🐰 AS 7 🐰

66 4 0
                                    

"Kamu adalah alasanku untuk tetap menjaga hati dan terus memperbaiki diri"

☁☁☁

Di tengah perjalanan,Hana terkejut melihat sekelompok orang yang berada di belakang mobilnya.

Gadis itu meminta paman Dong-Hoon berbelok arah untuk memastikan kecurigaannya. Tebakannya benar,sekelompok orang yang rata-rata mengendarai motor besar itu rupanya mengikuti mobil mereka.

Hana panik. Bagaimana jika sekelompok orang itu ingin menyakiti dirinya? Tapi,atas dasar apa?

"Paman,bisakah kau mempercepat laju mobilnya? Aku rasa ini sangat lambat." Hana berbicara sambil sesekali menoleh kebelakang,memastikan apakah orang-orang itu masih mengikutinya atau tidak.

Dong-Hoon melirik sekilas pada Hana yang duduk di kursi belakang melalui kaca spion. Pria paruh baya itu lantas menyunggingkan sebuah senyum miring saat melihat ekspresi ketakutan yang tergambar pada wajah putri majikannya itu.

"Baik Nona."

Hana menghela nafas lega saat melihat sekelompok orang itu sudah tertinggal jauh dari mobilnya. Ia juga melihat,kalau sekelompok orang itu berbelok arah menuju jalan lain yang pastinya tidak searah dengan mobilnya.

Sekarang, gadis itu bisa bernafas dengan tenang.

Hana menyandarkan tubuhnya pada kursi,mencari posisi ternyaman untuk memejamkan mata sembari menyumpali telinganya dengan sepasang kabel earphone.

Sebuah suara menenangkan terdengar dari balik kabel earphonenya. Gadis itu beberapa kali mencoba menggerakkan bibirnya,mengikuti apa yang ia dengar walaupun pengucapannya masih terasa kaku.

اَلرَّحْمٰنُ

"(Allah) Yang Maha Pengasih,"

عَلَّمَ الْقُرْاٰنَ

"Yang telah mengajarkan Al-Qur'an."

خَلَقَ الْاِنْسَانَ

"Dia menciptakan manusia,"

عَلَّمَهُ الْبَيَانَ

"mengajarnya pandai berbicara."

(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 1-4)

Ciiiiiiittt

Suara ban mobil yang bergesekan dengan aspal jalanan membuat Hana membuka matanya.

Gadis itu terkejut melihat sekelompok orang yang mengejarnya tadi berada tak jauh di depan mobilnya.
Ia mengobrak-abrik isi tasnya, memastikan benda penting itu tidak tertinggal menjadi pajangan di kamarnya.

Gadis itu bisa bernafas lega karena ia tidak meninggalkan barang penting itu.
"tok.. tok.. tok.. Buka pintunya!" sontak saja gadis itu terkejut mendengar suara gedoran keras pada kaca jendela mobilnya. Seorang pria berbadan besar dan bertato disekujur bagian tubuhnya berdiri di samping pintu mobilnya. Pria itu terus saja mengetuk dengan keras kaca mobil Hana.

"Keluar! Kalau tidak, aku akan memecahkan kaca mobilmu! "
Mendengar ancaman yang dilontarkan Hana memutuskan untuk keluar.

"Jangan Nona! Terlalu berbahaya jika keluar, biarkan Saya saja yg keluar"
Mendengar perkataan Dong-Hoon membuat Hana menghentikan niatnya untuk keluar dari mobilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Assalamualaikum SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang