.
.
.
.
.Lee felix
Pagii
Sayangg
P
P
Masa jam segini masih bobo?
Na
Nanana
Nana
PPaan sih?ribut!
Dih jutek amat
Aku jemput mau ya?G
Aku kls siangEh aku juga siang btw
Trus ngapa mau jemput?
Ya biar ga sama akang ojol
Tapi sama akang felixJijik
Sok
Gua depan rumahHah?!
Hah heh huh aja
Cpt!!Inilah kebiasaan felix,masih pagi loh lix. Gua belum mandi,masih muka bantal,eh dianya udah hadir di bawah.
Untung muka gua ga bantal bantal amat karena tadi udah shalat shubuh.
Dengan keadaan jiwa yang masih belum sepenuhnya ngumpul, gua berjalan dan hasilnya gua jalan kea orang kobam.
" duh anak tangga banyak amat lagi " Gumam gua saat menuruni tangga
" eh eh na!! Lo kobam apa gimana? " Dan gua pun tersadar, felix kaga di depan rumah tapi udah masuk dan bahkan udah duduk di sofa ruang keluarga
" awas ah! Kaga muhrim!! " Ucap gue menepis tangan felix yang tadinya mau gapai tangan gue
" sini sini sarapan dulu, mama udah buatin sarapan...felix ayo barengan sini sarapannya " mama muncul di saat gua lagi tatap tatapan panas ama felix
" eh iya tan, etapi felix uda sarapan tadi " Tolak dia,alah udah ato belum aja biasanya tetep nerima
" ga usah sok malu, biasanya aja malu maluin " sekarang malah gua yang gandeng tangannya dan bawa ke meja makan
Felix gua paksa duduk lalu gua ngambil tempat duduk di samping dia
" mau kemana nih agenda hari ini? Keliatannya kalian sering pergi akhir akhir ini?? " Tanya mama sambil senyum senyum ga jelas gitu
" apaansih,ma " Ucap gue
" tante, kalo felix pacaran ama Nara gimana?" Pertanyaan felix membuat gua kaget setengah mati
Bisa bisa nya dia nanya hal kea gitu ke nyokap gua
" Lix! " Gua nyubit lengan dia
" apasih?! Kan cuma nanya " Gua memutarkan bola mata lalu menatap mama yang tersenyum pahit.
" kalo masalah itu, mama ga tau bisa restuin apa engga. Karna kan yang mencintai itu kalian, bukan mama, dan jika itu terjadi...mama harap kalian ga akan sampai ke jenjang pernikahan karna itu tidak mungkin "
Author pov
Nara menghela nafas kasar," Nara ga laper" Ucapnya lalu meninggalkan meja makan dan berjalan menuju kamar nya
" maaf tante, izinin felix bujuk dia ya "
Mama Nara hanya mengangguk, felix pun berdiri lalu mengejar Nara yang mustahilnya sudah sampai ke kamar
" Nara kamu kenapa sih??? " Tanya felix saat baru memasuki kamar Nara
" udah aku bilang kita ga bisa kaya gitu,lix!! Kamu kenapa ngeras sih?? "
" ya karna yang aku mau cuma kamu!! "
" Berapa kali aku nyuruh kamu buat nyari pengganti aku hah?! Kita beda!! Dan kita ga mungkin bisa satu!! "
Felix terdiam sejenak, ia menatap kedua mata Nara dengan lekat
" Tuhan mempertemukan kita untuk saling mendoakan, untuk saling menguatkan, bukan untuk saling mencintai "
" Kamu...ada perasaan ke aku? " Pertanyaan Felix membuat Nara kembali menghela nafas
" iya! Aku punya perasaan ke seorang pria yang hampir setiap hari menemani hari hari aku, yang ternyata dia jauh berbeda,dari kehidupan,asal wilayah, latar belakang,dan Agamanya "
" kamu tau kan rasanya ingin memiliki tapi ga kesampaian padahal ia sangat mudah untuk di genggam?!"
" iya aku cuma mau kita jalani aja dulu " Felix memajukan kaki nya beberapa langkah
" GA AKAN!! KITA B E R B E D A , Kalaupun kamu masuk islam, sekali lagi aku bilang belum tentu kita di ciptakan untuk bersatukan?, jadi ga ada gunanya kamu masuk islam kalo cuma karna aku "
" oke, aku pikir kamu butuh waktu untuk sendiri " Felix meninggalkan Nara yang masih terdiam di tempatnya
Baru kali ini ia melihat seorang Fanara marah besar. Mungkin ini kesalahannya, bukan mungkin lagi. Tapi, itu pasti kesalahannya.
.
.
.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELIGION [L.FELIX]
Fanfiction" Dan sayangnya.... benteng yang terlalu tinggi membuat kita terpisah oleh suatu perbedaan " °start; 16-01-2019 °end;??