Part 3

883 9 3
                                    

Auhor POV

Tik tok tik tok

Hanya suara jam dinding yang sejak lima menit lalu terdengar dari ruangan kerja super mewah di lantai teratas gedung perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia. Tampak di dalamnya seorang pria yang sedang menatap tajam ke arah seorang wanita yang tengah menunduk sambil menatap tangannya yang saling terkait di pangkuan.

"Apa tidak ada yang mau kamu ucapkan ke saya?", ujar pria itu memecah keheningan.

Kayla tersentak kaget mendengar suara si Cowo Judes. Dari tadi dia sibuk melamun memikirkan prosesi wawancara yang baru dilaluinya.

"Maksud bapak?", tanya Kayla polos.

Mendengar tanggapan polos Kayla,  amarah Adi si Cowo Judes yang merupakan CEO Setiawan Group kembali bangkit.

"Kamu daritadi ngelamun?"bentak Adi

'Sialan nih cewek, gue kirain dari tadi diem ketakutan ga taunya malah asik ngelamun!' umpatnya dalam hati.

"Maaf Pak!"

"Maaf, maaf, kamu kira semua bisa selesai dengan kata maaf. Kamu emang lemot sampai kejadian tadi pagi bisa langsung lupa atau kamu pura-pura lemot hah!?"cecar Adi emosi.

"Saya minta maaf atas kejadian tadi pagi Pak, saya tidak sengaja."

"Kamu tau gara-gara kamu iphone dan macbook saya dicuri orang dari mobil. Kamu tau seberapa pentingnya data-data yang ada di situ. Perusahaan saya bisa bangkrut kalau data itu disalahgunakan. Saya mau kamu tanggung jawab!"

DEG. Jantung Kayla serasa berhenti berdetak mendengarnya. Wajahnya memucat seputih kertas. Ditambah dengan efek ketegangan saat wawancara tadi, Kayla merasa dunia menggelap dan kesadarannya menghilang.

****

Adi POV

"Kamu tau gara-gara kamu iphone dan macbook saya dicuri orang dari mobil. Kamu tau seberapa pentingnya data-data yang ada di situ. Perusahaan saya bisa bangkrut kalau data itu disalahgunakan. Saya mau kamu tanggung jawab!" Ucapku penuh emosi.

Setelah memuntahkan amarahku aku diam melihat reaksinya. Sekilas aku merasa senang melihat wajahnya memucat mendengar ucapanku. Masih terbayang di benakku bagaimana paniknya aku saat sadar gadgetku hilang. Untung ada GPS tracking pada iphoneku sehingga setelah aku sadar gadgetku hilang aku langsung mencari pinjaman hp untuk menelpon Bima sahabatku dan dia langsung dapat melacak iphoneku. Begitu tau lokasi iphoneku yang ternyata tidak jauh dari situ aku langsung ke lokasi dan menemukan pencuri yang sedang mengotak atik iphoneku di gang sempit. Tanpa basa basi aku langsung menyerangnya dan berkat sabuk hitam karateku orang itu langsung terkapar mengenaskan.

Sebetulnya aku sudah mendapatkan gadgetku kembali hanya saja rasa kesal karena kejadian itu masih mengganjal di hatiku sehingga setelah kulampiaskan rasanya lega sekali. Namun saat kulihat gadis yang baru saja kubentak terhuyung dan hendak jatuh aku reflek bergegas ke arahnya dan menangkapnya sebelum dia terjatuh. Aku lalu menggendongya ke sofa di ruanganku.

Panik, itulah yang kurasakan. Rasanya bahkan lebih panik dari saat aku tahu kalau gadgetku hilang.  Aku berlari ke pintu dan bergegas menyuruh sekretarisku memanggil dokter perusahaan. Kemudian aku kembali berlutut di samping wanita itu.

"Hei, bangun!" Ucapku sambil menepuk pelan pipinya.

'Cantik', haya satu kata itu yang dapat menggambarkan keindahan wajahnya. Aku bahkan tak sadar berhenti menepuk pipinya dan malah mengelusnya pelan. Alisnya hitam lebat namun pas di wajahnya. Hidungnya mungil dan bibirnya ranum serta menggiurkan walau saat ini tampak pucat. Jilbab yang membalut wajahnya tidak dapat menyembunyikan kecantikannya. Otakku langsung memikirkan yang tidak-tidak namun segera kutepiskan pikiran  itu. Astaga apa yang terjadi denganku.

Saat aku sedang terpana menatapnya dari jarak sedekat itu tiba-tiba dia membuka matanya.

'Indah', lagi-lagi pikiranku tidak dapat kukendalikan. Aku langsung mundur dan berdiri untuk menjernihkan otakku dan menetralkan jantungku yang dari tadi berdebar dengan kencang dan tak tahu dirinya. Seorang Raditya Iswandi Setiawan, sang CEO Setiawan Group berdebar-debar karena seorang gadis ingusan. Ini pasti salah. Mungkin ini adalah sisa adrenalin karena tadi pagi aku hampir menabrak orang. Ya ini pasti efek kejadian tadi pagi.

"Kamu sudah sadar?" Pertanyaan tak bermutu itu meluncur begitu saja dari bibirku. Ya tentu saja dia sudah sadar bodoh, umpatku dalam hati. Untungnya dari dulu aku terlatih dalam menjaga ekspresi sehingga orang tidak akan tahu apa yang sedang kupikirkan.

"Apa yang terjadi Pak?" Tanyanya dengan suara lirih.

"Harusnya saya yang bertanya, kamu kenapa bisa pingsan begitu. Bikin kaget saja!" Ucapku ketus.

"Saya pingsan?"

"Iya, kamu terlalu miskin ya sampai tidak punya uang untuk makan?" Tanyaku dengan nada menghina.

Dia langsung merubah posisinya menjadi duduk dan menatapku tajam.

"Bapak jangan seenaknya bicara ya. Saya tahu bapak orang kaya tapi bukan berarti bapak bisa menghina orang miskin dengan seenaknya. Mungkin bapak kaya harta tapi saya yakin bapak miskin hati." Balasnya dengan nada meninggi.

"Kamu!", baru saja aku mau membalas tiba-tiba pintu terbuka. Dita sekretarisku dan dokter perusahaam langsung masuk.

Aku terpaksa menahan ucapanku dan memerintahkan dokter agar memeriksa gadis itu. Ketika dokter hendak memeriksanya dia kembali menatapku tajam sambil berkata " Bisa keluar dulu gak Pak, saya butuh privacy!".

Dita dan dokter terkesiap kaget mendengar ucapannya. Dokter itu bahkan sampai menjatuhkan stetoskop yang sedang dipegangnya Baru kali ini ada yang berani berbicara seperti itu kepadaku.

Berani juga cewek ini, pikirku dalam hati seraya meninggalkan ruanganku tanpa kata-kata.

****

Hai, maaf baru update lagi. Semoga masih ada yang mau baca berita ini. Tadinya aku pikir ga ada yang mau baca cerita abal ini tapi setelah ada yg komen baru aku semangat lagi buat nulis lanjutannya. Sekarang baru sadar pentinnya vote dan comment, ternyata bener bisa bikin mood nulis langsung naik. Makasih banyak buat yang mau baca tulisanku terutama buat yg vote dan comment. *peluksatusatu*

Rencana besok mau update lagi kalau ada yg ninggalin vote dan comment hari ini. Hehe..


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang