B a d H u s b a n d [ 2 ]

823 107 2
                                    

A w a l
.
.
.

❤❤❤

Tok!

Tok!

Tok!

Tiga ketukan terdengar dari pintu ruangan milik Presdir ZC Group.

"Masuk." Suara maskulin dari dalam ruangan tersebut.

Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok mungil dengan pakaian formalnya, berjalan menuju meja besar yang terletak di tengah ruangan. Lalu berhenti tepat disamping meja tersebut.

"Permisi pak, saya membawakan jadwal meeting anda untuk minggu ini."

"Eumm, taruh saja diatas meja."

"Baiklah, kalau begitu sa-"

"Wendy, ini sudah waktunya makan siang bukan? Bagaimana kalau kita makan ber-" Belum sempat melanjutkan perkataannya, sekretaris songongnya itu sudah terlanjur memotongnya

"Maaf pak tapi siang ini saya sedang sibuk untuk mengurus laporan keuangan bulan ini, juga mengatur ulang jadwal meeting bapak untuk dua minggu ke depan, dan juga harus mengirimkan beberapa email yang tertunda pekan lalu. Permisi, pak."

Setelah mengucapkan hal itu, sang sekretaris langsung menyelonong pergi begitu saja.

"Sial!
Wanitu itu, benar-benar keterlaluan." ujar Sehun dalam hatinya.

Dua kali, Sehun dibuat seperti seorang yang tidak punya muka karena ditolak hanya untuk mengajaknya makan siang. Memang apa ruginya si dia jika menerima ajakannya? Justru dia harus merasa senang karena bisa makan bareng dengan CEO tampan sepertinya.

Arrrgggg!

Geraman tertahan Sehun yang tidak habis pikir bagaimana caranya untuk menaklukkan hati sekretaris datarnya itu. Sungguh cuman dia wanita yang membuat Sehun malu berkali-kali.

Sehun berbalik, menatap pintu ruangannya yang baru saja dilewati oleh Wendy tadi.

🍃🍃🍃

Dilain Tempat

"Ndy, gimana kalau minggu ini kita jalan yuk." Ujar Sena

"Maaf Na, gue sibuk untuk minggu ini. Karena harus buatin segala laporan untuk bos mesum kita."

Sena terkikik geli mendengar ucapan Wendy barusan, yang mengatakan bos mesum untuk panggilan Sehun. Padahal kalau dipikir cuman Wendy saja perempuan yang selalu diusilin bosnya itu.

"lo ngapain ketawa?"

"lo sih, masa bilang CEO tampan kita mesum."

"Ya emang betulkan? Soalnya setiap gue masuk keruangannya dia natap gue dari bawah sampe atas begitu berulang-ulang terus berhenti tepat di dada gue. Gimana gak mesum coba."

"Perasaan lo aja kali. Buktinya, gue masuk dia malah datar-datar aja tuh mukanya gak ada lirik-lirikan kayak yang lo bilang barusan."

Hhhhh

Wendy hanya mengehala napas.

Setelah jam makan siang berakhir, mereka kembali memasuki gedung pencakar langit itu.

Wendy duduk dikursi kantornya, memikirkan pembicaraan mereka tadi tentang CEO mesum itu.

Sehun, manusia satu itu kadang susah untuk Wendy tebak. Saat dia tersenyum pun bisa kapan saja dia tiba-tiba memberontak seperti orang gila.

Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang