why?

16 4 0
                                    

Brian's pov
"Ting... Ting... Ting" suara bell istirahat
"Ren, ke kantin yuk" ucap Arga pada Reno
"Yuk, lo gak ngajakin si Brian?" tanya Reno
"Kan dia udah ada pasangan" jawab Arga
"Oh ya, gue lupa" jawab Reno
Shit! Gue cuma dengerin mereka, dan gue juga males kalo ribut sama mereka
"Lo kenapa yan?" tanya Haikal ke gue
"Kuping lo budek apa gimana sih? Lo gak denger? Mereka tuh lagi bahas kita"
Jawab gue
"Kita? Mereka gak nyebut nama gue kok, jadi lo ngerasa kalo gue pasangan lo?" ucap si Haikal, sial! Gue kejebak ma lidah gue sendiri
"E..nggak kok" jawab gue singkat
"Kok pipi lo merah sih?" sial! Dia ngegoda gue
"Ga.. Ga! Kok gue meleleh kaya es ya?" ucap Reno sengaja mau bikin gue kesel
"Co cuit ya Ren" sahut Reno
"Iya Ga" jawab Reno
"Yan, ayo! Ngapain peduliin mereka?!" si Haikal narik tangan gue
"Arga... Mereka dah mulai pegang-pegangan" pekik Reno
"Argh.. Shit!" umpat gue
"Kenapa? Hmm?" tanya Haikal
"Lo gak..." jawab gue belum selesai, dia malah naruh jarinya di bibir gue
"Lo kesel karena lo dengerin omongan mereka secara serius, gue gak tuli kok, gue denger, tapi gue dengerin pakek telinga, bukan pakek perasaan" kata Haikal, dia bijak apa sok bijak ya?
"Kal, gue mo nanya" ucap gue serius
"Tanya apa?" tanya dia
"Why you will to be gay?" bisikku di telinganya
"Kenapa lu ingin tahu?" tanyanya
"Karena gue punya alasan yang kuat, sedangkan lo? Apa yang bikin lo belok?" tanya gue ke dia
"Elo, elo alasan gue kaya gini" jawab si Haikal
"Apa?" sumpah gua terkejoed denger hal itu
"Alasan gua jadi gay adalah karena elo gay, jelas?" jawabnya
What?! Gua kaget dan hampir spot jantung denger hal itu
"Are you really?" goblok banget gua, malah nanya
"Ya", dia jalan ninggalin gua yang masih mikir disini
.
.
"Tingg....." suara bell masuk, gua gak jadi ke kantin dan balik ke meja gua tadi
"Shin, gantian tempat duduk ma gua yuk" ajak gua ke Shinta yang duduk di kursi barisan ke tiga
"Kenapa?" tanyanya
"Gak ada, cuma pengen ngerasain hal baru" jawab gua
"Bener? Mau gantian tempat duduk ma gua?" tanya si Shinta
"Iya Shin" jawab gua
"Tapi ntar gua deket ma si new mem kelas lagi" ucapnya
"Gua gak peduli" jawab gua
"Serius? Ntar kalo dia kecantol ma gua gimana?" goda si Shinta, ingin ku berkata kasar
"Ih, ambil aja, gak peduli gua" jawab gua
"Iya deh iya, kita gantian kursi, tapi cuma dua hari ya" ucapnya
"Kenapa?" tanya gua ke dia
"Gua udah nyaman duduk disini, jadi gua takut kalo pindah tempat bakal berpengaruh" jawabnya
"Pengaruh ma apa?" tanya gua
"Sama nilai gua lah" jawabnya
Batin gua "perasaan dari dulu nilai nih orang tetap deh, rankingnya juga always 20 besar, gak pernah naik gitu"
"Oi Brian, jangan bengong!" ucapnya bikin lamunan gua buyar
"iya-iya sorry" ucap gua sambil berdiri dari tempat duduk gua
"Inget! Cuma dua hari" si kamvang itu masih bahas dua hari
"Iya, thanks ya" ucap gua
"Masama" kita pindah tempat duduk
.
.

SALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang