5. AKHIR PEKAN: RINDU

3K 371 56
                                    

Backsong:Didi Kempot series

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Backsong:
Didi Kempot series

——————————







"Bee... you know what?" Jongin bertanya dengan suaranya yang lirih dan mata yang terpejam erat. Walaupun kantuk masih setia membebani di setiap kelopak matanya, Jongin tetap melakukan kegiatan yang sudah dia lakukan hampir satu bulan terakhir. Berbicara dengan Bee—Jongin menamainya begitu, dia sempat mendapat protes dari Kyungsoo karena menurutnya nama itu terdengar sangat aneh, namun Jongin tetap bersikeras bahwa nama itu justru terdengar manis. Bee, singkatan dari Baby.

Baby yang sudah bisa membuat baby sendiri, Jongin membantin sambil terkikik masih dengan matanya yang terpejam.

Jongin mempunyai kebiasaan baru ketika usia kandungan Kyungsoo memasuki awal trimester kedua. Dia memiliki hobi berbicara di waktu hampir menjelang pagi. Alasannya klasik, Jongin bisa sepuasnya bercerita pada Bee ketika Kyungsoo benar-benar terlelap. Dia tidak harus mendapatkan komentar mengejek dari Kyungsoo, atau apa pun yang Jongin benci. Karena Kyungsoo terkadang mempunyai mulut lebih pedas daripada Tteobokki yang sering dibeli perempuan itu ketika mengidam.

"I miss you, hehe," katanya, kemudian bergerak mengecup perut Kyungsoo yang mulai terlihat membuncit. Lalu perlahan matanya terbuka, setelah mengerjap beberapa kali, pandangan matanya menurun tepat di mana perutnya sendiri berada. Dia menghela dengan bibir mengerucut. Dia sebal melihat fakta di mana perutnya pun ikut membuncit, jika sedang berbaring seperti ini, Jongin bahkan bisa mengira jika perutnya hampir menyerupai Kyungsoo. Sama-sama menggelembung seperti melon.

Sebelum dia—lebih tepatnya mereka berdua—mengetahui jika sebenarnya Kyungsoo tengah mengandung dengan usia kandungannya yang sudah memasuki  Minggu ke delapan, Jongin mengalami mood swings yang sangat parah. Jongin bisa langsung marah bahkan hampir ketahuan menangis hanya karena Rahee membuatnya kesal. Jongin sangat begitu sensitif. Terlebih, nafsu makannya melonjak sepuluh kali lipat dari sebelumnya. Bahkan, Kyungsoo bisa terbangun tanpa suara alarm di ponsel pada pukul satu dini hari hanya demi membuatkan makanan untuk suaminya.

Dan, masih banyak ke-sensitifan lainnya yang membuat Kyungsoo pusing sendiri. Tetapi itu dulu, karena kebiasaan Jongin yang makan tidak-tahu-tempat dan tidak-tahu-waktu itu perlahan menghilang. Dan digantikan dengan ocehan kenapa tubuhnya justru terlihat seperti babi hutan.

"Hmm... Besok hari Minggu—" Jongin menguap lebar tanpa menutup mulutnya, dan kembali melanjutkan ucapannya setelah menyamankan posisi tidurnya jadi lebih dekat dengan perut Kyungsoo. "—iya, iya. Appa tahu, appa janji untuk lari pagi. Tapi, malas sekaliiii...," katanya mirip seperti rengekan anak kecil.

Lalu, Jongin kembali berbicara, "Tidak. Appa tidak pulang telat hari ini. Justru appa membelikanmu satu cup besar ice cream rasa strawberry—sstt," mata lelaki itu bergerak ke atas, menatap Kyungsoo yang masi terpejam. Setelah merasa aman karena Kyungsoo tidak memiliki kemungkinan untuk menguping pembicaraan mereka berdua, Jongin kali ini benar-benar mendekatkan bibirnya di perut Kyungsoo, tidak berjarak sama sekali.

AKHIR PEKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang