Kriinngggg
Sebuah tangan otomatis berusaha meraih jam weker yang baru berbunyi dan segera mematikannya. Sambil berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih tercecer di alam mimpi, Kayla meregangkan badannya di kasur dan mengambil posisi duduk. Dia kemudian meraih segelas air seperti kebiasaanya setiap pagi yang dia letakkan di lantai di sebelah kasurnya.
Kayla kemudian bangun dari kasurnya dan keluar kamar menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan kemudian melaksanakan sholat shubuh. Kamar kosannya memang tidak dilengkapi dengan kamar mandi dalam sehingga dia harua berbagi kamar mandi dengan penghuni kosan lainnya yang untungnya semuanya adalah wanita.
Kayla baru seminggu menjadi penghuni kosan tersebut. Dia akhirnya memilih kosan itu setelah dua hari mencari kosan bersama Ibu Desi, salah satu staf di panti asuhan tempat tinggalnya dulu yang sudah dia anggap seperti ibu kandungnya sendiri. Sesuai peraturan panti, bagi anak yang sudah menamatkan SMA maka mereka sudah tidak bisa lagi tinggal di panti dan bukan merupakan tanggungan panti lagi. Oleh karenanya Kayla yang baru menamatkan SMA tersebut harus mulai tinggal sendiri serta membiayai hidupnya sendiri.
Seusai menunaikan kewajibannya, Kayla mengangkat tangan dan mulai berdoa. Dia memulai rangkaian doanya dengan mendoakan kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia semenjak dia berumur tiga tahun. Kemudian dia mendoakan Ibu Desi dan seluruh anak panti dilanjutkan dengan doa agar diberi kesehatan dan kelancaran untuk interview yang akan dilakukannya pagi ini untuk mendapatkan beasiswa dari sebuah universitas ternama di Jakarta. Doa-doanya kemudian diakhiri dengan doa yang tidak pernah absen diucapkannya sejak dua belas tahun lalu. Doa agar dia dapat bertemu lagi dengan Arfan Nugraha Adijaya, sosok seorang kakak, sahabat dan cinta pertamanya yang sudah lama menghilang. Dan ditutup dengan sujud meminta ampun atas segala dosa yang dia perbuat.
****
Kayla sedang menunggu angkutan umum di halte bis dekat kosanya. Dia terlihat cantik dengan memakai Blazer berwarna pink muda, kemeja putih dan rok panjang berwarna hitam serta jilbab yang senada dengan warna blazernya. Untuk pertama kalinya dia memakai wedges tujuh senti, hadiah perpisahan dari Rina sahabatnya di panti dulu. Dia memang berpakaian dengan cermat agar dapat memberikan kesan yang baik dalam wawancaranya nanti. Kayla sangat berharap dapat lulus dalam wawancaranya ini karena dia sangat berharap medapatkan beasiswa untuk kuliah. Jika tidak maka mau tidak mau dia terpaksa bekerja dulu untuk menabung biaya kuliahnya kelak.
Ketika sedang asik melamun sambil menunggu angkutan tiba-tiba ada orang lewat yang tidak sengaja menyenggolnya. Sayangnya karena belum terbiasa memakai wedges dan juga karena terkejut Kayla terjatuh ke jalan raya. Kayla sempat melihat mobil sedan silver yang sedang melaju ke arahnya. Refleks Kayla memejamkan mata dan hanya bisa terdiam dengan posisi merangkak di aspal bersiap menunggu tabrakan yang akan terjadi.
CIIIIIIIIITTTTT
Terdengar suara gesekan ban dengan aspal yang memekakkan telinga. Namun suara itu sudah tidak terdengar oleh Kayla karena hanya suara jantungnya sendiri yang terdengar amat kencang di telinganya.
Seorang pria turun dari mobil itu dan mendatangi Kalya. Sesampainya di depan Kayla dia menarik Kayla yang masih merem dengan kasar hingga Kayla berdiri.
"Dasar perempuan bodoh, sudah bosan hidup kau ya!" teriaknya tepat di wajah Kayla.
Kayla membuka matanya dan terkejut mendapati wajah pria itu yang sangat dekat dengan wajahnya sendiri. Pria tersebut sangat tampan walau wajahnya kini berwarna merah karena emosi. Hidungnya mancung, rahangnya kokoh, bibirnya merah dan terlihat seksi. Astaghfirullah, batin Kayla. Sempat-sempatnya dia berfikir seperti itu walaupun dia yakin semua wanita normal pasti berpikiran sama dengannya. Namun yang paling membuat dia terkejut adalah tatapan matanya yang sangat tajam, seperti berusaha membunuhnya dengan tatapan itu.
"Ma-maaf Pak, saya tidak sengaja terjatuh barusan." ujar Kayla tergagap karena jantungnya yang berdetak liar melihat wajah tampan pria tersebut.
Kayla berusaha melepaskan tangan pria itu dari tangannya. Pria itu pun langsung melepaskan tangan Kayla.
"Dasar ceroboh, gara-gara kau hampir saja aku ikutan celaka." sahutnya dengan nada yang masih terdengar marah.
"Maaf Pak, sekali lagi saya minta maaf." jawab Kayla dengan nada menyesal.
Baru saja pria itu ingin membalas tiba-tiba dari sudut matanya Kayla melihat angkot yang dari tadi ditunggunya hampir beranjak dari halte. Otomatis Kayla berlari mengejar angkot tersebut dan langsung masuk ke dalam angkot.
Pria itu terdiam melihat Kayla yang tiba-tiba berlari dan baru tersadar saat angkot mulai berjalan. Dia pun sempat berlari mengejar angkot namun sia-sia karena angkot sudah melaju dengan kencang. Dengan nafas yang terengah karena habis berlari serta keringat yang mengalir deras hingga membasahi bajunya akhirnya pria itu berjalan kembali ke mobilnya. Setibanya di mobil dia masuk dan mulai menjalankan mobil dan saat berhenti di lampu merah dia baru menyadari ada yang terlihat ganjil di mobilnya. Yap, Iphone dan Macbooknya lenyap tak berbekas.
@@@
Hai readers, terima kasih sudah mau membaca tulisan ini. Berhubung saya masih baru mohon kritik dan sarannya ya. ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
RomanceIni kisah Kayla, seorang gadis yatim piatu berumur 18 tahun yang pernah terluka di masa lalu dan Adi, CEO kaya raya yang terkenal dingin, seolah hatinya sudah membeku dan tidak dapat mencair lagi. Akankah mereka ditakdirkan bersama?