Part 2

47 5 0
                                    

Keesokannya, malam hari di sebelah timur pinggiran Kota Xandar, sebuah desa kecil bagian dari Xandar bernama desa Guwio. Dia sebuah kedai, dua orang Ksatria gagah dan hebat tengah meminum arak, bersenang-senang, dan berbincang. Salah satu dari mereka adalah seorang wanita. 

Garion dan Aaron datang ke kedai tersebut menggunakan kuda yang mereka tunggangi. Sesampainya di depan kedai itu, mereka turun dan mengikat kedua kudanya dengan erat di tempat pengait kuda. 

Saat itu tengah malam, suasana sekitar sangat sepi, jalan hanya diterangi oleh lampu yang remang-remang. Hanya kedai itu yang buka pada malam hari. 

Mereka berdua memasuki kedai tersebut dan kemudian berjalan menghampiri kedua orang itu yang duduk bersampingan di depan kedai tersebut.  

"Ah, akhirnya kau datang, Aaron!" sahut wanita itu.

Wanita itu bernama Layla Rutherford. Ia adalah pemimpin dari Swordhaven Ranger Corps , sebuah salah satu organisasi elit kerajaan Swordhaven yang berisi dari para pemburu. Ia telah membuktikan dirinya cukup mampu untuk membawa gelar pemimpin, karena keterampilan memanahnya yang luar biasa. Ia bahkan mampu menembak musuh dari jarak jauh tanpa meleset satu tembakan pun. Ia memiliki rambut panjang merah cerah, wajah cantik, mata yang indah, dan alis yang tidak begitu tebal maupun tipis. 

Layla Rutherford─ the Windranger

Pria yang duduk di sebelah kanan Layla bernama Leomord Garfield. Ia adalah seorang berserker. Memiliki sifat yang gila akan pertempuran. Badan yang begitu besar bagi ukuran manusia, berotot, memiliki tato berbentuk tribal di tubuhnya. Ia memiliki rambut pirang dan berjanggut panjang, usianya berada dipertengahan. Namun, semangatnya sama seperti darah muda. Sepasang kapak kecil selalu dibawa bersamanya.

Leomord Garfield─ The Berserker. 

Garion dan Aaron pun duduk berhadapan dengan mereka berdua. Layla kemudian menuangkan dua cawan arak untuk mereka. Mereka meminum araknya masing-masing. 

"Kenapa hanya kalian berdua saja, dimana yang lain?" tanya Aaron.

"Maksudmu, Alex dan Seth? Mereka ada urusan dengan keluarganya." Layla tertawa sedikit, "Ya begitulah, walau mereka hebat, tapi tetap saja takluk dengan istri mereka, hahaha."

"Kau akan menjadi Istri juga, Layla. Aku harap kau tidak akan jahat kepada ku." Leomord mengedipkan gestur tatapan genit terhadap Layla.

"Mimpi."

Aaron tertawa terbahak-bahak setelah mendengar itu. Ia menahan rasa sakit yang di perut karena telah berusaha menahan rasa ingin tertawa. Leomord memang menyukai Layla, tapi, seperti yang orang-orang katakan. Mereka lebih cocok menjadi ayah dan anak ketimbang menjadi suami dan istri. 

"Um- Baiklah." Aaron menunjuk ke arah Garion, "Ngomong-ngomong, pria ini bernama Garion. Aku yakin pasti kalian sudah mengenalnya."

"Tentu saja, Aaron! Ia adalah ksatria kerajaan terhormat, Garion Wyrnn. Jasanya sudah sangat besar bagi kerajaan," sahut Leomord dengan nada yang begitu bersemangat. 

"Jika dibanding dengan diriku, maka jasa ku tidak akan bisa dibandingkan jika denganmu," kata Layla. 

"Kalian terlalu memuji ku, kawan." "Untuk Swordhaven!" Garion bersulang dengan mereka bertiga lalu meneguk arak itu sampai habis. Tentu saja dengan meminum sebanyak itu, arak itu sedikit memengaruhi mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Knights of the ForsakenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang