Ga mungkiin!!!!
cowo dingin sedingin istana Elsa frozen suka sama cewe bar-bar pembuat onar.
Ga mungkiinn!!!!
Seorang ketua osis yg anti murid murid nakal suka sama cewe bar-bar pembuat onar.
Ga mungkin dua orang most wanted suka sama satu cewe yg s...
Saat asik tertawa tanpa sengaja Aretha menabrak Lani si sekertaris Osis sma firewater
Bruk
Mereka berdua terjatuh dilantai lalu dengan cepat mereka bangun.
"jalan tuh pake mata, goblok banget si" ucap Lani sewot
"lah si tolol, dimana mana jalan pake kaki bukan pake mata" balas Aretha tak kalah sewot
"loe ya!!!"
"kenapa?hah?takut?"
"bacot loe gue seorang Lanita gk bakal pernah takut akan apaapun"
"udah selesai belum ngocehnya?"
"bangsat ya loe, murid buangan aja belagu udah baju kekecilan,rok ngatung,gak pake atribut,baju dikeluarin, rambut ombre, sepatu nike biru,langganan bk,, niat sekolah gak si loe??"
"nape loe? Gak suka?"
"loe tuh cuman bikin malu sekolah apa lagi kelas loe, bikin malu doang"
Seketika mereka menjadi tontonan gratis, lalu dengan tiba tiba Lani menjambak rambut panjang Aretha dengan sangan kencang.
Tak mau kalah Aretha segera menarik paksa tangan Lani lalu mengilirnya dengan sangat kencang.
Auuuu
Greekk
Dan yup tangan Lani patah, membuat semua siswa yang mengelilingi mereka ngeri sedangkan Lani dia sudah menangis menahan sakit.
Tak lama datang ketua osis yang tak lain adalah Raffa "bubar semua," Lalu Raffa membawa Lani ke uks
"njayy ta, anak orang tangannya loe patahin,keren" puji Mira ketika mereka berdua sampai di kantin.
"iyalah Aretha ditantang,lagian juga gue udah kesel banget sama tuh si Lani"
UNTUK SISWI BERNAMA ARETHA QUENNA PRATAMA DAN LANITA TAYSQA SEGERA KE RUANG BK.
Bunyi speaker menggema di seluruh penjuru sekolah,semua mata melihat ke arah Aretha
"bk lagi" ucap Aretha malas
"wkwkkwkw,sabar ya orang sabar pantatnya semok" tawa Mira
"pantat gue udah semok kali"
"iyiya udah sana ke bk, lumayan loe ngadem" usir Mira dan melanjutkan makannya
"iya juga ya,yaudah bye Mir,"
-Skip-
Tanpa salam atu ketuk pintu Aretha masuk ke dalam ruang Bu Rasti alias ruang BK, lalu ia segera duduk dengan santai.
"Aretha kamu tahu sopan santun gak?"
"tahu lah bu"
"ya udah kalo tahu itu dijalanin"
"terserah saya lah bu"
"cape ibu dengerin kamu, emg kamu gak bosan keluar-masuk bk mulu hah" Murka bu Rasti
"nggak bu,lagian kalo bosen sih iya, tapi lumayan bu buat ngadem"
Tak mau berdebat lagi dengan anak didiknya itu yang pasti iya akan kalah.
"langsung aja bu"
Tok tok
"masuk" ujar bu Rasti
"Lani silahkan duduk"
"langsung to the point aja,kamu apakan Lani Aretha?"
"saya gak apa apain bu"
"bohong, lihat bu dia buat tangan saya patah" ujar Lani menunjuk tangannya yang sudah dibalut perban
"coba ceritakan Lani awalnya"
"jadi gini bu, saya mau ke kantin eh saya ketabrak dia,terus Aretha saya tegur baik baik gara gara dia ngelanggar aturan dia malah marah lalu patahin tangan saya" jelas Lani di dramtiskan.
"benar itu Aretha?"
"ya nggak lah bu dia bohong"
"bagaimana dengan penjelasanmu?"
Lalu Aretha menceritakan awal mula kejadiian tadi.
"ibu gak mau tau kamu tetap minta maaf kepada Lani"
"gak akan pernah" -aretha
"Aretha!!" bentak bu Lani
"cih ogah"
"besok orang tua kalian temui ibu pukul 09.00 ibu gak mau tahu harus datang, terutama kamu Arertha"
"orang tua saya sibuk" -aretha
"gak ada alasan, ibu gak mau tahu kalau ortu kalian tidak datang akan ada hukuman tambahan" ucap tegas bu Rasti lalu meninggalkan mereka berdua, lalu disusul lani
"bangsat" gerutu Aretha
-Skip apart-
Aretha pov
Aduh gimana nih ortu harus dateng lagi,
Gue pun coba hubungin no bokap gue Setelah beberapa detik terdengar suara mbak mbak operator
'nomor yang anda tuju sedang sibuk, silahkan hubungin beberapa saat nanti'
Dengan cepat gue nyari nomer nyokap di kontak
Iya,halo
Anda di suruh datang ke sekolah
Mama sedang sibuk nak
Lalu gue segera menutup panggilan sepihak.
Bodolah gue gk peduli.
Oke hi guys Vote (+) komen ya biar author semangat lanjut cerita Rival in love
Sekilas info part part ini awal dari seminar (+) lomba sains tingkat Asia ya guys
Jadi yang kepo silahkan tunggu chapter chapter berikutnya.
