THEY MEET.

4 0 0
                                    


 Kamu; seseorang yang memberi rasa nyaman tapi tidak sekalian dengan kepastian.


Tahun 2013, tahun ketiga masa putih abu abu. Berawal dari Gue yang sering menjadi korban bulli geng anarki, mereka memiliki 3 anggota yang siap meluncurkan pembuliannya kepada siapapun yang tak patuh ke mereka.

Tak terkecuali Gue yang tak segan-segan melawan mereka seorang diri, namun setiap kami sedang berkelahi ada saja yang melaporkannya ke guru.

"Shit!!! brengsek kalian, lagi enak enaknya gue nonjok si trio brandal bangsat malah dilaporin ke guru." Umpat gue dalam hati.

"Kalian ber empat kapan kapoknya sih?, sehari aja kalian engga berantem bisa?." Tanya yamete, guru olahraga disekolah kami yang terkenal kedisiplinanya. "Siapa ketuanya diantara kalian bertiga?." Tak ada jawaban dari mereka berempat, lantas Yamete melanjut kan berbicara.

"Tulis nama kalian dikertas surat peringatan!." Sentak yamete tegas.

"Iya pak." Setelah mereka selesai menulis nama, yamete kembali berbicara.

"Bapak panggil nama kalian dan kalian harus jujur apa posisi kalian sampe bisa bertengkar segala." Matanya membulat terlihat lebih menyeramkan.

"Akbar Pamungkas!" sambil melirik ke arah mereka berempat.

"Saya pak." Sambil mengacungkan jari. "saya anggota geng pak" lanjutnya

"Masih kecil geng gengan. Lanjut, Fikri Daniel!."

"Saya pak, saya juga anggota pak, sama kayak Akbar." Sambil menundukan kepala.

"Selanjutnya, Mahesa Admaja!, nah ini mesti kepalanya."

"Saya pak, iya saya ketuanya." Tanpa rasa takut Mahesa membalas tatapan tajam Yamete."

"Pantesan, ngga heran saya dari tampangnya udah kayak brandal kampung."

Lalu yamete menukar lembar yang diatas menjadi dibawah, kini giliran nama gue yang bakal disebut.

"Raihan Ilham Pramudhita, pasti kamu kan anak yang terkenal berani brantem sendiri, gunaiin bakatmu jangan berlebihan ya." Sambil menepuk pundak Ilham dan membisikan sesuatu ketelinganya. "kamu jangan kemana mana dulu, tetap ditempat." Bisik yamete kepada ilham.

"udah kalian berlima kembali ke- kelas kalian, hitungan 1-5 kalian udah harus hilang dari pengelihatan bapak." Lalu yamete pun mulai menghitung. " satu sampe lim___." Alhasil mereka trio brengsek langsung berlari kocar kacir. Dan tinggal gue seorang diri di ruang guru.

"ambil sikap push up!!!. Sekarang!!! Hitung 1 sampai 30."

Saking terkejutnya, ilham sampe mendengar seperti jahitan sobek dari bagian belakanG celananya namun ilham menghiraukannya. Yamete mulai meng interogasi ilham.

"Kamu ilham kan? Kelas XII IPA 2, murid pindahan, tapi prestasi akademik cuman ditengah rata rata," Yamete terus mencrocos tanpa henti. " Sekarang kamu jelasin ke saya kenapa kamu berantem sama brandalan kayak mereka?."

"alhamdulillah dibolehin ngomong."

"ngomong apa kamu?!, push up tambah 10."

"enggg... iya deh pak." Sambil menahan pegal yang tersa dilengannya, ilham menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"jadi alesan kenapa saya berantem tu karena aku ngga suka di bully, dan ngga ada tindak lanjut dari sekolah buat anak yang suka ngebully, dan di posisi itu aku ngga punya masalah sama sekali sama mereka." Jelas ilham ke yamete.

on your wedding day EX'Where stories live. Discover now