Part 5

17 2 0
                                    

assalamualaikum guys, ini part 5 sebagai penebus kesalahan gue karena ga apdet selama beberapa minggu. pastinya kalian kangen dong sama gue haha. eh ngga ding, maksudnya sama nayla genta. yaudah dari pada banyak ngomong, langsung aja 

***

"apa kamu bilang ?" tanya doni memastikan bahwa pendengarannya masih baik baik saja

"dadaku sesek waktu genta bilang dia ketemu sama cewe impiannya, yang kalem dan ga bar bar kaya aku. Rasanya mau nangis. Ada rasa ga rela waktu genta bilang gitu. Pengen marah, tapi kenapa ?" air mata pun sudah mulai jatuh di pipi nayla. Ia pun tertawa miris. Akhirnya dia kalah. Ia jatuh cinta pada sahabatnya, genta. Doni yang melihat adiknya rapuh hanya dapat memeluk nayla dan mengelus rambutnya berharap agar nayla mendapatkan sedikit kenyamanan yang dapat meredakan sakit hatinya

"dan mama ngejodohin aku sama anak sahabatnya. Betapa lengkapnya penderitaanku. Iya kan ?" tawa nayla semakin keras, air matanya semakin deras mengalir

"udah nay udah. Sttt, udah. Kalo masalah perjodohan, ntar mas bilang ke mama biar batalin perjodohan itu. Untuk masalah genta, kamu ambil cuti gimana ? kamu bisa liburan ke resort keluarga kita di bali. Sampe kamu lupa sama perasaan kamu" usul doni. Nayla pun menatap kakaknya, benar juga pikirnya

"tapi inget, selama kamu belum lupa sama genta, jangan pernah menghubungi dia. Okay ?" nayla pun hanya mengangguk patuh terhadap ucapan kakaknya

"yaudah sana tidur. Jangan dipikirin. Ntar mas yang bilang ke mama, okey ?" doni pun membantu nayla berbaring dan menyelimutinya. Tak lupa ia menemani nayla hingga nayla terlelap dan mengecup keningnnya

'semoga kamu selalu bahagia ya nay'

***

"halo" mata nayla masih setengah terpejam saat mengangkat telfon yang pagi pagi buta mengganggu tidurnya. Ia pun melihat jam dinding yang ada di kamarnya. Jam 2 pagi

"nay, gue di semarang nih. Bisa jemput ga ?" mendengar suara yang sangat familiar itu pun, nayla langsung membuka matanya lebar saat tau siapa yang menelponnya, genta

"ngapain lo disini ?"

"yee, gausah banyak tanya. Cepet jemput gue sekarang" perintah genta

"iya bawel. Tunggu, gue siap siap" ujar nayla malas. Dia malas bertemu genta di saat yang tidak tepat.di saat hatinya masih sangat menginginkan genta

"iya gue tunggu. Cepet tapi. Gue-" belum empat genta menyelesaikan kalimatnya, nayla memutuskan panggilannya secara sepihak. Ia pun bergegas memakai kardigan dan mengganti celana tidurnya dengan celana pendek jeans. Setelah itu ia bergegas mengambil kunci mobil kakaknya dan pergi menuju ke bandara. Saat tiba disana, dilihatnya genta sedang memainkan ponselnya sambil duduk membelakanginya

"hoi" ucap nayla mengagetkan

"anying, ngagetin ae lo" ucap genta geram

"language dude" ingat nayla. Genta yang di tegur pun hanya cengengesan

"sorry, kan lo yang ngajarin" kata genta

"dih, kapan coba. Gue mah kalem" bela nayla. Genta mengamati pakaian yang nayla kenakan

"lo ngapain sih ke bandara pake baju kaya gini. Gapunya baju yang lain apa ? segala pake tank top sama celana pendek doang. Sengaja ?" ujar genta tak suka

"lah emang ngapa dah ? orang lo juga sering lihat gue pake baju kaya gini. Lagian juga gue pake kardigan" jawab nayla kesal

"tapi kan di apartemen nayla. Noh banyak yang ngliatin paha lo" genta pun langsung melepas kemeja nya yang cukup besar lalu dipakaikannya di tubuh nayla

Just FriendWhere stories live. Discover now