SATU

74 18 9
                                    

Jam 08.00 WIB, seorang siswi di SMA Garuda baru menuju sekolahnya dengan sangat santai, bahkan seperti tidak terjadi apa apa. "Yah.. Gerbangnya udah tutup" ujarnya, dengan terpaksa ia menuju ke belakang sekolah dan menaki pagar dengan sangat mudah.

Mungkin kalian akan berpikir bahwa bagaimana seorang wanita dengan mudahnya memanjat pagar sekolah yang pastinya lebih tinggi dari dirinya. Jawabannya ialah sudah terlatih. Yaps, dia sudah sering terlambat

"Hei, kamu ngapain barusan hah!!" ujar sang guru "yah.. Ketawan" dengan muka tanpa bersalahnya "oooh kamu fey, pasti dari manjat pagar lagi kan" dan hanya di balas fey dengan cengiran khasnya "kamu itu kok terlambat terus sih!! Tidak niat sekolah apa hah!!" sang guru langsung menceramahi sang murid yang satu ini. Tapi bukan Fey namanya kalau tidak menjawab "kalau kata pepatah bu, tidak ada kata terlambat buat nuntun ilmu. Lagian kan saya juga udah ada di sekolah kok, jadi saya mau belajar lah" dengan santainya fey menjawab "ah, sudah. Pusing ibu berurusan dengan kamu. Sekarang kamu lari lapangan sekolah sampai bel istirahat berbunyi!!" sang guru pun terlihat sudah tidak ingin berurusan dengan muridnya ini yang bikin pusing sampai ke ubun ubun. Dan dengan semangatnya fey menjawab "siap bu..!!!" dengan semangat 45 ia menuju lapangan sekolah dan mulai berlari sampai bel istirahat nanti tiba.

         ~.~.~.~
"Eh Ar, tuh cewek ngak capek kali yah di hukum terus. Kadang gue mikir, ni cewek apa bukan sih..." yang diajak bicara hanya menganguk saja

Di satu sisi, fey sudah menyelesikan larinya, dan duduk di pingir lapangan.
"Eh ada fey yang cantik, abis lari yah" goda ferdi --teman fey.
"Capek ngak beb, gue ngak bawa minum nih" ujar teman yang satunya dengan cengirannya. Gilang namanya.
"Eh temen bangsat. Jahat banget sih sama aku..."
Dengan ekspresi yang sok diimutkan "aku??" teman fey saling tatap, dan beberapa detik kemudian mereka berdua tertawa sangat kencang, alhasil mereka mereka bertiga menjadi sorotan di SMA Garuda, lebih tepatnya orang yang berlalu lalang di depan mereka "sejak kapan lo bicara pakai aku-kamu" ujar si Ferdi yang sudah reda tertawanya. "Iiihh kalian itu kok ngak ngedukung gue sih, gue itu pengen aja bicaranya pakai aku-kamu, biar sopan" ucap fey dengan sebal kepada ke dua temannya. "Lo itu ngak pantes bicara pakai aku-kamu nyet" ujar Gilang sambil menepuk pundak Fey "iih sentuh sentuh, ngak boleh tau sentuh sentuh, nanti gue terkontaminasi lagi ih" dan seketika langsung mendapatkan jitakan dari Gilang "heh, kali gue sama ferdi yang terkontaminasi sama lo"

Dan setelah mereka berbincang bincang, si fey melihat seorang lelaki berjalan melewati mereka bertiga. Dan si fey terpana pada seorang lelaki yang lebih tinggi dari teman yang satunya. Satu kata dari dalam diri fey untuk orang itu
Tampan

"Eh, siapa tuh cowok, kok ganteng yah" fey berujar dengan kagum.
"Oh dia, dia ketos loh, namanya Ares. Lo ngak tau fey?" tanya Gilang
"Eh ketos, kok gue baru tau yah. Emang ketos udah di ganti kapan" bukannya menjawab pertanyaan Gilang, fey malah kembali bertannya "sekitar 1 bulan yang lalu" jawab ferdi "oalah, gue baru tau heheh" fey membalas sambil nyengir nyengir gak jelas, karena dia malu tidak tau apa apa tentang sekolahnya, bahkan ketos saja fey baru tau.

DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang