6. Olahraga Bareng

23 0 0
                                    

Aku terbangun dan langsung mencari benda kesayanganku, siapa lagi kalo bukan smartphone ku dengan tulisan Advan di belakangnya, (tidak bermaksud promosi). Dulu, merek itu yang populer di sekolah aku.

Aku lalu ngecek jam berapa, disana tertulis 17.15 aku langsung lari ke kamar mandi dan mengambil air wudhu. Hampir saja aku lewatkan shalat asar.

Setelah shalat, aku kembali berbaring di atas kasurku yang empuk. Lalu membuka hp. Geser kiri, geser kanan, scroll ke atas, scroll ke bawah tak ada yang menarik. Tiba-tiba, mata ku tertuju sebuah chat dari nomor baru, lalu penasaran aku buka.

"Hai Diaz"
"Iya.. siapa?" Balas ku

Tak berapa lama ada balasan

"Saya Kiki, teman sebangku mu" balasnya
"Oh kiki, ada apa?"tanyaku
"Hemmm gak apa-apa, ini contakku save yaa" jawabnya
"Ok" balasku
"Diaz, besok libur kan" balasnya
"Iya, emang kenapa?"
"Sibuk gak?"
"Gak, emang ada apa?"
"Temenin aku beli sepatu di mall x."
"Hemmm gimana yahhh"
"Ayolah Diaz, aku pengen ditemenin kamu, nanti aku traktir"
"Ok, janji yahh."

Sebenarnya sih aku gak terlalu tertarik dengan tawaran traktir nya, tapi dari pada tinggal diam aja di rumah mending cari kesibukan.

Setelah itu, aku lanjut chattingan sama Kiki ngomongin semua hal yang gak penting. Dari sini aku menilai sosok Kiki yang asik, gak jaim dan cerewet abis. Aku chat sama dia sampai jam 9 malam, bosen? Iyalah. Aku hanya membalas sesuai pertanyaannya. Pertanyaannya juga gak ada habisnya.

"Kiki, aku laper. Aku pergi makan dulu ya"
"Ok. Aku juga nih, dah" balasnya
"Dah."

Aku langsung turun, dan mencari makan di dapur. Aku belum melihat ibu dari tadi sore, sepertinya dia belum pulang. Memang biasanya jam sembilan baru pulang dari warung.

Aku langsung makan yang ibu ku telah diapakan di atas meja.
Saat tengah makan, ada suara ketokan pintu

Tok, tok, tok
"Assalamualaikum" terdengar suara yang sangat ku kenal dari luar rumah,
"Waalaikumsalam, tunggu Bu"

Aku setengah berlari membukakan ibu pintu. Aku langsung mencium tangan ibuku.

"Lagi apa kamu nak?"
"Tadi tengah makan Bu, kok telat pulangnya Bu?"
"Oww tadi ibu singgah sebentar di rumah teman, sana lanjutin makannya. Ibu juga mau ganti baju."
"Oh iya Bu" sambil mengangguk

Ibuku langsung ke kamarnya dan aku juga kembali ke meja makan. Selesai makan, aku ke ruang tengah dan ikut nonton tv bersama ibu ku, aku liat ibu sedang nonton ditemenin kucing kesayangannya.

Tak lama aku bosan, lalu kembali ke kamar ku. Di kamar aku main game online kesukaanku, waktu itu game itu paling populer clash of clans (COC). Game yang paling diminati semua orang bahkan cewek pun ikut mainkan. Aku larut dalam permainan sampai mataku terasa sangat berat, lalu memejamkan mata.

Sekitar jam 5 subuh aku terbangun. Aku langsung mengambil wudhu dan shalat subuh. Setelah shalat, aku memutuskan buat jogging di sekitar perumahan karena hari ini hari Minggu.

Aku sudah lengkap dengan pakaian training ku, juga memakai sepatu sport baru yang di belikan kakakku. Dengan bangganya aku memakainya. Aku pemanasan dulu depan rumah. Lalu, aku mulai berlari. Aku mengarah ke blok nya Kiki. saat di depan rumahnya aku melihat masih sangat sepi. Lalu kuputuskan untuk ke taman.

