Tiga.

196 3 6
                                    

Bahasa itu harus di pelajari. Bukan bahasa Inggris doank. Gimana mau pinter? Pantesan masuk kelas B. -Gardiga Arga Sanjaya.
_-_-_-_-_-_-_

Kezyha berjalan melewati koridor kelas XII dengan hati suntuk di lengkapi seragam yang kotor. Lengkap sudah kesialan Kezyha di pagi hari ini. Walaupun begitu, Kezyha masih bisa tersenyum tipis. Hati nya masih sangat kesal karena pengendara motor tadi pagi yang membuat baju nya menjadi kotor.

  Pagi itu Kezyha berangkat menggunakan sepeda gunung warna hitam nya. Sebenarnya, ia di fasilitasi mobil oleh ayah nya, tetapi hari ini mobil nya sedang berada di bengkel makanya ia memakai sepeda gunung nya dulu. Lagi asyik-asyik nya meng-ayun pedal sepeda sambil mendengarkan lagu dari earphone milik nya, ada seorang pengendara motor sport Merah yang melewati nya, sebenarnya tidak apa-apa masalah nya si pengendara motor melewati Kubangan yang cukup besar dan air kotor nya menciprati seragam Kezyha. Kezyha spontan turun dari sepeda sambil berdecak malas "Woi, tanggung jawab lo. Berhenti!". Teriak Kezyha alhasil semua orang menatap Kezyha aneh. Si pengendara motor memberhentikan kendaraannya setelah itu menengok ke arah Kezyha. Kezyha yang melihat itu, langsung menaiki sepedanya dan menyusul si cowok. "Lo tuh ya kalau punya mata di pake!. Gara-gara Lo baju seragam gue kotor. Lo tuh, punya otak gak? Kalau punya otak di pake jangan di buat pajangan doank. Gak punya etika mah susah. Gue gak mau tahu gantiin seragam gue!". Ujar Kezyha sambil memicingkan matanya melihat penampilannya dari atas sampai bawah, ewh menjijikan. "Udah ngomongnya? Lu sekolah di SMA 25 kan? Nanti gua ganti seragamnya". Ujar si pengendara motor, setelah itu ia mengegas motor nya, walaupun ia memakai helm full face Kezyha masih bisa mendengarkan ucapannya nya. Kezyha menaiki sepedanya kembali dan mengucapkan sumpah serapah.

"Elah tuh bocah kemana sih? Katanya mau gantiin seragam gue".

Anak-anak menatap dirinya miris seakan-akan mata itu mengucapkan 'Menjijikan' sebagian ada yang tertawa. Kezyha hanya menatap mereka malas. Setelah itu ia berjalan menuju kelas XII B, kelas nya. "Kezyha!". Suara orang yang meneriaki namanya, spontan Kezyha menengok kebelakang dan berdiam diri sambil menunggu orang yang meneriaki namanya.

"Kezyha ini seragam buat Lo". Ucap Rasya sambil menyodorkan seragam SMA 25 yang masih terbungkus rapih oleh plastik. Kezyha hanya menyeritkan dahi nya yang bertanda 'hah'.

"Lo gak salah Ras? Sejak kapan lu perhatian Ama gue?".

"Jangan salah faham dulu ini bukan dari gue. Ini dari Waketos. Gardiga Arga Sanjaya".

"Oh dari Arga" Ucap Kezyha sambil mengambil seragam yang di sodorkan Rasya. "Sekarang Arga dimana?". Lanjut Kezyha yang menanyakan kepada Rasya.

"Arga? Kalau jam jam sekarang mah lagi di ruang OSIS kok". Jawab Rasya, matanya mengecek Handphone nya jaga-jaga ada notifikasi yang masuk.

"Oh yaudah makasih ya gue mau ke ruang OSIS dulu". Ujar Kezyha dan meninggalkan Rasya sendiri.

Di depan pintu ruang OSIS.

   Tok tok tok... Ketuk Kezyha "Arga.. ini gue Kezyha Arhviana anak Theater" teriak Kezyha yang memanggil nama Arga. "Gardiga Arga Sanjaya..... Buka donk bentar lagi mau bel". Teriak Kezyha kedua-kali nya. Cklek suara gagang pintu kebuka dan menampilkan sesosok laki-laki yang memakai seragam rapih, memakai dasi, memakai gesper, serta memakai sepatu hitam, dan tak lupa juga rambut urak-urak an khas nya. Wangi mint segar menyelimuti tubuh nya, yakin, siapa saja yang mencium wangi mint ini akan terpincut oleh laki-laki ini tetapi, tidak dengan Kezyha.

