1✓|At home|

16 1 0
                                    

Cip cip cip~
Suara burung berkicau menyambut pagi yang bersahutan dengan derap langkah kaki seorang pria paruhbaya bersetelan jas semiformal.
Langkahya yang tegap santai itupun disambut oleh salam hormat setiap penghuni mansion di sepanjang jalannya menuju ke sebuah kamar. Ia mengangguk santai untuk membalas salam para pelayannya.

"Selamat pagi Tuan. Nona belum terbangun dari tidurnya, Tuan. Mungkin ini efek dari kelelahannya selepas acara promnight kelulusannya di sekolah." Jelas seorang maid yang sedang berjaga sambil menunduk hormat.

"Hm kau boleh pergi"

"Baik, Tuan."

~

Kriieet

Klap klap klap

Sraakk

Sinar hangat yang perlahan masuk membuat gadis berambut curly hitam kemerahan itu bergerak tidak nyaman dan mencari benda apapun di sekitar untuk menutupi kepalanya.

"ANGEL !!"

"Ecopot e ayam ayam enak !!!"

"Pfft.. bhahahahaha hahaha kamu ini gimana, udah lulus tapi masih aja kebiasaan dari jaman bahula dibawa-bawa." tawa renyah dari orang yang selalu di panggil dengan sebutan 'Tuan'

"PAPAAA !!!" Gadis itupun langsung berbaring kembali dengan bersembunyi di balik selimut.

"Oh ayolah.. ini membosankan. Hey anak manja ! Cepet bangun. Atau perlu Papa suruh maid membawakan tarantula peliharaan papa ?" Tawar pria paruh baya itu sambil bersedekap tangan dengan senyum kemenangan

"Aaaaa iya Papa baiklaah. Selalu saja seperti ini. Misi apa kali ini ? Aku tau kau takkan mengganggu jadwal hibernasiku jika tidak ada misi. Tolong jelaskan wahai my papa yang bijaksana." tutur gadis itu sambil memberi penekanan pada kata-kata terakhir dengan senyum yang dipaksakan

"No no, tidak disini ma cherie. Bahkan dinding pun punya telinga. Menjelaskannya disini ? Kurasa kau ingin semua maidmu disini lari ketakutan sambil menatapmu dengan tatapan jika kau itu pembunuh, atau.. psycho ? Makin hari makin dumn "

"Aaaah okeoke, let's go to the markas. Tapi papa, bolehkah aku melakukan sesuatu terlebih dahulu?" Sahut gadis itu saat berjalan menuju ke kamar mandinya

"Tentu, kau boleh melakukan apapun anakku pfft"

"Papaaaa berhentilah bersikap manis di tampang mafiamu itu, sungguh itu tidak cocok. Oh ya biarkan aku sikat gigi dulu oke" ucap terakhir gadis itu sambil mengoles pasta gigi pada sikat gigi.

Saat sikat itu akan masuk ke dalam mulutnya.. hampir akan bersentuhan dengan gigi kelincinya...

Teeeeeet

Sikat itu di tarik paksa oleh orang yang ia panggil 'Papa'

"Nononoo ma cherie kau bisa menyikat gigimu itu nanti. Tapi sekarang.. tangkap !" Ucapnya sambil melempar hoodie maroon & masker

"Pakai itu ma cherie, sungguh jaket dan maskermu lebih wangi sekarang dibanding harum badan dan air liur di pipimu itu. Pffft kutunggu di mobil ma cherie~" kata Papanya dengan nada mengejek berjalan keluar lalu mengubah dirinya menjadi pria cool dan berwibawa setelah melewati pintu kamar.

1

2

3

"PAPAAAAA.. DI LUAR SAJA KAU KELIHATAN BERWIBAWA DI DALEM KEK BOCAAAAH" triak anaknya em ya anaknya dari dalam kamarnya

Sementara itu orang yang ia panggil papa sedang berbincang kepada bodyguard nya

"Yatno.. ini bagian sini tolong di perketat penjagaannya, lalu bagian gerbang depat tolong pasang cctv dan--" perbincangan dengan bodyguard yg ia panggil yatno itu terhenti saat ia mendengar pernyataan horor dari anaknya secara live

"Papaaa.. di luar saja kau kelihatan berwibawa di dalem kek bocaaaah"

Glek~

"Dasar anak kurangasem" batin Papanya, jangan meniru adegan ini di rumah tanpa pengawasan orangtua -,-

"Ehem.. tidak usah dihiraukan omongan bocah kencur itu. Dia emang suka tantrum.. yaaa.. kurang lebih seperti ini lah" lanjut papanya dengan membuat garis miring menggunakan jari telunjuknya di kepala

"Saya mengerti boss. Baik, jika hanya itu yang boss perintahkan saya mohon undur diri agar segera melaksanakan titipan boss. Saya permisi" pamit bodyguard bername tag 'Yatno' itu

"Yaa silahkan. Emm susi tolong panggilkan bocah SD itu kesini" perintahnya pada salah satu maid di dekat tangga

"Siapa yang kau panggil bocah SD, papa ?" Sahut anaknya em yaa anaknya yang ia panggil Angel sambil meluncur pada pegangan tangga yang dibuat sedikit melingkar itu

"Sekarang papa menyesal mengapa memberimu nama Angel. Harusnya kau diberi nama devil demon atau tuyul saja sekalian. Tingkahmu itu tidak seperti gadis normal, walau itu menguntungkan" keluh papanya yang memperhatikan tingkah laku anaknya itu

"Lalu kenapa papa dulu memberiku nama Angel ??"

.
.
.
.
.
.
.
.

Lya
6/2/19
655

Mi$iÐentif¥ [Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang