Hujan dan Mimpi

38 4 1
                                    

"Bii-yaa berhentilah bermain hujan. Kau bisa sakit"

"Kau sudah bermain hujan kemarin, kenapa hari ini kau main juga?!"

"Eomma akan menghabisiku kalau sampai kau sakit!"

"Yaa, Pembangkang! Kembalilah. Apa kau lebih menyayangi hujan itu daripada oppa-mu?"

"Kau dalam masalah, Nona Hujan. Akan kupastikan kau menerima hukumanmu tepat waktu"

Jedarrrrr!

Suara petir itu sukses membangunkanku.

Aku terperanjat.

Napasku tersengal.

Hahhh, mimpi itu lagi.

Setiap turun hujan di malam hari, aku akan selalu mendapatkan mimpi itu.

Seorang gadis kecil sekitar 10 tahun yang menari dibawah hujan dengan laki-laki sedikit lebih dewasa yang mengejarnya sambil membawa payung dan ikut menghujaninya dengan omelan.

Apakah itu kenangan masa kecilku?

Oppa? Apakah dahulu aku punya kakak laki-laki? Lalu sekarang dia dimana?

Tidak mungkin. Eomma dan appa tak pernah mengatakan apa-apa tentang itu.

Lalu, apakah aku dulu sangat senang bermain dibawah hujan?

Ini lebih tidak mungkin.

Karena aku ini, sangat membenci hujan.

Karena hujan adalah saksi pada hari dimana aku kehilangan Eomma-ku.

.

.

.
To Be Continued

Hallo! Ini cerita pertamaku. Saran dan kritik dari kalian akan sangat membantuku. Semoga kalian menikmatinya~

-Gadis hujan.

Pluviophile; [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang