EMPAT

48 9 10
                                    

"Jadi kenapa?"

Fey hanya melongo melihat Ares yang menjawab seperti itu. Ia fikir Ares bakalan salting mendengar gombalan recehnya. Tapi...

'Busyet dah, datar amat tuh rai, berasa bicara ama tembok gue' ujar Fey dalam hati dan menghentak hentakkan kaki karena kesal mendapatkan jawaban biasa aja dari si Pangerannya.

Ketika Fey masuk kekelas, sudah ada guru yang mengajar duduk disana dan.....

"Dari mana kamu" tanya pak Batas—Guru senbud— dengan wajah yang menahan kesal, karena dia tidk suka kalau ada yang telat di pelajarannya dan Fey jawab "boker pak, jadi lama. Mana ngak ada sabun lagi. Untung gue bawa antiseptic kemana mana, jadi gak ada bakteri lagi deh" jawab Fey asal.

Seketika semua makhluk yang ada dikelas ini tertawa terbahak bahak. 'Emang lucu?' tanya Fey dalam hati. Dan langsung duduk di kursinya.

***

Bel pulang pun berbunyi. Menandakan sekolah telah selesai. Dan di sinilah mereka berada, di belakan sekolah yang sepi. Berkumpulah beberapa siswa disini, mungkin sekitar 40-an anak disini, dan salah satunya seorang gadis yang dari tadi memainkan pisau lipatnya. "Jadi gimana? Terima ngak tawarannya. Kalo ngak di terima nanti kita dikira pengecut lagi." ucap seorang laki laki yang memakai seragam putih abu-abu yang bajunya di keluarkan dan rambut yang tidak rapi. "Anak mana emangnya?" tanya seorang gadis yang sedari tadi memainkan pisau lipatnya "anak SMA 12 Fey. Dan kata ketuanya dia ingin bertemu ama lo." Fey pun menaikkan satu alisnya "gue?" tanya nya. Dan dibalas anggukan oleh laki laki tadi.

"Hmm. Cowok apa cewek?" masih penasaran, Fey pun bertanya "cowok" jawab lelaki tadi. "Ganteng ngak" Tanyak Fey dengan cengiran nya.


PELETOK.













Sebuah jitakan mendarat di kepala Fey dengan sangat mulus "ORANG LAGI BAHAS MASALAH TAURAN. LO MALAH BAHAS YANG LAIN. DASAR SETAN!!!" geram Gilang karena si Fey tidak pernah serius "awh. Sakit bangsyat. Kalo gue nambah bloon kayak si Ferdi gimana, lo mau tanggung jawab hah" omelan si Fey kepada Gilang "loh kok bawa nama gue sih" ucap Ferdi tak terima, karena namanya di sebut sebut. "Udah udah. Jadi gimana, terima ngak nih taurannya" lerai si Alex— temen tauran Fey — "boleh deh, salah mereka nantangin kita" ucap Ferdi dan diangguk'i semua yang ada di sana.

***

Di jalanan yang sepi, terdapatlah beberapa gerombolan siswa SMA berada disana. Salah satunya memainkan HP nya dengan asik. "Eh mana sih rombongan SMA Garuda. Apa jangan jangan mereka ngak dateng lagi. Cih. Dasar. Pecundang." ucap salah satu siswa yang memegang sebatang rokok "siapa yang lo bilang PECUNDANG hah" ucap salah satu nya sambil menekankan kata 'pecundang' "heh, dateng juga ya lo pada. Gue kira ngak dateng karena takut. Hahaha" ledek Langit dan diakhiri tawa mengejek. "Apa nih, lo pada ngajak cewek. Cih dasar, maaf kami ngak melawan cewek" ucap Langit dan langsung di hadiahi senyuman mengejek dari Fey "kenapa. Lo takut lawan cewek hm. Cih dasar. Jangan anggap remeh cewek dong" ucap Fey tak terima karena Langit merendahkan kaum wanita "yaudah, gak usah basa basi lagi, langsung aja kita taurannya. Peraturannya ngak ada yang boleh pakek senjata, setuju ngak" tantang Langit pada rombongan Fey, dan mereka menesetujui yang di ucapkan oleh Langit.

Dan langsung saja mereka saling meninju membabi buta dengan lawannya. Dan Fey kini berhadapan dengan si Langit dan Fey langsung meniju rahang Langit "ini untuk lo yang mengejek SMA kami pengecut."

BUGH

Satu tendangan mengenai wajah si Langit, Langit pun langsung terjatuh karena ditendang oleh Fey "ini buat lo yang udah nantangin SMA Garuda." ucap Fey. Dan masih berlanjut.

BUGH
BUGH
BUGH

"Ini buat lo yang udah ngerendahin kaum cewek!" teriak Fey yang sudah memukuli wajah Langit bringas. Setelah melihat Langit tak berdaya, Fey pun langsung berdiri dan berjalan. Tapi kakinya di tangkap oleh seseorang dan alhasil Fey jatuh dengan kepala duluan. Dan dahinya berdarah. Ketika melihat kebelakan, Fey melihat Langit yang terguling dengan tangannya memegangi kaki Fey dan tersenyum licik.

Sial. Umpat Fey

DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang