--T3RKIL1R--

15 4 2
                                    

Misya POV's

Ku bergegas berlari menghampirinya.

Dia hanya menatapku... Meringis dan merintih kesakitan.

Ku bertanya sekali lagi, "Kak... Kakak gapapa kan?"

"Menurutmu? Aku merintih begini gak sakit apa?" sahutnya kesal

Aku hanya memendam dan menelan kata kataku yang hendak keluar. Kesal. Sudah pastinya. Aku hanya memutar bola mataku malas dan berkata puitis, "Baik-baik... Maafkan saya wahai Sultan.... Dimanakah bahagian yang sakit??"

Tak kuasa menahan tawa, Kak Nicho tertawa dengan lepasnya.

"Bwahahahahahhaha apa apaan kamu? Sok puitis! Bwahahahaha" kata Kak Nico tertawa meledek.

"Apa?? Sok puitis?!??!!" sahutku kesal lalu memukul kaki Kak Nicho yang sukses membuatnya membelalakkan matanya.

"Sakit tau!!!" katanya geram

"ups... Maaf... Sengaja tuh" kataku meledek yang kemudian mendapat balasan sentilan di dahi oleh Kak Nicho.

"iih sakit Kak!!!" sahutku menggerutu.

"bodo amat!" sahutnya sambil mencoba berdiri.

Melihatnya berdiri dengan susah payah sukses membuatku sangat lega tak tau kenapa. Tawa pun meledak dari mulutku.

"bukannya dibantuin malah ketawa.. Udah bikin orang jatuh ga minta maaf lagi!" nyinyirnya.

"Lueh banget, kak... Lagian... Sapa suruh lari lari kayak anak kecil liat setan? Jatoh sendiri kan?" sahutku tak mau kalah.

"anak kecil katamu??? Ha! Lucu banget! Ha!ha!ha!ha! Kurang ajar kamu ya sama kakak kelas!!" sahutnya tegas.

"trus? Suru apa? Suruh siapa kakak jadi kakak kelasku? Aku juga gak berharap kakak jadi kakak kelasku! Udah ah! Males ribut sama kakak. Ga mau dibantu ya udah! Bhay!" sahutku melenggang pergi.

"EH!! TUNGGU!!!" katanya yang sukses membuatku berhenti sejenak, membalik badan, mengerutkan dahi, dan memutar mataku malas, "Apa?"

Mataku nyaris saja melotot keluar melihat hand phone ku berada di tangannya.

"yakin gamau hand phonenya??" goda Kak Nicho

'watdafak!!! Kok bisa ada di dia?' batinku.

"kok...kok bisa di Kak Ni..Nicho?? Balikin!!" sahutku terbata.

"bantuin dulu baru dibalikin" katanya datar.

Dengan berat hati, kubantu dia berdiri dan menggopohnya menuju ke UKS. Berat. Hanya itu yang terlintas di benakku.

"eh dek...." sahutnya
"sst diem. Jangan banyak ngomong. Nggopoh kaya gini tu berat!" sahutku menggerutu yang dibalasnya, "kok kamu pendek banget sih? Susah tau nyejajarin sama kamu."

Perkataan itu sukses membuatku melotot yang hanya dibalas ejekan tertawaan darinya. Tak mau berurusan lama dengannya, aku mempercepat jalanku.

"dekkk pelan dek.... Astoge.... Pelan dek... Dek... Jalannya woeeee... Ga usah cepet cepet... Kakiku sakit woe" keluhnya.

Aku hanya diam dan semakin mempercepat jalanku menuju UKS. Baru kali ini, perjalanan ke UKS begitu panjang dan melelahkan telinga juga tenaga.
Mendengarnya terus mengomel, kutatap Kak Nicho dengan penuh emosi dan berkata, "emang ngegopoh kaya gini ga berat apa?!? Dari tadi ribut melulu! Dibilangin jangan ribut ya udah tinggal nurutin aja kenapa sih? Apa susahnya? Bentar lagi juga sampe! Kalo ngeluh mulu sana jalan sendiri ke UKS!"

Dia pun terdiam. Dan akhirnya kami sampai di UKS.
Pengurus UKS langsung menghampiri kami dan bertanya apa yang terjadi. Aku menceritakannya dan pengurus UKS itu langsung bertindak mempersiapkan P3K yang diperlukan.

"hanya terkilir kok... Tenang aja.... Dikasih minyak trus dipijet kan sembuh" sahut pengurus itu.

Aku memutar mataku malas dan mendesis kesal.

"ga mau dipijet sama kamu... Ga enak.... Maunya biar dia yang urus" kata Kak Nicho kepada pengurus UKS itu sembari menunjukku.

Aku membelalakkan mataku, "ha? Aku? Ogah banget!!! Ngapain ngurusin lu! Gw ada kelas.. Sori next!"

"Handphone oh handphone.... Kayanya aku butuh handphone baru deh...." kata Kak Nicho sembari menghela nafas.

Aku bersikap bodo amat dan berkata, "ambil aja sana! Ngapain ngancem harus pake handphone segala.... Lagian handphonenya aman kok... Udah di password, finger print, face detect... Gaakan isa kebuka... Haha"

Dia hanya mengangguk dan kemudian mengarahkan handphoneku ke wajahku.

Ctak..... Layarnya terbuka!!!!

Kulihat dia mulai membajak handphoneku dan aku buru buru merebutnya. Tapi gagal... Handphone itu masih berada di genggamannya.

"Balikin handphoneku!!!" sahutku marah.

"ga mau. Ga akan. Buat apa?" sahutnya meledek.

Pengurus UKS langsung menggebrak meja kerjanya dan melenggang pergi, "ini UKS!!? Bukan tempat lomba debat! Jangan ribut!"

"hooooo ngawurrr.... Wahhhh pengurus UKS marah tuh sama kamuuuu.... Makannya jangan teriak teriak muluuuuu.... Huuuuuu" ledeknya yang sukses membuatku naik pitam dan mulai melenggang meninggalkan ruang UKS.

Tapi, tindakan itu tak jadi terlaksana.
Dia menarik tanganku dan berkata, "oi... Gitu aja marah... Sapa yang bakal ngobatin aku??"

"Lepas...." sahutku

"Kamu marah??" sahutnya

"AKU BILANG LEPAS!" sahutku marah

"gak bakal tuh" katanya

Aku membalikkan badanku dan melepaskan tanganku dari genggamannya.

"kamu kenapa sih!!! Obatin obatin aja sendiri!!! Ga usah ganggu aku!!! Aku ga mau liat kamu lagi!" sahutku emosi

"obatin aku yaaa.... Pliiiiss... Abis itu... Kamu pergi... Aku janji ga ganggu kamu lagi" katanya.

Aku hanya menatapnya dan dia melanjutkan, "dan... Mengganti hp mu... Td hpmu keinjek aku... Aku bakal ganti"

"aku ga butuh ganti hand phone dari kamu. Makasih" sahutku ketus dan memutar mataku malas

"oke..oke... Obatin aku... Trus aku balikin hand phonenya... Km bisa pergi abis itu" sahutnya.

Bodohnya, aku menuruti perkataannya. Aku membantunya mengobati kakinya yang terkilir dan setelah selesai, kurebut hand phone itu sambil pergi melenggang dengan wajah yang ditekuk.

"TERIMAKASIH!!!" teriaknya yang hanya kubalas dengan senyum kecil.


Author POV'S

Misya kembali ke kelasnya dengan kesal. Belum lagi ditambah masalah dengan matematika dan masalahnya dengan Veve... Semuanya membuat Misya pening dan badmood.

---Di UKS---
"aww... Ternyata sakit ya... Jadi ini rasanya ya.... Hmm....Terkilir" kata Nicho tersenyum.

"Namisya.... Nama yang bagus untuk ukuran seorang cewek jutek" sambungnya sambil tersenyum.

"oh iya... Harus balik kelas" sambungnya lagi yang mulai melenggang dari UKS dengan tergopoh gopoh.













.

.



.


.


.


Chapter 6!!! DONE!!

MAAFFF!!!!! baru up sekarang.... Aku sibuk banget!!! Pelajarannya juga banyak numpuk... Peer ... Tugas... Ulangan... Hiks hiks.... #curhatan

Chapt kali ini adalah aspirasi dari temen temen author... Done ya kawan!!!

Comment... Like.... Plis jangan jadi sider okeeee????

Uuuu sayang dehhh....
.
.
.
.
.

Oke bhay!!!




THE KEY LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang