-Malu

62 6 7
                                    

"Lupa itu tidak ingat, tidak ingat itu manusiawi. Jangan sering lupa, bukan tidak ingat lagi namanya. Tapi pikun"

----Never Give Up----


Kriiiiiiiiiiinggggggg... Kriiiiiiiiiingggg!!!

Suara jam beker Icha berbunyi. Icha berusaha meraih jam bekernya yang terletak diatas meja lampu tepat di sampingnya. Icha tidak bisa melihat dengan jelas jam berapa itu, sekilas dia melihat jam 04:00

"ini masih pagi banget kok udah bunyi" ucap icha sambil mematikan jam bekernya dengan mata setengah terbuka.

Tidak lama jam beker icha berbunyi lagi, icha kaget karena jam bekernya menunjukan jam 05:30

"Astagfirullah sudah jam setengah enam" icha langsung beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi dan melaksanakan sholat subuh.

Setelah selesai sholat, icha bersiap-siap pergi sekolah. Icha menutupi rambutnya dengan kain yang panjang. Sehingga dia terlihat begitu cantik dengan jilbab putih yang dia pakai.

Icha anak ke-3 dari 4 bersaudara. Dia mempunyai 2 kakak dan 1 adik. Kakak yang pertama bernama Wahyu, dan kakak yang ke 2 bernama Salsa dan adiknya bernama Devi.

Kakak Icha yang bernama salsa sedang kuliah di UIN (Universitas Islam Negeri) Antasari  Banjarmasin. Jadi salsa jarang pulang ke rumah karena sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya. Terkadang satu bulan sekali bisa pulang ke rumah atau seminggu sekali, itu pun kalau ada keperluan mendadak.

Dan untuk hari ini salsa sedang libur, wahyu juga sedang cuti karena ingin berkumpul dengan keluarga. Devi adik icha yang sangat lucu dan imut masih bersekolah tingkat sekolah dasar kelas 1. Mama dan papa icha sedang mengambil cuti juga, katena jarang sekali keluarga ini berkumpul.

"Icha mau kemana?" tanya salsa  menghampiri icha yang sedang mengikat tali sepatu dan duduk di atas sofa.

"Icha mau sekolah lah kak, masa jalan-jalan udah tau pakai seragan masih aja di tanya." kata icha sambil mengikat tali sepatu sebelah kanannya.

"Oo iya Devi mana kok tadi icha lihat belum siap-siap." lanjut Icha

"Ini tuh hari ahad cha, Rajin banget kamu sekolah yang lain pada libur kali." jelas salsa kepada icha yang lupa bahwa hari ini hari ahad.

Icha sempat terdiam karena mendengar ucapan kakaknya tadi. Padahal icha sudah terlihat begitu rapi dengan seragam putih abu-abu yang dia pakai. Icha sempat tidak percaya dengan ucapan kakaknya. Icha langsung meraih ponsel di dalam tas merahnya. Dia melihat di layar ponselnya dengan wajah yang aneh. Icha tidak percaya bagaimana dia bisa lupa kalau hari ini hari ahad.

"Hehehe... Iya kak, icha lupa" kata icha sambil memandang wajah kakaknya agak nyengir sedikit. Icha sangat malu dan bertanya-tanya pada diri sendiri kenapa ia sampai lupa.

"MA.... PA..... KAK WAHYU.... DEVI..... ICHA SEKARANG RAJIN SEKOLAH DIA UDAH MAU BERANGKAT NIH" Teriak salsa memanggil semua penghuni rumah sambil tertawa begitu keras.

"ih apaan sih kak salsa" ucap icha dengan melipat kedua tangannya ke dada

"kamu beneran mau sekolah cha?" tanya wahyu agak heran dan terkekeh sebentar

"kak Icha udcah mau cekolah ya, ini kan ari ahad" suara Devi yang imut membuat semua orang tertawa. Sedangkan icha dia malah memajukan bibirnya sekitar 5cm.

"Icha lupa tauuuuu" jawab icha dengan memajukan bibirnya kembali

"HUAHAHAHAHAHA.... lagian udah tau hari ahad malah mau sekolah. Hahaha" Tawa salsa yang membuat Icha semakin marah, icha sebenarnya sangat malu entah kenapa dia ingatnya hari ini hari senin.

"Aduh duh duh duh... Ada apa ini? Kamu kenapa sa ketawa sampai segitunya? Loh, icha mau kemana kok pakai baju sekolah?" tanya Deni. Iya, dia adalah papa icha, devi, salsa, dan wahyu. Deni menghampiri anak-anaknya yang sedang duduk di sofa dan mendengar tawa salsa yang begitu keras. Pertanyaan papanya sukses membuat salsa dan wahyu tertawa.

"HUAHAHAHAHAHAHHA" Tawa wahyu sambil memegangi perutnya, karena baginya ini sangat lucu. Begitu juga dengan salsa.

"kak icha mau cekolah pah" jawab Devi polos dengan memainkan kedua jari telunjuknya

"ini kan hari ahad cha, kok kamu mau sekolah?" tanya Deni

"Icha lupa pah" jawab icha malu-malu

"Belum tua kok udah lupa, ya udah sana ganti baju dulu" suruh deni kepada icha. Icha pun segera beranjak pergi meninggalkan saudara dan papanya yang masih duduk di sofa. Hanya mamanya yang tidak menertawakannya atau pun menyapanya.

Mama icha tidak begitu menyukai icha. Icha tidak tau kenapa mamanya begitu membencinya.

Apakah icha anak yang tidak di inginkan? Apa icha ini malu-maluin ya? Apa icha bukan anak mama anggun? Kenapa mama anggun membenci icha? Apa salah icha?

Pertanyaan-pertanyaan itu selalu ia lontarkan setiap malam ketika hendak tidur.

Jangan lupa vote & coment nya, di tunggu:v

----a_triwahyuni-----

Never Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang