Ch. 2a

6.7K 635 59
                                    

Hargailah penulis dengan vote dan koment😁

Hargailah penulis dengan vote dan koment😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Taehyung tidak langsung pulang setelah mengantar Jennie. Dia masih bersantai di dalam mobilnya. Dia memarkirkan mobilnya tak jauh dari Dorm bangtan, tidak ada yang akan tau jika ini mobilnya karena dia memang membeli mobil ini tanpa sepengetahuan penggemar nya.

Taehyung membaca semua pesan Jennie dan Jimin yang ada di ponsel Jimin. Dia bisa merasakan dadanya terasa sesak saat membaca pesan-pesan yang terlalu romantis. Tapi dia tidak menemukan satupun foto Jennie di ponsel ini, mungkin Jimin memang sengaja tidak menyimpan foto Jennie di ponselnya untuk berjaga-jaga jika ponselnya hilang.

Dia juga baru tau soal...Jimin dan Jennie yang sudah bersahabat sejak mereka masih kecil.

“Katakan selamat tinggal untuk hubungan persahabatan kalian, karena mulai besok aku tidak akan pernah membiarkan kalian berdua bersahabat bahkan untuk bertegur sapa tidak akan ku ijinkan.”

Taehyung turun dari mobilnya lalu menghancurkan ponsel Jimin lalu setelah ponsel itu hancur, dia membuangnya di tempat sampah.

Dia tersenyum sebelum memutuskan untuk masuk ke mobilnya. Dia menyetir mobilnya memasuki area Dorm bangtan. Dia harus segera tidur agar bisa bertemu dengan Jennie—nya malam ini. Dia ingin menghabiskan waktu dengan Jennie jadi dia harus tidur pagi ini agar malam nya dia tidak mengantuk.

Taehyung menekan password dorm lalu segera masuk setelah pintu terbuka.

“Apa adikmu baik-baik saja?” tanya Jimin sambil menghampiri Taehyung yang baru saja masuk.

Jika kalian belum tau...Taehyung memang membohongi teman-temannya semalam. Dia mengatakan adiknya sedang sakit jadi dia harus menjenguknya. Faktanya Ibu, Ayah dan Adiknya sedang jalan-jalan keluar kota. Satu lagi, untung saja Jimin terlalu baik dan tidak mencurigai ku soal ponselnya yang hilang.

“Dia baik-baik saja. Seohyun hanya ingin melihat wajahku.”

Jimin tersenyum mendengar itu. “Syukurlah jika adikmu baik-baik saja. Kau terlihat sangat lelah, apa kau tidak tidur semalam? Kantung matamu begitu kentara.”

“Aku menjaga Seohyun sampai tidak tidur. Aku mengantuk sekarang, bangunkan aku saat makan malam.”

Jimin mengangguk. “Tidurlah. Besok kita ada jadwal tampil di Musik bank.”

“Aku tau.”

Taehyung berjalan melewati Jimin. Dia sama sekali tidak merasa bersalah karena sudah berbohong pada Jimin. Dia sangat penasaran bagaimana reaksi Jimin saat tau apa yang sebenarnya telah terjadi. Ah, ini pasti akan sangat menyenangkan.

Psycho Boyfriend|| RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang