Akhirnya mereka sampai di sekolahnya. Dan akhirnya selama perjalanan Ridho tidak jadi meminta maaf pada Rizki. Jangankan minta maaf, satu kata yg keluar dari mulut mereka pun tidak ada. Mereka hanya diam diaman sedari tadi. Padahal ridho telah merancang bbrp kalimat untuk meminta maaf pada Rizki.Rizki duluan keluar dari mobil. Dan meninggalkan Ridho sendiri didalam mobil.
Ridho juga heran,tumben kembarannya tahan nggk ngobrol sama dia satu katapun dari kemarin. Sampai-sampai suasana didalam mobil menjadi tegang.
'apa benar abg emang marah banget?' tanya Ridho dalam hatinya. Tidak biasanya kembarannya itu marah sampai segitunya. Ridho benar-benar gelisah.
***
"Eh kalian kok nggak bilang sih,kalo Iki nggak tau gua pingsan" kata idho yg baru nyampe di kelas bersama Rafly dan langsung ngomong begitu.
Lesty, Ega, Irwan dan Randa pun menoleh ke sumber suara. Kaget serta heran melihat Idho yg sudah datang,tidak seperti biasanya. Dan tiba-tiba ngomong begitu. Murid murid yang lain yang sudah datang pun ada yang menoleh ke sumber suara,lalu kembali ke aktivitasnya lagi.
Iya. Mereka memang sudah datang sepagi ini. Lesty dan Ega memang selau datang awal. Sedangkan Irwan,ia datang pagi hanya untuk tidur kembali di meja kesayangannya. Randa si anak baru, mungkin di sekolahnya dulu ia juga rajin datang pagi. Dan yg terakhir, Rafly,ia bertemu Ridho tadi saat di koridor.
Ridho berjalan ketempat duduknya dan langsung menelungkup kan wajahnya di atas meja dialasi dengan kedua tangannya yg dilipat.
"Kan ketauan deh" lanjut idho lagi dengan nada malas dan pasrah dengan apa yang terjadi selanjutnya,namun masih tetap bisa didengar oleh yg lain.
"APAAA!?"
Semuanya kaget. Semuanya mendekati Ridho.
Dan Ridho lebih kaget. Lebih tepatnya dia terkejut karena tiba-tiba mendengar suara yg keras dari mereka. Ridho spontan mengangkat kepalanya. Dengan ekspresi tak bersalahnya ia mengangkat satu alisnya yg mengisyaratkan arti apa.
Brakk!!
Irwan memukul meja ridho. Dan lantas membuat Ridho kaget dan membelalakkan matanya.
"Maksud lo apa dho? Jangan bilg kalo iki udah tau lo pingsan?!" Kata irwan yg mulai marah
Ridho hanya terdiam.
Setelah kemarin dimarahi habis-habisan oleh Rizki,di diamin juga oleh Rizki,plus ditambah ancaman dari kak Weni dan sekarang apakah mungkin teman temannya akan marah juga padanya? pikir Ridho.
"Kenapa lo diam dho? Jadi bener ya?" Tanya Rafly yg mulai terpancing marah
Haaah...
Ridho menghembuskan nafasnya."Ia bener"
Semuanya kaget. Terdiam.
"APA!! Kok bisa ketahuan siih? Jadi usaha kami kemarin sia sia dong" Tanya Irwan nggak sabaran
"Hmm...yaaa...gue keceplosan" jawab Idho
"Ah elah" kata Irwan sambil mengacak acak rambutnya
"Kok bisa keceplosan sih dho?" Tanya Ega
"Yaa...idho nggak ada ingatan lagi tentang pingsan pas sampai di rumah, karena iki kan nggak ada bahas pingsan di mobil pas perjalanan pulang. Mangkanya idho nggak ada mikir tentang itu lagi. Apalagi mikir untuk bohong. Kalian juga sih nggak ada ngasih tau. Pantesan kok idho heran abg nggk ada marah pas di mobil dan nggak bahas itu lagi. Rupanya kalian nggak ada ngasih tau" jelas Ridho panjang lebar
Sebagai anak baru yg masuk ke lingkungan persahabatan mereka, Randa masih belum terlalu paham dengan situasi ini. Ia hanya diam dan menyimak sedari tadi.
"Yaah sia sia aja dong kemarin kita bohong,kalo ujung ujungnya ketauan juga. Udah dosa, nggk dapet apa apa lagi" kata Rafly
"Jadi skrg mau lo apa dho? HA! Kemarin kami udah bohong karena lu, tau ga luu kemarin kami berusaha mati-matian untuk nyembunyiin kalo lo pingsan dan hampir aja ketauan. Dan kami seneng banget kalau lo nggak jadi ketauan. Eh ternyata skrng lo dgn mudahnya blg kalo itu keceplosan...cih" kata Irwan yg masih marah
"Eh udah udah dong,kok malah ribut" kata Lesty yang sedari tadi hanya diam
"Lagian kan idho juga pasti udah kena marah duluan kemarin di rumah. Yaudahlah..kasian juga idho" kata Lesty mencoba menenangkan suasana, padahal sebenarnya Lesty dari tadi memikirkan satu hal
"Lah kok malah belain si idho sih de,usaha kita sia sia lho" kata Irwan yg masih tidak terima "mentang mentang adek ipar" tambahnya walau suaranya agak kecil,namun masih bisa di dengar Lesty
"Ya ga gitu juga wan, yg berlalu biarlah berlalu, mungkin ini memang udah takdirnya." Jawb Lesty
"Makasih buat kalian karena mau memihak ke gue untuk berbohong dan mau lindungin gue. Dan gue minta maaf ke kalian karena udah buat rencana ini hancur dan ketauan. Gue jugak nggak mau kok kalo gue ketauan pingsan"
"Udah selesai minta maafnya dho? Ha?"
Semuanya menoleh ke sumber suara yg berasal dari arah pintu kelas,yg tak jauh juga dari tempat mereka sekarang.
'DEG'
"IKI!!!" kata mereka kompak
"Kenapa? Kaget?" Jawab iki dengan nada mengejek sambil menaikkan satu alisnya
Bersambung...
*
*
*Note author:
Haii author balik lagi nih 😉👋...
Masih adakah yg membaca cerita ini? Wkwk
MAAFKAN author yg baru up,dan up nya cuma 1 chapter pula 🙏🙏
Thor mau bilang MAKASIH BANYAK yg tetap mau nungguin nih cerita 😭😭.
Dan MAKASIH YA yg udah mau ngasih dukungan lewat komentar nya.🤗🤗Luv u all 💗💕💞
Salam manis, author 😘😘.
![](https://img.wattpad.com/cover/152746239-288-k122030.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Sahabat
Fanfiction"Berjuanglah dho,kita semua selalu bersama mu" Keseharian sekumpulan remaja bercanda tawa serta melewati rintangan yg ada. *Kisah tentang persahabatan dan keluarga *maaf ya kalau ceritanya ga jelas *hanya menuangkan isi dalam kepala