"Lo tuh ya lama banget, gue nungguin tahu". Ujar Kezyha setengah berteriak.

"Hm. Mau apa?". Tanya Arga malas.

"Oh God, kesel banget gue ngomong sama Lo!". Frustasi Kezyha, karena lawan bicaranya ini sangatlah menyebalkan.

"Kalau kesel gak usah ngomong sama gua. Cih.. pabbo-ya" Arga hanya mendengus kasar.

"Oh Daebak lo bisa bahasa Korea? Ommo!". Kaget Kezyha. Karena tak disangka seorang Arga, bisa bahasa negara yang selama ini ia sanjung-sanjung kan.

"Whatever. I don't care. So what are you doing here?" Arga menjawab dengan nada yang sering ia lontarkan, tajam, sinis, dingin, dan Arogan. "Dan satu lagi. Bahasa itu harus di pelajari. Bukan bahasa Inggris doank. Gimana mau pinter?  Pantesan masuk kelas B". Lanjut Arga sambil menyentil jidat Kezyha.

Ahh.. Desah Kezyha kecil. "Aish Arga sakit tahu". Usap Kezyha di jidat nya.

"Gue cuman mau bilang makasih dan.." Bugh satu serangan tiba-tiba dari Kezyha mengenai bagian perut Arga. "Satu tonjokkan buat Lo, karena Lo udah bikin baju gue kotor dan ngebuat gue malu satu koridor! Ups lebih tepat nya satu sekolah". Wajah sumringah tercetak jelas dimuka Kezyha. Arga meringis kesakitan, walau tidak terlalu kencang tapi serangan yang begitu tiba-tiba berhasil membuat dinding perut nya menjadi nyeri.

kezyha melihat tangannya yang sudah terlingkar indah dengan jam mungil hitam nya, jam menunjukan 07:12 yang artinya sudah lewat dari jam masuk. Tes satu bulir keringat menetes jatuh dari pelipis, kaki Kezyha mulai gemetar, badannya mulai keringat dingin, kebiasaan yang sudah tak asing bagi seorang Kezyha Arhviana jika benar-benar ketakutan. "Bel ud-ah dari ta–di?". Tanya Kezyha gugup.

"Udah dari tadi, Lo emang gak denger a–"

"Heh kalian berdua bukannya masuk! Malah masih di depan ruang OSIS". Teriak pak Ujang selaku guru Kimia di sekolah SMA 25. Dengan muka dan badan tambunnya ia berlari menuju tempat Kezyha dan Arga, yang berada di depan pintu ruang OSIS.

"Heh kalian berdua ya bukannya masuk kelas. Udah tau bel dari tadi. Terus kenapa masih pada disini?". Tanya pak Ujang lagi. Saat sudah sampai di depan Arga dan Kezyha.

"Saya sedang membuat Laporan untuk kegiatan pementasan disekolah SMA 19 dan kebetulan Kezyha satu partner sama saya. Jadi, kami memang sedang sibuk-sibuknya. Jadi, kami mohon izin boleh?". Terang Arga dengan nada sinis, namun tajam.

"Yaudah saya izinkan. Tapi kalian jangan macam-macam". Ancam pak Ujang.

"Hih amit-amit pake saya sama dia". Kezyha bergidik geli mendengar ucapan Pak Ujang.

Pak Ujang tertawa dan berlalu meninggalkan mereka berdua di depan pintu ruang OSIS dengan keheningan yang tak bermaksud.

"Udah sana lu ke kelas, hari ini lu selamat. Dan ingat sehabis pulang sekolah ke SMA 19 berangkat masing-masing". Ujar Arga ketika pak Ujang meninggalkan mereka berdua di depan ruang OSIS.

"Heh Lo gila apa ya? Ya kali gue ke kelas nyari mati emang. Kalau seandainya gue ke kelas sama aja gue kena hukuman". Sinis Kezyha pada Arga.

"Ya setidaknya lu gak kena hukuman lebih parah lah" Jelas Arga. "Dah ah gua mau masuk ke ruang OSIS dulu". Pamit Arga. Arga pergi meninggalkan Kezyha, ia membuka gagang pintu masuk ke dalam ruang OSIS di ikuti dengan Kezyha yang di belakang.

_-_-_-_-_-_-_

Bdmood parah🙃. Night🌚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang