Baru aku sadari bahwa ia mempunyai titik lelah untuk berjuang sendirian.
—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—•—Untuk kali ini aku mengaku, aku menyesal dengan perbuatanku sendiri. Aku terlalu gengsi untuk mengatakan cemburu, mengatakan apa mauku. Kalau saja aku mengucapkan apa yang aku mau, semuanya tidka akan berakhir seperti ini.
Ia pergi karna ia tak mengerti mauku, dia mengira aku marah padanya pdahal yng aku inginkan hanya pelukannya yang hangat, omongan panjang lebardan dan tingkah imutnya yang menggemaskan.
Seharusnya aku sadar bahwa sesabar apapun dia, akan ada saatnya dia lelah berjuang sendirian. Aku tak menyadarinya, aku terlalu sibuk dengan gengsiku.
Aku menyadari bahwa wanita sepertinya pantas untuk mendapatkan yang lebih baik dariku. Aku tidak memaksanya terus bersamaku, karna aku sadar hubunganku dengannya tidaklah benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories.
Cerita PendekKumpulan cerita cerita pendek yang bisa membuat kalian luluh, sedih, baper, dan lain lain. Update tidak ada kepastian🌺 Berbagai usia bisa baca:)