Chapter 2

9 1 0
                                    

Setelah sadar dari keterkejutannya, Ray segera berlari menghampiri Soraya diikuti teman-teman Soraya di arena balap.

Dengan Kalap, Ray membawa Soraya ke Rumah sakit menggukan motornya karena ia terlalu malas untuk mencari mobil.

...

Dirumah sakit, Soraya segera di tangani oleh Dokter disana dan Ray hanya bisa menunggu di depan ruangan.

Setengah jam berlalu...

Dokter keluar dari ruang rawat. Ray dengan sigap bangun dari duduknya.

"Anda keluarga dari pasien yang di dalam?" tanya dokter.

"Emm.. Saya.. Temannya dok. Bagaimana keadaannya?"

"Pasien memiliki penyakit vertigo. Baru saja kambuh karena terlalu lelah dan banyak pikiran. Dia hanya perlu istirahat dan obat yang saya racik nanti." jelas dokter.

"Vertigo ya?" gumam Ray pelan, "Terimakasih dok, boleh saya menjenguk nya?"

"Silakan masuk. Kebetulan pasien sudah sadar." kata dokter.

Ray segera masuk kedalam ruangan, dengan segera ia duduk di kursi dekat kasur yang di tempati Soraya.

"Ngeliat keadaan lo sekarang, gua yakin lo baik-baik aja"

Soraya membuang wajahnya, tidak berminat melihat wajah Ray.

Ray menaikan alis nya, "Kenapa lo? Bukannya bilang terimakasih karena udah gua bawa ke rumah sakit, malah malingin wajah"

"Mampus lo abis ini." kata Soraya.

Alis Ray semakin menukik, "Maksud lo apaan?"

"Kan udah gue bilang. Lo gue jadiin bahan taruhan. Dan kebetulan aja vertigo gue kambuh kemaren, jadinya gue kalah. Terima aja nasib lo." kata Soraya tanpa beban.

Dengan kesal Ray menjitak kepala Soraya kencang, "Ini semua gara-gara lo kunyuk! Kenapa lo bawa-bawa gua dalam masalah lo! Gua gak punya salah apa-apa sama lo, tapi kerjaan lo nyusahin gua aja! Dasar kunyuk"

"Itu tujuan gue. Bikin masalah sama lo." jawab Soraya santai.

Soraya beranjak dari kasur rumah sakit, "Ayo balik. Gue gak suka disini."

Ray menatap Soraya datar, "Balik aja lo sendiri, gua gak mau nganter lo balik"

Setelah mengatakan itu, Ray pergi meninggalkan Soraya terlebih dahulu.

...

Klikk!

Pintu gerbang sekolah dikunci oleh satpam. Pagi ini, Soraya terlambat.

Soraya nekat menggedor pintu gerbang sekolah dengan sok jagoan.

"Bukain! Saya mau masuk!" kata Soraya.

Ray yang kebetulan juga baru sampai di sekolah menatap Soraya datar lalu berjalan mencari jalan masuk lain yang kebetulan ia temukan ketika ia sedang berkeliling seorang diri.

"Ah bodoamat! Gue gak mau masuk sekolah hari ini!" Soraya bergegas kembali pulang.

Setelah berhasil masuk kedalam sekolah lewat jalur rahasia, Ray dengan santai nya berjalan di koridor kelas. Bukannya memasuki kelas, Ray malah menuju Rooftop dan merokok disana.

Setelah menghabiskan satu bungkus rokok, Ray pergi menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Setelah selesai membasuh wajah, Ray keluar dari toilet. Tapi sebelum benar-benar keluar, Ray dj jegat oleh seorang laki-laki yang tidak Ray kenal sama sekali.

SO(RAY)ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang