Puter mulmed nya yoroubun 😂 biar mantul
~~~~~~~~~~
Dara pov
13-H
Kau terlihat khawatir saat aku memuntahkan sarapan yang baru beberapa sendok yang ku makan tadi.
Ah, morning sickness
"Gwencana? Ayo kita ke dokter Dara-ah"
"Ani~~~ aku hanya butuh istirahat Ji~ jangan khawatir. Bisa kah kau menemaniku tidur, rasanya ingin tidur di pelukanmu" ucapku agak malu.
"Aigoo~ kenapa kau merona saat memintanya Dee~ tenang lah aku akan memelukmu sampai kau tertidur. Cha kajja" ucapnya lalu membawaku ala bridal style yang sering ia lakukan padaku....
Dulu~ saat ia masih mencintaiku penuh.
Tidak ada wanita lain dihatinya.
Tapi sekarang...
Aku yang seperti wanita lain, yang menempati sisa di sudut hatinya yang penuh wanita yang dicintainya saat ini. Dan bukan aku.
.
.
.8-H
Ting tong ~
Terdengar bel apartment kami berbunyi. Jiyong sedang mandi dan aku pun bergegas menuju pintu. Walau agak susah karena kepala ku sedikit merasakan pusing.
Mungkin karena terlalu sering memuntahkan makanan yang ku makan.
Trek
Pintu ku buka. Terlihat wajah wanita cantik dengan dress ketat dan riasan mata tajamnya namun ia tersenyum cantik.
"Hai Dara," Jiyong-ku " ada?" Tanya nya. Hatiku terhunus panah berujung besi panas. Ia dengan terang-terangan memanggil suami-ku miliknya???
"J-jiyong sedang mandi Chaerin-ssi. Kau bisa menunggu di sofa. Aku akan panggilkan. Silahkan masuk" ucapku namun belum sempat mulutku tertutup Chaerin sudah melewati tubuhku dan melenggang masuk ke dalam.
"Aku akan menunggu di kamarnya saja, tak usah repot-repot" ucapnya gampang.
Aku gemetaran. Kepala ku semakin pening. Hatiku semakin hancur. Dan perutku merasa keram.
Penglihatan ku memburam karena genangan air mata ditambah rasa sakit yang tumpang tindih.
Chaerin pun masuk ke kamar kami. Kamar aku dan Jiyong. Dengan keteguhan dan kekuatan yang tersisa ku langkahkan kakiku ingin mengeluarkan dia dari kamar kami.
Namun, sesampainya aku di depan pintu kamar.
Aku disuguhkan pemandangan yang paling buruk yang pernah ku lihat.
Suamiku, berciuman mesra dengan wanita lain di kamarku.
Jiyong yang masih setengah naked hanya dengan balutan handuk di pinggangnya dan dengan tangan lentik Chaerin di dada bidang Jiyong yang tak tertutup.
Rasanya ingin berteriak.
Ingin mati saja
Ingin ku bunuh mereka
Ingin ku bunuh bayi dalam perutku
Ingin sudahi ini, sungguh.
Dengan langkah tertatih. Aku menuruni tangga.
Di bukanya amplop cokelat yang ujungnya mulai sedikit berkerut karena ku genggam terlalu kuat.
Dengan gemetaran ku raih pena dan mendatangani surat yang menandakan berakhirnya pernikahan ku dengan Jiyong.
Akhirnya kau bisa memilih jalanmu. Kau bisa terbebas dari aku, si belenggu hidupmu. Kau tak lagi bertanggung jawab atasku dan kehidupanku setelah ini. Dan mulai saat ini aku kembali dengan marga keluargaku "Sandara Park".
"Maaf karena eomma sempat berfikir akan membunuhmu. Maaf karena eomma tak bisa membuat appa mu kembali pada kita, maaf hiks karena eomma terlalu lemah dengan ini semua, dan maafkan eomma jika eomma hiks tidak akan membuatmu mengenal appamu. Tumbuhlah dengan baik sayang~ kau satu-satunya kepunyaanku yang berharga"
Pada saatnya~ kita akan berpisah saat kau menemukan cinta lain di hatimu selain aku yang hatinya sepenuhnya masih utuh dengan namamu.
Tbc
Voment jusseyoooooo~~~~~ 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Untold (Complete)
Fanfiction"Ku rasa pernikahan ini tidak bisa dipertahankan lagi Dee~ aku akan kirimkan surat cerainya ke apartment besok" Jiyong "Jika itu mau mu dan menjadi kebahagian mu aku terima, tapi bolehkah aku meminta permohonan untuk yang terakhir kali sebelum kita...