Sekitar 20 menit berlari, aku istirahat di sebuah bangku di taman. Di depan bangku ada sebuah air mancur yang sangat indah. Lalu memasang headphone dan memutar lagu kesukaanku. Saat sedang menikmati lagu, tiba-tiba aku di kejutkan dengan seseorang yang menepuk pundak ku dari belakang. Spontan aku berbalik

"Hai !! Lagi olahraga juga?" Tanya Nisa
"Eh, i-iya kak" jawabku seperti orang gagap. Aku melihat sosok Nisa yang sangat cantik dengan rambut diikat ke belakang. Memakai baju yang ketat, serta training bermerek terkenal.
"Boleh duduk disini?" Tanyanya
"Boleh kak, silahkan" jawabku masih malu-malu
"Eh, gak usah panggil kak. Aku gak tua-tua amat. Kita cuman beda kelas, tapi umur kita masih sama kok." Ujarnya
"Hmmm, emang umurnya berapa kak? Eh. Nisa maksudku."
"15 tahun, kamu?" Tanyanya lagi
"15 juga kak.." jawabku
"Iiihh.. dibilang jangan panggil kakak. Tuh kan kita seumuran." Balasnya dengan cemberut
"Hehehe maaf Nisa. Eh, kok kamu bisa disini juga. Kamu tinggal disini?" Tanyaku
"Kalau aku tempat tinggalnya jauh. Aku disini tinggalnya sama nenekku. Aku nemenin nenek disini." Ujarnya
"Ooww... Kalian cuman berdua?"
"Nggak, ada tanteku juga. Dia belum menikah, jadi masih tinggal sama nenekku."
"Oooo.. kamu kenapa nggak tinggal sama orang tua kamu aja?" Tanya ku
"Hemmm gak mau aja.. aku mau nemenin nenekku." Jawabnya agak ragu-ragu dan tertunduk
"Eh, yuk kita lanjut larinya." Lanjutnya berbicara
"Ehh.. okok."jawabku

Sekitar 30 menit kami jogging bareng, aku lalu mengantar nya pulang yang ternyata di tinggal di blok 8, rumahnya gak terlalu besar dan gak terlalu kecil untuk tinggal bertiga di dalamnya. Dia lalu meminta kontak WA ku dengan alasan kalau nanti mau jogging lagi bisa ngehubungi ku biar bisa bareng. Dia juga sempat menawariku masuk, tapi aku menolak dengan halus. Aku pamit, dan aku lalu kembali ke rumahku

Sampai di rumah, aku langsung istirahat. Aku masuk ke dapur meminum air putih lalu membuat teh panas, lalu aku kembali ke ruang tengah dengan secangkir teh di tangan kananku dan setoples cemilan di tangan kiriku. Aku kembali membuka hp ku, dan tak ada chat yang penting. Meskipun banyak chat yang masuk tapi aku hiraukan, bukan nya sombong tapi menurutku chat yang hanya menyapa, sok perhatian itu gak terluka penting untuk dibalas.

Aku kemudian asik menonton tv, karena hari ini hari Minggu banyak tayangan yang sangat menghibur. Jam menunjukkan pukul 8, aku yang sambil main hp tiba-tiba dapat chat dari Kiki

"Diaz, jadi kan sebentar temenin aku?" Chat Kiki masuk
"Iya, jam berapa maunya?" Balasku balik bertanya
"Hemmm, jam 10 nanti kita pergi ya, aku baru mau mandi soalnya." Balasnya
"Ok, oh iya kamu ada helm gak?"balasku
"Ada kok, kenapa?" Balasnya
"Pakai nanya lagi, kan mau keluar, kalo gak ada aku bawa 2 helm, tapi kalau ada yahh gak bawa." Jawabku
"Iya, iya ada bawel." Balasnya
"Sana kamu siap-siap. Sebelum jam 10 sudah harus ada disini ya!" Lanjutnya
"Iya." Balasku

Dia tak membalas pesanku, lalu aku lanjutkan nonton tv karena aku merasa masih banyak waktu. Saat asik menonton aku, aku ngelirik jam menunjukkan pukul 9.30, aku langsung berlari ke kamar dan mandi.

Setelah mandi, aku cek hp dulu, siapa tau ada chat dari Kiki, aku melihat banyak spam chat dan panggilan tak terjawab darinya. Aku tak membalas dan langsung memakai baju. Setelah siap aku turun dan meminta izin dengan ibuku (lebih tepatnya, minta duit,hehe).

"Gantengnya anak ibu, tumben rapi begini. Mau kemana?" Ujarnya
"Hehehe.. mau temenin teman Bu, katanya mau beli sepatu."
"Oww iya, Adek punya uang?" Tanya ibu ku
"Hehehe.. gak Bu." Jawabku malu-malu
"Nih, cukup?" Tanyanya sambil memberiku beberapa lembar uang
"Cukup Bu, makasih." Aku cium pipinya, lalu menyium punggung tangannya.
"Hati-hati ya dek bawa motornya." Pesannya
"Iya Bu, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Balasnya

Ibu ku memanggilku Adek karna aku anak bungsu, aku juga merasa sangat di sayang dan dimanja ibu aku, karena sekarang aku seperti merasa putra tunggalnya ibuku. Kakakku jauh bersama keluarga kecilnya meskipun sesekali datang ke rumah buat jenguk ibu.

Makin Dalam Makin SakitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang