisah, ketara sekali ingin kembali ke kelas dan duduk dengan nyaman dibangkunya.

"Sekolah kita sangat kotor, murid murid tidak membuang sampah pada tempatnya." Suara ten yang melengking bak kaleng rombeng semakin memperkecil jarak antar bibirnya, membuat semua suara denging memekikkan telinga orang. Tetapi ten dengan pedenya terlihat tak perduli. "Mulai sekarang kalian harus membayar denda seribu won untuk setiap sampah. Apakah kalian pikir itu terlalu mahal?"

Lantas murid2 lainnya berbisik, dari raut wajah mereka terlihat sekali mereaka tidak menyetujui peraturan baru ini. Ten berdehem "Saat ini moodku sedang baik. Jadi, aku akan memberikan penawaran. Aku mempersilakan kalian membuang sampah dimana saja, kapan saja, untuk semua sampah yang kalian buang kuberikan penawaran seharga lima puluh ribu won. Buang saja sampahnya sembarangan, biar aku yang akan membersihkannya."

Tampaknya lisa sama sekali tidak tertarik dengan omelan panjang lebar ten. Ia malah sibuk melirik ke arah barisan tingkat dua, sembari menghentak hentakkan kakinya pelan.


"Dan untuk murid yang ku panggil, diharap segera keruangan kedisiplinan" ten mengangkat kertas dalam genggamannnya dan membacakannya keras keras "Lisa kelas 2-1, D.O dan Vernon kelas 2-5".


Ten mendongakkan pandangannya dari kertas kertas tersebut "everybody understand,?"

"Understand???" Ten kembali mengulangi lebih panjang nada suaranya yang cempreng.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PAPER HEART (Jenlisa Broken)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang