#02 murid pindahan

1 0 0
                                    



Cekrek... cekrekk.

Suara ketika kamera memotret sesuatu terdengar dikelas XII IPA 1. Mereka cowok cowok sedang sibuk memotret murid baru. Tak lain itu adalah Emma.

Grup kelas

Ada murid baru, denger denger sih namanya Emma, dia cantik banget

Beneran?

Bener, bahkan gue dapet fotonya (send image)

"matikan brengsek!!." Ulah geng terkenal HIVI, suara Mahesa terdengar menyentak murid yang memotret Emma, lantas para murid menepi dipinggir tembok koridor.

Sreeeggg.....

Suara pintu digeser oleh seseorang secara kasar.

"Hai Emma, ayo temenan sama gue." Mahesa berteriak dari balik pintu yang terbuka. Sedang kan Emma hanya mengacung kan jari tengah nya.

"Whhaaaa" suara sorakan dari anak anak yang masih berada di kelas.

"Lo orangnya keras banget." Mahesa melihat teman yang berada di kanan dan kiri nya.

Drttt....drttt

Ilham medapati ponselnya yang bergetar, mendapat sebuah line grup kelasnya.

Mahesa: murid baru, Emma hanya milik gue. Berani menyentunya lo rasain sendiri akibatnya.

"GOBLOK BANGET!!, SESSH bodoamat." Ilham yang sebal dan mengumpat sambil menatap layar ponselnya.

"Ngaomong apaan lo ham." Tanya Adrian sahabatnya.

"Engga, gue cuman mbaca line gurp doang."

"oalah." Lalu adrian sibuk membaca buku kembali.

***

Seminggu setelah Emma beradaptasi di sekolah barunya dan mendapat teman.

"ibu akhiri disini dulu, terimakasih selamat siang." Begitulah bu maeng ketika selesai mengajar ketika bel istirahat berbunyi.

"Em, lo ikut kantin gak?." Tanya Firda teman sebangkunya.

"oke, gue ikut."

Akhirnya mereka kekantin ber tiga, setelah sampai kantin mereka memilih bangku yang kosong.

"Lo pesen apa?." Anin mencolek siku Emma.

"emm, bakso aja deh."

Gebruakk... blammm

"anying anying astaga ada apaan sih." Adrian yang duduk di depan Ilham kaget, karena tiba tiba Mahesa mendorong meja dengan tendangannya. Semua orang yang ada dikantin sedang melihatnya, kini pandangan mereka ter tuju ke arah Mahesa dan Ilham.

"Ikut gue ke atap!!. Gue masih belom puas ngehajar lo kemaren." Mahesa dengan wajah emosinya menarik kerah Ilham yang sedang duduk menikmati makan siang nya. Lalu Ilham berdiri menepikan tangan Mahesa dari kerahnya.

"lepas!!!. Maksud lo apa ngajakin gue berantem, masih belom sakit juga kemaren gue pukul?." Ilham memajukan wajahnya tepat didepan wajah mahesa walau agak sedikit menunduk. "Kalo lo emang cowok ngga usah ngajak berantem di atap, kalo bisa sekalian aja disini. BANGSAT." Lanjut ilham sambil meluncurkan pukulan pertamanya.

Pukulan pertama dari ilham membuat mahesa terjatuh. Bibir mahesa mengeluar kan cairan berwarna merah.

"gimana?, lo puas!. Gue udah ngeladenin lo sat!!, jadi udah deh lo berhenti berantem sama gue. Ngga guna jug___." Dengan cepat mahesa berdiri dan menenendang tepat di perut ilham, alhasil ilham tersungkur diatas meja. "gue belom puas, lo orang udik bangsat." Mahesa terus melanjutkan serangannya membuat ilham terpojok di dinding kantin. Ilham mulai membalas memukul, menendang, dan menjegal mahesa. " punya mata dipakek bangsat!!. Jelas jelas gue lebih tinggi daripada lo!!!." Untuk kali ini mahesa terlihat hancur, bibirnya sobek gusinya mengeluarkan darah pipinya memar, walaupun kondisi ilham ngga jauh dari kondisi mahesa.

Adrian mencoba melerainya, namun teman  mahesa mencegahnya. "sa udah deh mending ngga usah lo lanjutin." Teriak adrian. "heh lo ngga usah ikut campur!!!." Lo kutu buku mesum, ngga usah ikut campur!!!." Sentakan dari akbar membuat adrian mundur tiga langkah.

" ilham, mahesa!!!. Ikut bapak keruang BK!!." Suara menggelegar itu membuat suasan yang tadinya ramai kini menjadi tenang.

Ilham mendorong badan mahesa utnuk menjauhkannya dari hadapan ilham. Yamete menyeret keduanya keruang BK. Emma yang melihat kejadian tadi hanya mematung diam seribu bahasa, mood nya tak menentu.

"mau kalian apa sih!!. Sekolah tempatnya belajar, bukan buat berantem!!. Kamu, mahesa kalo gini terus kamu bisa dapet surat pringatan yang ke 3, kemungkinan besarnya kamu bakalan dikeluarin. Dan kamu ilham, kamu emang jadi korban tapi cara kamu ngeladenin ngga ada benernya sama sekali. Kalo api di kasih api lagi, tambah gede apinya." Pak edy menasehati mereka. Nada bicaranya berbeda. Menyentakkan semua amarahnya.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 22, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

on your wedding day EX'Where stories live. Discover now