Senyuman lebar mencerminkan kebahagiaan masih terpancar di bibir Jane, dia tidak menyangka jika Zicola akan bersikap selembut itu padanya. Sikap Zicola yang seperti tadi begitu jarang Jane rasakan dan yang terpenting pria itu tidak marah Jane bekerja di perusahaannya.
"Berhentilah tersenyum secantik itu Jane"
Jane terlonjak kaget, dia memutar kursinya dan melihat Damian yang berbicara padanya. Jane tersipu malu di bawah tatapan atasannya, "Aku minta maaf" ucap wanita itu kembali tersenyum.
Damian terkekeh geli, "Kau bebas melakukan apapun Jane. Semua pekerjaanmu selesai dengan cepat. Aku terkesan dengan kemampuanmu."
Jane kembali tersenyum malu, dia terlalu bahagia karena Zicola bersikap lembut padadanya, Jane tidak mau mengecewakan pujaan hatinya dengan bekerja malas-malasan, hanya itu yang bisa Jane tunjukan sebagai penguntit yang profesional. Jane ingin membuktikan jika dia tidak hanya menguntit, namun dia memang benar-benar mampu dan pantas bekerja di perusahaan Zicola.
"Lihat itu" pekik seorang wanita dengan teriakannya, dia menunjuk ke arah gedung sebelah perusahaan.
Jane ikut tertarik melihat, sama seperti karyawan lainnya. "Juls" sebut wanita itu dengan nada geli. Julian mendaratkan pesawat kecilnya di atap gedung, tidak berapa lama dia melompat keluar.
"Crazy rich man" sahut seorang gadis dengan tatapan memuja.
Kiki memutar bola matanya dengan malas, dia satu-satunya orang yang acuh dan lebih memilih fokus dengan pekerjaannya "Ayolah nona-nona, berhenti berharap kepada si kaya itu. Julian terlalu sempurna. Dan sudah jelas jodohnya bukan orang sembarangan. Yang jelas bukan kalangan biasa seperti kita."
Jane tersenyum tipis, Julian adalah anak seorang mantan perdana mentri sekaligus satu-satunya putera Ratu Emilia Giedon, dia teman terbaik Zicola satu-satunya sekaligus saudara angkatnya Zicola. Julian menghabiskan waktunya untuk bekerja dan bersenang-senang, kekayaan yang di milikinya adalah simbol paling kuat kenapa semua menyebutnya crazy rich man.
Julian tampan. Ya, dia tampan. Tapi dia gila, segala sesuatu selalu dia ukur dengan uang-uangnya. Bukan berarti Julian adalah orang jahat, pria itu memiliki mulut yang pedas dan sangat congkak, namun dia juga salah satu pengusaha yang paling banyak membantu memberikan rumah untuk anak-anak yang tidak memiliki orang tua hingga para tuna wisma. Julian adalah salah satu pengusaha yang paling banyak membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
Karena itu, seberapapun kecongkakan dan kesombongannya hingga scandalnya yang selalu suka berpesta dengan banyak wanita, dia tetap di cintai banyak rakyat. Karena Julian sangat mempedulikan kesejahtraan rakyat.
Julian muncul depan gedung sebelah, dia mengenakan jass merah yang membuat ketampanannya semakin mencolok dan mencuri perhatian semua wanita. Dia menyebrang melintasi jalan dan masuk ke gedung utama Zicola.
"Kau terlihat biasa saja melihatnya Jane" tegur Damian.
Jane tersenyum masam, walau bagaimana pun Julian cukup dekat dan akrab dengannya, karena itu Jane biasa saja. Yang tidak bisa Jane bersikap biasa saja hanya kepada Zicola. "Aku mengenalnya" jawabnya santai.
Semua langsung menatap Jane dengan tatapan tidak percaya sekaligus geli, membuat Jane sedikit tersinggung dengan tatapan ke tidak percayaan mereka.
"Aku juga mengenal Tuan Zicola" ledek salah satu karyawan dengan nda gelinya, beberapa orang langsung tertawa. Jane hanya tersenyum masam dna menahan diri untuk tidak emosi, tidak ada gunanya untuk dia meyakinkan semua orang jika dia benar-benar mengenal Julian Giedon.
"Bisakah kalian kembali bekerja!, berhenti membicara dua orang yang hanya bisa kalian dapatkan dalam mimpi" bentak Kiki mulai terganggu.
Jane tertegu dengan ucapan Kiki yang tidak secara langsung mengingatkan dirinya jika dia harus berhenti mengejar seorang Zicola, Zicola terlalu tinggi hingga Jane hanya bisa mendapatkannya dalam hayalan dan mimpi saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU LOVE ME (Sebagian Part Sudah Di Hapus)
Ngẫu nhiênWarning: 18+ SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS DAN PINDAH KE DREAME JUGA INNOVEL. Aku mencintainya, sangat-sangat mencintainya. Rasanya sampai menyakitkan, tapi aku tidak bisa berpaling darinya Dia tidak melihatku, tidak membiarkan aku menyentuh dan masu...