Satu.

230 7 3
                                    

" Bangs*t! Lu apain temen gua hah!?. Kalau lu ada masalah sama Dilar jangan kayak gini caranya, banci!. Gara-gara lu temen gua masuk rumah sakit". Bugh Arga menonjok pipi Dyno, anak sekolah dari SMA lain. Emosi Arga meluap-luap.

" Lu gak tau apa-apa so, shut up!" Balas Dyno dan sebuah tonjokkan melesat ke pipi Arga Bugh. Arga meringis mengusap pipi nya. Tak terima, Arga kembali melayangkan tonjokkan ke perut Dyno. Dyno melangkah mundur memegang perut nya, Huh huh nafasnya terdengar tersengal-sengal. Kesadarannya mulai menipis. Tapi, ia takkan tumbang demi harga diri.

Tanpa sadar, di kejauhan Ada seorang perempuan yang melihat kejadian itu yaitu adegan tonjok menonjok. Kejadian yang menurut perempuan itu bodoh dan Unfaedah, melukai diri sendiri? Huh.. kurang kerjaan. Tanpa babi-bu perempuan itu segera berlari menghampiri Arga dan anak laki-laki itu.

"Woiii berhenti kalian itu apa-apaan sih? Kayak anak kecil tau gak?" Relai perempuan itu. Ia melihat ke kanan dan ke kiri banyak luka di sekitar wajah Arga dan anak laki-laki itu. Arga yang melihat kelakuan perempuan itu hanya melirik Sinis sekilas dan menaiki motor Merah nya, meninggalkan mereka berdua. Dyno pun melangkah pergi dan menuju Motor sport hitam miliknya, namun belum sempat meraih motor nya perempuan itu mencekal pergelangan tangannya.

"Eh.. tunggu dulu. Sebelumnya nama gue Kezyha Arhviana dari SMA 25, panggil aja Kezni biar lebih singkat hehe, dan sorry tadi ya kelakuan Waketos gue". Ujar Kez riang, seperti biasa selalu gembira ketika berkenalan dengan orang baru, sambil mengulurkan tangganya.

"Oh.. nama gua Dyno. Gua dari SMA 19. Ya kok gak apa-apa lagian juga ada kesalahan gua juga disana makanya si Arga nonjok gua" Ujar Dyno membalas uluran tangan Kez. "Kalau gitu gua duluan ya, lu mau bareng mungkin?" Tawar Dyno ragu-ragu takut cewek di depannya ini menolak nya karena, mereka baru saja berkenalan.

" Hm.. boleh deh. Tapi, Btw sekarang jam berapa? Tapi Lo gak keberatan kan?. Sekarang jam berapa? Soalnya jam 3 sore gue mau ada rapat di sekolah." Kezyha memasang muka risau karena ia memang sempat melupakan jam nya, batrai handphone nya pun habis. Kacamata, yang bertengger di hidung nya mulai mengembun karena ucapan dari mulut Kezyha.

"Gak kok. Hayo keburu jam 3 nanti lu kan mau rapat. Sekalian kita makan siang" Ajak Dyno. Dyno menaiki motor Sport warna hitam nya dan menepuk-nepuk bagian jok belakang nya agar Kezyha duduk. Kezyha pun duduk di bagian jok belakang, setelah itu mereka ber-idul pergi ke restoran terdekat.

_-_-_-_-_-_-_-_-_

"Oke saya disini Kezyha Arhviana, sebagai ketua wakil Theater, akan menyampaikan perihal pementasan drama yang akan kita bawakan 2 Minggu kedepan. Kita akan membawakan Tema Valentine's day, acara ini akan dilaksanakan di SMA 19. Saya harap kalian mau bekerja sama untuk mengatur pementasan ini" Terang Kezyha di rapat pembahasan pensi yang akan di adakan SMA 19.

"Baik, saya mewakili mereka semua menerima usulan Anda. Tapi, kita ketahui Reon, ketua OSIS kita tengah pergi ke Yogyakarta. Jadi, selama Reon ada di Yogyakarta semua kepemimpinan jatuh ada di tangan Arga. Mau tidak mau, Anda akan bekerja sama dengan Arga agar pementasan ini lebih wow. Dan yang lainnya mengatur perihal yang lain". Jelas Faisya agar temannya yang satu ini sedikit mengerti. Karena, ia tau Kezyha hanya ingin bekerja sama dengan orang lain jika orang itu asyik, bijaksana, dan, bijaksana. Maka dari itu, Kezyha sangat senang jika bekerjasama dengan Reon. Tapi, kali ini nasib baik tidak berpihak kepadanya.

"What gue sama Arga? You seriously? apa tidak bisa di gantiin sama Lo aja?" Bicara Kezyha yang semula-mula nya formal menjadi informal.

" Gak bisa, Lo kan ketua disini dan Kak Arga Waketos gak bisa lah Kez ".

" What the hell? Oh shit!." umpat Kezyha.

Arga yang kebetulan lewat hanya melirik sebentar ke ruangan yang begitu besar di lengkapi banyak sekali alat-alat untuk Theater, kostum, panggung latihan, dan, orang-orang yang sedang rapat, serta ia melihat satu wanita yang tadi merelai acara berantam nya. Yang ia herankan, sudah tahu sedang Rapat tapi pintu tidak di tutup.

" Arga tunggu! ". Teriak Faisya, yang tak sengaja melirik ke arah pintu dan melihat Arga. Arga yang merasa namanya terpanggil memberhentikan langkahnya dan memutar balikan badannya. Hanya satu alis yang mengangkat bertanda bahwa ia berkata kenapa?. Faisya yang sudah tahu meninggalkan ruangan Theater dan menyusul Arga yang tidak jauh dari ruangan Theater.

"Hm, jadi kan sekolah kita akan menam--" Belum sempat Faisya menjelaskan suara bariton Arga memotong.
"Langsung to the point jangan basa-basi. Gua paling gak suka sama orang yang Modus ke gua". Potong Arga pedas. Faisya, yang memang niat nya agak sedikit untuk modus, sangat
Jleb di hatinya.

"Ekhm.. jadi ekskul gue akan mengadakan Theater disekolah SAMA 19". Canggung Faisya, kikuk satu kata yang menggambarkan gerak-gerik Faisya. Ucapan Waketos nya itu membuat dirinya tersentak walaupun hanya sedikit. Dalam hatinya ia berkata, Anjirt harga diri gua jatuh tuhan, di mata Gardiga Arga Sanjaya, Faisya faisya, bego banget si Lo jadi orang!.

" Terus? Itu doank? Unfaedah ngebuang waktu-waktu gua sama cewek kek lu. Panggil orang yang akan bekerjasama, sama gua". Hanya Beberapa kalimat yang ia ucapkan, dan meninggalkan begitu saja. Seorang Faisya si cewek famous, cantik, pintar, dan gampang bersosialisasi dengan orang-orang. Faisya hanya cengo di perlakukan seperti itu, karena, biasanya ia yang meninggalkan cowok bukan cowok yang meninggalkan dia. Mungkin ini Karma untuknya. Tidak mau berlama-lama seperti orang idiot, Faisya segera kembali ke ruang Theater.

Di ruang Theater

"Gimana si Arga mau?". Tanya Kezyha saat Fasya sudah sampai di ruang Theater, dan wujud nya sudah ada di depan matanya.

"Ya gitu mau. Walaupun dia sempat ngomong Unfaedah" Balas Faisya yang menekankan kata 'Unfaedah' di akhir kalimat. Gadis itu tersentak kaget saat ia baru menyadari apa yang sudah ia katakan pada Kezyha. Dan 1,2,3,4,5.

"YA! Jinjja!? Anjirt. Dia bilang ekskul kita Unfaedah? Emang ya tuh anak gak pernah di ajar etika Ama emak nya!" Teriak Kezyha kesal, karena ia tak pernah suka dengan orang yang selalu menjelek-jelekkan ekskul Theater nya.

"Tuh kan kebiasaan bahasa Korea nya mulai lagi. Mending, tadi gua ngga ngasih tau kalau gini caranya. Katanya lu bener-bener mau vakum dari Korea dan ngga mau jadi Fan girl lagi. Tapi, Nyatanya? Tetap aja". Ingetin Faisya pada Kezyha, agar misi yang ia pernah katakan tidak pernah ia lupakan.

"Mianhae. Forget! ". Cengir kezyha, sambil menutup mulutnya yang selalu saja keceplosan memakai bahasa Korea kalau sedang benar-benar emosi.

" hmhm ". Hanya deheman datar dari Faisya karena sudah bosan dan hafal dengan sahabat nya ini yang sering kali mengucapkan bahasa Korea ketika sedang emosi. "Udah eh kok malah ngerumpi lagi, cepetan tutup rapatnya, gue dah di jemput Abang gue ni di depan" Lanjut Faisya.

" Ia siap bos ku". Ujar Kezyha yang menghormat kepada Faisya seolah-olah ia lah kapten. "Oke semuanya perhatian!. Karena, rapatnya sudah selesai dan mengingat jam yang sudah menunjukkan jam 5 sore yang menurut saya sudah sangat sore, rapat ini saya bubarkan. Saya, harap apa yang saya sampaikan tidak masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Apa yang saya sampaikan paham!?" Dengan suara bariton dan penekanan dalam kata membuat semangat nya berkobar jika sudah membahas soal begini.

"Iya paham!." Teriak anak-anak seisi ruangan Theater.

"Oke good girl and good boy. Semuanya boleh pulang jangan kemana-mana kalau belum izin sama orang tua. Selamat sore" Tutup Kezyha. Setelah itu, Kezyha dan Faisya pergi dari ruang Theater dan menuju parkiran, menaiki mobil nya, terkecuali, Kezyha yang sedang menunggu Taxi.

_-_-_-_-_-_-_

Thanks🌚

AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang