Old friend.

20 2 1
                                    

"Chogi-yo, hyung"

.

.

Eunbi P.O.V

Aku sungguh sangat bersyukur pada Tuhan karena kali ini Ia benar-benar mengabulkan permohonanku. Aku masih bisa memeluk Yoongi ku .

Namun tiba-tiba atensi ku teralihkan oleh suara pria yang kurasa tak asing ditelingaku. Aku dengan malas mencoba mengintip siapa pria itu dari punggung Yoongi. 

Sialan. bukankah itu, Park Jimin si pria itik yang pernah menyukai ku saat SMA? 

Sontak aku menjawab panggilannya. 

"Kau?! Sialan." bentakku sambil memasang wajah segarang mungkin.

Sautanku itu berhasil membuat Park Jimin gelagapan seperti anak itik yang hilang dari induknya lalu tercebur got secara mengenaskan.

Aku berani bersumpah dia adalah pria paling bodoh yang pernah kutemui setelah Yoongi. Pasalnya, pria itu menyukai sahabatnya sendiri dan nekad ingin mengakhiri hidupnya setelah tau bahwa aku lebih memilih Yoongi, yang memang dari dulu si pria itik itu dekat dengan Yoongi berkat bergabung di klub basket yang sama.

Terlebih selama ini Jimin selalu menceritakan perasaannya kepada Yoongi, meskipun tak menyebut dengan jelas siapa wanitanya. Tetap saja, itu makin mempersulit keadaannya. 

Beruntungnya aku berhasil mencegah usaha bunuh diri seorang Park Jimin. Karna bagaimanapun, aku menyayanginya. Dia itu temanku sejak SMP. Dia juga yang menguatkanku ketika aku kehilangan eomma. 

Dan beruntungnya lagi, hati Park Jimin ini lembut. Selembut bulu itik ayam. 

Tunggu, apakah Park Jimin menaruh dendam padaku? 

Apakah dia memang berniat menghabisi nyawaku karena aku lebih memilih Yoongi? 

Tapi kenapa baru sekarang?

Dan lagi, kenapa ekspresi yang ia tunjukkan malah membuat orang-orang mengira kalau dia lah yang hampir terbunuh?

.

.

.

.

.


*Flashback mode on*

Park Jimin P.O.V

Aku memanaskan mesin mobilku, sengaja kali ini aku memakai pakaian rapih karna aku berniat menjemput seseorang yang selama ini membuatku tak bisa tidur karna memikirkannya. 

Jujur saja, dia adalah wanita pertama yang bisa menyentuh hatiku. Karena selama ini aku memang selalu tertutup soal perasaanku. Aku menyerah dengan segala hal yang menyangkut cinta. Ditolak Eunbi sudah cukup untukku. 

Atau mungkin sebenarnya selama ini, aku sengaja menutup hatiku karena jauh didalam hatiku masih mengharapkan Eunbi? Entahlah.

Tapi wanita ini, berhasil membuatku berpaling dari Eunbi. 

Aku berniat mengungkapkan perasaanku sore ini, sepulangnya dia dari Los Angeles untuk menghadiri pertunangan sepupunya.

Sore ini cukup damai, cuacanya menenangkan sekali. 

'Semoga ini waktu yang tepat, semoga dia menerimanya.' -batinku

Aku melajukan mobilku menuju bandara lalu sengaja mampir ke toko bunga dan membeli sebuket mawar untuknya. 

Sepanjang perjalanan aku sangat gugup, tapi juga tak bisa menahan senyumku. Aish, dasar aku.

.

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pluviophile; [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang