Jaejoong bersiul-siul kecil memandangi kaca sambil merapihkan dasinya, membuat pria yang sedang duduk –menyilangkan kaki– mengerutkan dahi.
"Kau mau ke mana?"
Jaejoong menghentikan siulannya dan menoleh ke arah pria yang sedang menyesap secangkir kopi hitam di tangannya, menikmati aroma rasa pahit dari minuman berwarna pekat itu.
"Aku mau masuk kelas" ucap Jaejoong singkat.
"Jangan hari ini"
Jaejoong mengerutkan dahi, "Kenapa tidak boleh?"
"Terlalu bahaya untukmu"
"Maksudmu Kyuhyun? Aku tidak takut padanya" ucap Jaejoong cuek, namun pria –yang tidak lain adalah Yunho– menatapnya dengan serius.
"Sebaiknya kau turuti kata-kataku, jangan hari ini" ucap Yunho penuh penekanan, seakan memaksa Jaejoong untuk menurutinya.
Jaejoong kesal, moodnya berubah dengan seketika, membuatnya ingin segera pergi dari tempat itu. Dengan kaki dihentak dia beranjak menuju pintu, namun saat tangannya hendak membuka pintu, Yunho menahan pintu itu, membuat posisi Jaejoong terkunci di antara pintu dan Yunho.
"Kalau kau sangat ingin kembali ke kelasmu, aku tidak akan melarangmu" bisik Yunho di telinga Jaejoong, "Hanya saja....."
Jaejoong merasakan sesuatu yang hangat dan lembut menyentuh leher bagian kanannya, hingga sebuah gesekan dengan sesuatu yang menjepit kulit lehernya membuatnya terkejut.
"Aaahhhh....apa yang kau lakukan, seonsaengnim?"
Reflek Jaejoong mendorong tubuh yang lebih besar darinya, dan menatapnya tajam. Sementara pria itu hanya menatap dan menjilat bibirnya.
Jarjoong yang melihatnya langsung memerah, dia menyadari apa yang baru saja terjadi. Yunho baru saja menggigit lehernya!
"Dasar mesum!" ucapnya sedikit keras, lalu berlari keluar dengan cepat tanpa menoleh.
Yunho sendiri hanya tersenyum melihat tingkah Jaejoong yang terlihat lucu di matanya, hingga sesuatu membuat senyumnya menghilang dan terganti dengan kewaspadaan.
"Aku mencium bau anjing" gumamnya pelan.
(***)
Jaejoong berdiri di depan pintu berwarna putih, dia terdiam cukup lama, berusaha menetralkan detak jantungnya yang bedebar kencang.
Tidak ada tempat bagiku lagi, selain kelas ini dan Yunho soensaengnim, aku bahkan sudah tidak diterima lagi di rumah. Tapi, aku akan berusaha....walau aku tahu ini akan sedikit sulit bagiku.
Jaejoong memberanikan diri membuka pintu, dan seketika semua orang yang ada di dalam ruangan itu terkejut melihat Jaejoong berdiri di pintu.
Suasana menjadi hening, bahkan saat Jarjoong melangkah melewati beberapa orang menuju tempat duduknya, tidak ada satu pun yang bersuara, termasuk seseorang yang menatapnya dengan tatapan kesal.
Keheningan itu sirna saat seseorang menepuk bahu Jaejoong.
"Yo, Jaejoong. Kupikir kau tidak masuk hari ini karena sudah pindah sekolah, seperti ketua kelas yang tiba-tiba tidak masuk karena sakit"
Apa? Kris sakit?
"Karena kemarin ada yang menguncimu di toilet, kupikir kau tidak memiliki keberanian untuk kembali ke kelas ini" ejek orang itu.
Toilet? Bagaimana bisa dia tahu tentang toilet? Apa dia salah satu orang yang mengunciku selain Kyuhyun? Aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas, tapi aku tahu ada dua orang lagi selain Kyuhyun yang mendorongku ke dalam toilet dan menguncinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire
Fanfiction"Sebutkan apa keingianmu terbesarmu, dan aku akan mewujudkannya" Yang kuinginkan hanyalah rasa hangat yang pernah kurasakan dulu, perasaan damai yang telah lama hilang. Kutahu kau mampu mewujudkan hal itu, hanya saja ada imbalan yang harus kuberikan...