Part 3

301 0 0
                                    

Andra mentap Alia sekilas. Cewek itu sedang menghisap rokoknya dengan khidmat. Andra berhenti melarangnya merokok karena pada kenyataannya dia sendiri juga tidak bisa berhenti merokok. Mereka memiliki jadwal gurah paru-paru yang rutin mereka lakukan secara bersamaan setiap tahunnya sebanyak dua kali. Hanya itu yang bisa dilakukannya untuk hal yang satu ini.

Awas naksir lo liatin gue kayak gitu sinis Alia membuatnya tersadar dari lamunannya.

Sialan lo! makinya.

Entah kenapa Andra merasa kalau dia sudah melakukan sesuatu dengan Alia tadi malam. They are so drunk. Alia tadi malam meneleponnya karena baru saja bertengkar dengan pacar produsernya itu. Entah karena apa mereka bertengkar, Dia tidak mau menanyakannya sebelum Alia sendiri yang memutuskan untuk bercerita nantinya. Selama ini Andra selalu tidak mau ikut campur dalam urusan asmara Alia, asalkan orang itu tidak menyakiti Alia, Andra sudah berjanji tidak akan ikut campur.

Tetapi tadi malam sahabatnya itu meneleponnya dan mengajaknya ke klub dan seperti kebiasaan lama, mereka menghabiskan bergelas-gelas Martini. Hal terakhir yang diingat Andra adalah ketika resepsionis hotel mengantarkan mereka ke kamar tanpa bertanya apakah mereka seapasang suami istri atau hanya sepasang kekasih atau apalah.

Separuh hidupnya....bukan....hampir sepanjang hidupnya, dia menghabiskan waktu bersama dengan Alia, tidur bareng bukan sesuatu hal baru bagi mereka berdua. Mamanya bahkan sudah hampir mendaftarkan nama Alia dalam kartu keluarga mereka, kalau bukan karena Ayahnya Alia yang sekarang tinggal di Jepang beradu mulut dengan Mamanya. Papa Alia dan Mamanya juga bersahabat sejak kecil. Papanya Alia pernah cerita kalau kedua orangtua itu pernah berencana saling membunuh karena Mama hendak mengugurkan Adriana, Kakak sulungnya yang sekarang sudah menjadi dokter kandungan.

Tetapi pagi ini Andra hanya merasa sedikit aneh. Dia merasa puas untuk sesuatu yang tidak diketahui dan dimengertinya. Entah apa itu. Dia memang telanjang bulat, tetapi dia mendapati Alia mendengkur jelek di sebelahnya seperti banyak pagi sebelumnya dan dengan pakaian lengkap pula. Tidak mungkin kan dia merasa puas hanya dengan tangannya sendiri?! You meant it...

Dia hampir berteriak kaget tadi pagi ketika melihat ada sepercik noda darah di tempat tidur mereka. Andra takut kalau dia melakukan hal yang paling ditakutkannya kepada Alia. Tetapi ketika melihat siku Alia berdarah dan terkelopek, Andra menghembuskan nafas lega.

Siku lo sakit nggag? tanya Andra sembari menunjuk siku Alia dengan memonyongkan bibirnya. Alia berekasi dan kemudian menatap sikunya dengan agag susah payah.

Pantesan agag perih. Tapi gag begitu sakit kok, sebentar lagi juga sembuh Alia tersenyum kecut.

Kita ke apotek deh sepulang dari sini. Gimana lo bisa bilang bakalan sembuh cepat?! Luka segede itu dan darahnya aja tersisa di tempat tidurgerutu Andra.

Andra sangat paham kalau Alia adalah tipe orang yang kurang memperhatikan tubuhnya sendiri, menjaga Alia adalah salah satu tugas yang dibebankan Mama padanya dan Andra sama sekali tak keberatan dengan tugas yang agag berat itu, mengingat Alia itu adalah pembangkang sejati.

Sekilas tadi Andra melihat air muka Alia membeku sejenak. Tapi kan Alia memang takut pada darah sedari dulu. Andra bahkan pernah bertanya bagaimana jika Alia datang bulan. Alia hanya mengatakan kalau dia mencucinya sambil menutup mata dan kemudian cewek itu mengernyit jijik sekaligus takut ketika menceritakannya. Dasar cewek aneh.

Pihak hotel gag bakalan marah kan, Ndra?

Ya nggaglah. Lo pikir lo bayar berapa buat nginap di sini?! gerutu Andra.

Bagus deh kalau begitu cewek itu menghembuskan nafasnya lega.

Andra memperhatikan Alia yang mematikan rokoknya perlahan kemudian menghembuskan nafasnya perlahan.

Gue pengen diam kayak gini terus erangnya pelan dan terlihat tenang. Andra tersenyum tipis. Wajah Alia begitu kekanakan dan galak sekaligus.

Gue gag yakin lo bisa hidup tanpa memotret timpal Andra begitu yakin.

Alia pernah kabur dari rumahnya sendiri karena berdebat dengan Ayahnya mengenai pilihan cita-citanya. Alia itu tiga bersaudara dan dialah anak yang paling pembangkang. Untungnya waktu itu Abangnya Alia memberi restu dan sekarang Alia sudah mulai meniti impiannya dengan baik. Sense of photographnya keren, itu sebabnya Andra hanya mau diphoto kalau Alia yang jadi photographernnya. Objek hidup yang diphotonya selalu nampak tulus.

Ada saatnya gue bakalan berhenti sergah Alia.

Gag yakin gue Andra nyolot.

Kok jadi lo yang lebih tau hidup gue sih?! sinis Alia.

Because I know you so well, Lia. I know you

Tapi entah kenapa, Andra mendadak merasa ragu dengan apa yang diucapkannya mengenai pengetahuannya mengenai Alia. Apa benar dia mengenal Alia sebaik itu? Apa benar dia mengenal sahabatnya itu dengan sangat baik seperti yang selalu disangkakannya selama ini. Dan kenapa baru kali ini dia merasa ragu seperti ini?

Gimana pacar produser lo itu? Andra mencoba mengalihkan pembicaraan.

Dia brengsek

Alia tidak terlihat senang membicarakan masalah hubungannya dengan cowok yang sudah berpacaran dengannya selama dua tahun ini.

Putus gih Andra mengibaskan tangannya tepat di depan Alia.

Mau gue jugag gitu, tapi gue masih males ketemu sama dia. Yang ada nantinya bakal nambah masalah. Gag yakin gue gag bakalan nabok kepalanya kalok dia ada di depan gue sekarang cerocos Alia. Andra terkikik geli.

Kedengarannya lo banget, Nyet ejek Andra.

Sialan lo

Pulang yuk ajak ALia sembari bangkit dari kursinya Ntar Mama khawatir lagi ajak Alia sembari bangkit dari kursinya. Mama yang dimaksudkannya adalah Mamanya Andra karena Mamanya Alia sudah menikah lagi dan sudah menetap di Kanada.

Gue males pulang ke rumah ah tolak Andra.

Lo yakin? Mama nanti marah besar lo

Usil banget sih orangtua satu itu gerutu Andra sembari bangkit dari kursinya dan mengikuti Alia keluar dari balkon.

Gue malah seneng diusilin kayak gitu suara Alia lirih. Andra terdiam sejenak. Seharusnya dia tidak terdengar sesepele itu mendapati perhatian Mamanya. Alia berumur 12 tahun ketika Mamanya menikah lagi dan semenjak saat itu Mamanya Andralah yang selalu mengurusinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 16, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Alia AndraWhere stories live. Discover now