For You || Haruto

5; truth

Akhirnya Zalyaa pergi ke rooftop karena dia memilih untuk menikmati angin sepoi sepoi.

Kali ini dia bawa minum teh pucuk.

/maaf menyebutkan merek

Hehe.

"Gue cape tau ga sih hidup kayak gini"

"Gue pengen hidup damai"

"Kayak orang orang diluar sana yang tinggal sekolah, belajar, pulang, sampe rumah udah ada makan"

"Liburan tinggal bilang"

"Kuota abis tinggal bilang"

"Barang rusak tinggal minta tolong"

"Gratis"

"Udah gitu aja"

"Tapi kenapa hidup gue kayak gini?"

"Semua nya ribet"

"Yang harusnya lancar malah jadi ribet"

"Kenapa sih semua orang mempersulit hidup gue?"

"Emang gue salah apa sama mereka?"

"Emang gue berhutang budi sama mereka?"

"Plis"

"Deket aja ngga"

"Tapi kenapa mereka ngusik hidup gue sih?"

"Emang hidup gue menarik?"

"Kenapa mereka yang ngehabisin waktunya buat main sama temen mereka gratis tetep ngeluh?"

"Apa mereka ga ngerasa jadi gue?

"Atau mungkin cuman gue yang menderita?"

"Haha. Kok ngakak ya ngetawain diri sendiri?"

Ya, Zalyaa lagi curhat sama dunia. Sama bumi. Sama tuhan.

Ceklek

Ketua osis dateng.

"Ngapain lo disini" ucap zalyaa sinis tanpa ngeliat kearah ketos

"Zal, sumpah gue minta maaf"

"Basi, ga mempan"

"Gue bakal ngelakuin apa aja zal"
"Maafin gue"

"Gue ga suka nganggep orang sebagai babu gue"

"Gue bayarin makan Lo setiap saat zal"

"Gue ga matre"

"Zal, gue kerjain semua pr lo deh"

"Pergi bisa ga sih? Ganggu ketenangan gue aja"

"Zal, gue kesini cuman mau minta maaf"

"Gue udah maafin lo sedikit. Tapi ga akan ngerubah apapun kan?"

"Zal, ini bukan Lo"

"Ini gue. Lo yang bukan Lo"

"Zal, Lo kenapa sih sekarang?"

"Harusnya gue yang nanya ke lo. Lo kenapa?"

"Zal, gue salah apa sih sampe Lo marah kayak gini? Anak anak juga pada dendam sama gue. Salah gue apa sih?"

"Salah lo cuman satu, tapi itu masalah besar buat gue. Dan Lo gabisa rubah itu"

Kata gue jalan ke tangga turun dari rooftop.

Tangan gue ditahan.

"Kasih tau gue sekarang apa salah gue"

"Itu ga akan ngerubah apapun"
"Terutama sama gue"