Senja itu milik kita.

24 5 3
                                    

"Langitnya cantik" ujarnya

"Seperti aku" tukasku

Dia menoleh ke arahku

"Hormon percaya dirimu terlalu berlebihan, Bi"

"Akui saja bahwa aku ini cantik, Yoon. Justru gengsimu yang terlalu tinggi tahu!" tukasku.

Dan itu berhasil membuat kami tertawa.

Ya, saat ini aku sedang duduk dipinggir pantai menikmati matahari terbenam bersama pria batu yang sudah 3 tahun ini menyandang status sebagai kekasihku.

"Yoongi-ya" panggilku

"Hmm?"

"Aku mimpi buruk lagi"

"Mimpi yang kemarin?"

Aku mengangguk

"Kurasa tak ada sedikitpun kejadian buruk didalam mimpimu itu, Bi. Kenapa kau menyebutnya mimpi buruk? Apa kau sebegitunya membenci hujan?"

"Aku selalu tersentak dan napasku tak beraturan ketika aku bangun dari mimpi itu"

"Itu karna kau tak menyebut namaku sebelum tidur"

"Justru aku akan bermimpi dikejar gorila jika aku melakukannya"

"Cih. Tidak bisakah kau membuat hatiku senang sekali saja? Dasar gadis gorila"

"Tentu saja bisa, pria es batu!"

Aku beranjak dari tempat dudukku dan berdiri didepannya lalu mensejajarkan wajahku dengan wajahnya

Aku menatapnya lekat

"Yoongi-ya"

Dia balik menatapku

"Aku mencintaimu."

Perlahan aku mendekatkan wajahku ke wajahnya, dia sangat manis. Kulitnya sangat putih dan halus. Seperti salju.

Kulihat dia perlahan memejamkan matanya. Sumpah demi kerang ajaib dan pemujanya, dia sangat menggemaskan. Aku tidak bisa untuk tak mencubit pipinya.

Lalu dengan perlahan tapi pasti, kedua tanganku menangkup kedua pipinya. Dan didetik berikutnya..

"Arghhh! Yak Lee Eunbi! Sakit sekali! Gadis cakar harimau! Awas kau, aku akan menangkapmu. Kau harus bertanggung jawab atas pipiku, Awh sakit sekali Yatuhan."

Dia berlari mengejarku sambil memegang kedua pipinya yang sekarang memerah. Yatuhan, dia semakin menggemaskan.

"Jangan salahkan aku, Tuan Min. Salahkan ibumu! kenapa dia memberimu wajah yang begitu menggemaskan" ejekku

Aku tetap berlari kedepan namun mataku tak bisa berhenti memandangi si pipi merah itu. Sialnya, aku tak sadar didepanku ada batu yang cukup besar yang akhirnya kutabrak dan membuatku tersungkur mengenaskan.

"Kena kau. Kau tidak akan bisa kabur sebelum mendapat hukumanmu, Nona Lee."

'Sialan, sok sekali manusia batu ini. Tapi berhubung dia sangat imut, aku akan memaafkannya.' -batinku

"Eunbi-yaa" -panggilnya

Aku mengabaikan panggilannya dan tetap menunduk memikirkan strategi yang pas untuk kabur.

Masalahnya sekarang ini, posisi kami sangat tidak menguntungkan bagiku. Pasalnya, Min Yoongi tepat didepanku dan kedua tangannya mengurungku. Itu membuatku tak bisa bergerak sama sekali. Sial.

"Hey, Lee Eunbi" -panggilnya lagi

"Apa? Kau mau apa Tuan Pipi merah?" jawabku masih sambil menunduk namun mataku beralih menatapnya, berusaha membuat tatapan sesinis mungkin.

"Kau harus bertanggung jawab, Bi"

Lalu dengan cepat tangan kanannya menarik daguku agar wajah kami berhadapan, reflek aku memejamkan mataku. Di detik berikutnya aku merasakan benda kenyal menghisap bibirku.

Dia melakukannya dengan sangat lembut. Tidak ada tuntutan. Terlampau lembut seakan hanya rasa kasih sayang yang ingin dia sampaikan lewat tautan kami ini.

Oh, Tuhan. Aku rela bibirku habis jika dengan cara terlumat olehnya.

Sial, ini manis sekali. Kenapa manusia es batu yang sifatnya lebih keras dari batu ini punya sisi yang sangat penuh dengan kelembutan.

"Aku juga mencintaimu, Bi. Sangat." ujarnya sambil menatapku tulus

Seketika hatiku menghangat.

"Meskipun kau menyebalkan seperti nenek sihir" lanjutnya sambil berlari mentertawaiku

"Yaaakkk!!! Beraninya kau!"

Min Yoongi sialan.
Aku akan menangkapmu, Min sialan. Lihat saja apa yang akan kau dapat setelah mengejek nenek sihir ini.

Namun ketika aku mulai berlari mengejarnya,

Tiiiiiiinnnnnn!!!

Tubuhku kaku ketika sebuah mobil datang ke arahku. Entah aku ini shock atau apa, yang jelas aku terlihat seperti orang bodoh yang hanya menatap mobil itu dan bukannya menghindar.

Lalu di detik berikutnya

"Eunbi-yaa! Lee Eunbi!"

.
.
.
.

Lanjut tidak? Tulis keinginan kalian di comment dan jangan lupa vote yaa!:)


 —Yoongi Eunbi, 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Yoongi Eunbi, 2019.

Pluviophile; [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang