TIGA

44 10 2
                                    

Selama jam pelajaran di mulai, Fey tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar. Tubuhnya memang berada di kelas, tapi pikirannya sudah kemana-mana. Fey memikirkan seseorang yang muncul di dalam pikirannya.

Seorang lelaki yang sedang menjadi pusat perhatian di otaknya. Ramburnya hitam pekat, kulit putih bersih, tingginya kira kira 175 cm, badan atletis, mata berwarna hitam dan tajam seperti mata elang, alis sedikit tebal. Jika disebutkan ciri-cirinya, mungkin secara fisik dia sudah lebih dari cukup.

Fey teringat yang di ucapkan Gilang, nama lelaki itu ialah Ares, si Ketos SMA Garuda yang pasti semua makhluk di SMA itu tau siapa si Ares itu.

"Eh yak, lo tau ngak sama Ketos kita?" tanya Fey ke Dea
"tau lah, siapa sih yang ngak tau si Ares Ketos SMA ini"
"Emang orangnya kek mana sih"
"Sifatnya itu, cuek banget, apa lagi sama orang yang ngak dikenalnya terus dia juga pinter banget ngak ada yang bisa nyaingin dia, apalagi kalau pelajaran MTK. Dan satu lagi yang lo harus tau, Ares itu banyak yang ngincernya" jawab Dea semangat "maksud banyak yang ngincer?" tanya Fey, karena dia tidak tau apa apa tentang si Ketosnya ini "iya, banyak cewek yang suka sama Ares, apalagi dia kan cakep plus pinter pula" dan Fey hanya memangut-mangut saja.

~.~.~.~.~
Kringgg!!!

Bel sekolah berbunyi, menandakan jam istirahat telah tiba.

BRAK




Seketika semua murid yang menghuni kelas XI. MIPA5 langsung menoleh sumber suara. "Hai para fans nya Ferdi. Gue udah dateng kekelas kalian" teriak Ferdi heboh.

PLAK
Sebuah tamparan mendarat mulus di belakang kepala Ferdi.
"Sakit bego aelah!!" ucap Ferdi ke Gilang tidak terima "lo itu kalo jadi cowok jangan lebay elah. Malu gue sama lo. MALUU GUE!!" terik Gilang kepada temannya yang satu ini. Dan Ferdi hanya menunjukan cengirannya tanpa dosa.




Ferdi dan Gilang memang tidak sekelas dengan Fey. Mereka bertiga berteman dari kelas 5 SD. Dari kelas 5 SD, mereka selalu satu kelas samapai kelas 3 SMP, dan ketika masuk SMA, mereka berpisah, karena Ferdi dan Gilang kelas XI.IPS3 sedangkan Fey XI. MIPA5. Mereka tidak terlalu terkejud kalau teman mereka masuk MIPA, karena Fey cukup lihai di pelajaran Matematika, Olahraga dan Seni Budaya. Sedangkan mata pelajaran yang lain...
Sudah lah tak usah dibahas hehehe

WOY MALU GUE PUNYA TEMEN KAYA LO BERDUA!! Batin Fey kesal

"Gue heran yah, emak lo pada makan apasih pas lagi hamil lo pada" ucapan Fey sukses membuat Ferdi dan Gilang diam.

Kalau Fey sedang kesal, keluarlah kata kata pedasnya. Sampai pada diem dibutnya.

"Elah Fey, jahat amat sih lo jadi teman" ucap Ferdi, dan langsung mendapatkan hadiah jitakan dari Fey "KALO GUE JAHAT MAH, UDAH GUE BUANG LO PADA KE SUNGAI YANG BANYAK BUAYANYA!!" teriak Fey kesal. Minta di tampol kali yah mereka berdua. Dan mereka berdua terdiam lagi. Menyeramkan liat Fey marah. Seperti ada tanduk di kelapa Fey yang berwarna merah.

Merekapun pergi menuju kantin. Selama mereka menuju kantin, banyak siswa maupun sisiwi yang menyapa mereka, entah itu adik kelas, satu angkatan, ataupun kakak kelas. Karena mereka cukup terkenal, mereka terkenal bukan karena mereka caper. Tapi mereka terkenal karena mudah berteman, dan bikin onar di sekolah. Dan semua itu tertutupi oleh wajah mereka yang di atas rata-rata.

Dan tibalah mereka dilantin "eh lo pada mau pesen apa, biar gue yang mesenin. Mumpung lagi baik nih gue" tawar Gilang kepada dua temannya ini
"Mie ayamnya dua aja" ucap Fey "eh monyet, gue belom mesen malah mesen mie ayam" ucap Ferdi tidak setuju "elah fer, biasa juga mie ayam!!" ujar Fey "DIH NGEGAS" jawab Ferdi kesal "SIAPA YANG NGENGAS KERAK ONTA!!!" teriak Fey kesal "LO BARUSAN NGEGAS MONYETT!!!" teriakan Ferdi tak kalah besar dari Fey.

Dan di hadiahi jitakan dari Gilang untuk mereka berdua
"Stop bangke!! Malu gue punya temen kaya lo berdua. Dari tadi diliatin kita!!" Gilang ingin teriak, tapi ia masih punya malu, tidak seperti dua temannya ini.
"Udah mie ayam nya dua aja" ucap Ferdi kesal "dih, ujung ujungnya mie ayam" sindir Fey. Ingin sekali Ferdi balas ucapan si Fey, tapi Gilang sudah pergi duluan.

~.~.~.~.~

Bel pun berbunyi, menandakan jam istirahat telah habis "eh lo pada duluan aja yah" pinta Fey kepada dua temannya "kenapa?" tanya Ferdi "Mau ke wc gue" jawab Fey yang hanya dianggukan dari kedua temannya.

Setelah selesai dai wc, Fey langsung cepat-cepat keluar karena pelajaran setelah ini Seni Budaya, pelajatan kesukaan Fey. Tetapi ketika perjalanan menuju kekelas, Fey melihat penampakan pangeran tak bersayap.

"OH MY GOD, pangeran jatuh kebumi ni" ucap Fey dengan terkagum-kagum. Langsung saja Fey menuju pangeran itu "hai" sapa Fey, yang diajak bicara hanya menaikan satu alisnya "lo tau ngak gue tadi abis liat pangeran, mau tau ngak pangerannya di mana" ucap Fey dengan lelaki itu. Sedangkan lelaki itu hanya menaikan bahunya acuh. "Di depan mata gue" jawab Fey "gue?" tanya Ares "iya elo" dengan senyuman manis yang di berikan kepada Ares "jadi?? Itu doang, ngak penting" jawab Ares dengan wajah datarnya. Sedangkan Fey terdiam melihat jawaban Ares.

DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang