" Kamu mau tau sesuatu ga? Aku cinta sama kamu,aku sayang kamu "
" iya aku tau "
" Tapi aku mau hubungan kita lebih dari sekedar teman,dan sayangnya...Benteng yang terlalu tinggi buat kita terpisah oleh suatu perbedaan "
"...."
" hei, mencintai itu boleh kan? Sayang itu wajar kan? Nyaman itu normal kan? Tapi kenapa aku ga boleh cinta,sayang,nyaman ke kamu? "
" Karna kamu cinta ke orang yang salah,lix. Coba kamu buka mata kamu lebar lebar, di luar sana banyak wanita lebih cantik,lebih ke tipe ideal kamu, dan pastinya....satu agama "
" Tapi,kamu beda,Na "
.
.
.
.
Langit mulai berubah warna menjadi jingga, suara adzan maghrib pun mulai menggema di area Universitas. Beberapa mahasiswa maupun mahasiswi sibuk kesana kemari untuk mengambil air wudhu dan keperluan lainnyaFanara, Seorang mahasiswi fakultas kedokteran yang juga hendak berangkat ke mushalla terdekat dengan hanya di temani sajadah dan mukena yang ia pegang
" eh Na!! Sendirian aja? " Nara di kejutkan oleh kehadiran seorang pria setengah bule dengan rambut pirang dan kalung salibnya
" hmm...ga liat gue sendirian? Bawa temen ga? "
" hehe jutek amat,neng? " Kini pria bernama felix itu melemparkan senyuman manis nya kepada Nara
" bodo!awas ah, gua mo masuk " Nara mendorong Felix yang tadinya menghalangi jalannya.
" yaampun,sensi amat " gumam felix yang kemudian duduk di kursi yang tersedia di depan mushalla
" eh,ga masuk? " Tiba tiba seorang pria menghampiri felix yang sibuk melongo memperhatikan pohon pisang yang ada di seberangnya
" eh?ha? Ohh...Saya non muslim " Jawab nya ramah
" oh,maaf " Ia hanya mengangguk lalu tersenyum kepada pria yang bertanya tadi
Selama menunggu Nara,yang di lakukan felix hanya diam,mendengarkan lagu,menatap langit,dan memainkan kerikil dengan kaki nya yang beralaskan sepatu
" lix " Felix menoleh saat ia rasa ada yang memanggil nya serta memukul pelan bahu nya
" eh? Nara...hehe, pulang bareng kuy"
Nara terlihat berfikir dan menghela nafas kasar," kuy lah "
Fanara Pov
Lee felix,
Mereka memandang felix sebagai orang muslim,karna dia suka mempelajari sejarah tentang islam,dan dia juga dekat ama gue yang dari sono nya emang agama islam.Felix setengah bule,papa nya asli Australia dan mama nya juga pernah tinggal disana sampai felix berumur 4 tahun.
Yang gue tau, Felix itu dulu Rajin ke gereja nya, setiap hari minggu. Bahkan hari hari biasa pun dia juga sering ke sana. Tapi,sejak kita kenal. Ntah kenapa felix jadi jarang ke gereja.
Gua cuma takut Tuhannya marah, Kenapa? Bisa aja karna kehadiran gue felix jadi berubah
" Lix,besok minggu... Kamu ke gereja?" Tanya gue di sela sela perjalanan kita menuju parkiran motor
"hmm...Iya "
" kok jawab nya kaya ga niat gitu sih? Ntar Tuhan kamu marah Loh..."
" males aja, cuma pengen jadi agama islam "
Tiba tiba langkah gue terhenti mendengar ucapan felix
" karna apa kamu mau jadi islam? " Tanya gue serius
" Karna kamu "
"cih.. Agama islam tidak mengajarkan seseorang masuk islam cuma karna seseorang yang dia cinta, tapi juga karna Allah "
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
RELIGION [L.FELIX]
Fanfiction" Dan sayangnya.... benteng yang terlalu tinggi membuat kita terpisah oleh suatu perbedaan " °start; 16-01-2019 °end;??