Prolog

34 5 0
                                    

Perkenalkan nama ku Thalia.
Aku adalah seorang anak perempuan yang terlahir dari keluarga yang sederhana.
Cerita tentang dunia sekolah ku cukup rumit untukku, tetapi tidak untukmu.

Aku bersekolah di salah satu SMA swasta dan kata orang - orang aku dapat bersekolah disitu hanya karena beasiswa.

Ya, memang benar. Tapi hal utama dari itu semua adalah karena prestasiku.
Banyak teman-teman di sekolah yang tak menyukai ku. Salah satunya adalah teman sekelas ku, Reta

Reta adalah teman sekelas ku, dia memang anak orang kaya, sepatu, tas, dan barang-barang yang ia pakai ke sekolah sangat bagus. Tetapi entah mengapa menurutku dia juga anak yang sombong. Padahal itu semua kan uang orang tuanya, bukan uang dia, seharusnya dia itu bangga bukan bersikap sangat angkuh.

Banyak orang yang berkata bahwa aku adalah gadis lugu dan polos,tetapi aku tidak memperdulikannya. Toh, pendapat setiap orang berbeda-beda.

Sudah 1 tahun lebih aku menempuh pendidikan di sekolah ini, dan sekarang aku duduk di bangku kelas 2 SMA.

*semester ke3 pun dimulai*
Aku sangat bersemangat di tahun ajaran baru ini untuk meningkatkan prestasiku.
*sesampainya aku dikelas*
Pada waktu itu aku ingin mengambil tempat duduk, entah kenapa teman-teman lainnya melihat ku dengan sinis. Aku mengabaikannya dan hanya duduk lalu berdiam diri.

Di dalam kelas, tidak ada seorang pun yang ingin berteman dengan ku. Entah apa alasan mereka melakukan ini padaku.
Memang aku tidak pernah bertanya alasan mereka, tapi aku punya rencana tentang itu, hanya menunggu waktu saja.

*beberapa hari kemudian*
Aku memberanikan diri untuk bertanya mengapa mereka tidak menyukai diriku.
"Reta, bisa bicara sebentar? "
"yaelah, ngomong aja kali" kata Reta sinis

"aku mau tanya, Re. Kalian kenapa sih gamau temenan sama aku? "
"Ya ampun lia!!!!! Lo sadar gak sih? Lo itu anak ga mampu, mau sok sok temenan sama kita segala lagi, lo itu ga selevel sama kita semua, udah ke sekolah jalan kaki, makan di kantin gak mampu, trus mau gabung sama kita kita, gitu? Emang nyokap sama bokap lo mampu ngasih uang ke lo buat jalan jalan bareng gue sama temen-temen? Ngga kan? Jadi udah deh ya, terima aja takdir lo disini! " jawab Reta sambil tertawa.

Mendengar itu aku hanya bisa menghela nafas sesaat.

*keeseokan harinya..... *

I Am Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang