*sesampainya aku dirumah*
Awalnya aku ganti baju, makan, dan mengerjakan tugas
Setelah selesai aku mulai membaca buku tersebut.
“hmm, covernya sih oke, semoga isinya oke juga” kata ku sambil tertawa kecil
“Kayaknya ga ada yang menarik deh dari buku ini, isinya cuma cinta cinta cinta, pelajarannya ga ada sama sekali,huft”
Ketika aku membaca lembar demi lembar aku hanya tertarik di pada bagian terakhir.
“CINTA SEJATI ADALAH CINTA SESUNGGUHNYA YANG DIRASAKAN DARI SEGI RASA”
Hmmm, aku ga ngerti nih maksudnya apa
“CINTA SEJATI ADALAH CINTA YANG DAPAT MERASAKAN SUKA DAN DUKA BERSAMA SAMA”
Cari temen begini aja aku belum dapet, gimana soal cinta?
“CINTA SEJATI ITU DAPAT BERARTI MEMILIKI TUJUAN YANG SAMA”
Apa lagi inii maksudnya?
“CINTA SEJATI ADALAH SEBUAH IKATAN LAHIR DAN BATIN”
Bener-bener ga ngerti deh
“CINTA SEJATI ADALAH SEBUAH PENGERTIAN”
Pengertian sama temen apa termasuk ke dalam cinta sejati juga?
Karena aku merasa semakin aneh, aku memutuskan untuk tidak melanjutkan membaca buku itu.
Sore ini kemana ya... Besok kan libur, tugas juga udah pada selesai semua..
3.00 pm
Aku sedang berjalan jalan di taman, sambil duduk di ayunan.
“Kenapa ya banyak temen-temen yang pacaran, padahal kan ga ada untungnya sama sekali”
“Apa mungkin aku aja ya yang ga bisa ngerasain? ”
“Ah, aku bisa, cinta ibu sama ayah ke Thalia udah lebih dari cukup kok”
*tanpa ku sadari ada kak Egi yang duduk di ayunan sebelah kanan ku*
“loh? kak Egi? ”
“kenapa, li? ”
“sejak kapan kak Egi duduk disini? ”
“sejak kamu tanya kenapa temen temen kamu banyak yang pacaran”
“jadi kak Egi denger? ”
“ya gitu deh ”
Ketika aku tau bahwa kak Egi mendengar beberapa perkataan ku, aku pun malu.
“emangnya kenapa li? ”
“gapapa kok kak”
“oh iya, gimana? Udah ada temen di kelas? ”
“hmm, belum kak. Thalia rasanya kepengen pindah sekolah aja, tapi sayang juga sih”
“loh, kenapa kok gitu? Masa nyerah gitu aja, apa iya hanya masalah itu lia jadi nyerah begini? ”
“masalah soal temen itu udah biasa, li. Tergantung gimana kamu nyelesainnya sama nanggapinnya. Ga mungkin mereka begitu terus ke Thalia, iya kan? ”
“entahlah, kak”
*tiba tiba aku merasakan ada yang menyentuh bahu ku*
“semangat ya li, jangan nyerah gitu aja! kak Egi pergi dulu ya, daaa”
“Astaga! Kenapa kak Egi begitu banget sih” kata ku dalam hati
Perasaan ku campur aduk, aku tak mengerti dengan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Me
Non-FictionAku Thalia,yang terjebak dalam masalah antar teman dan juga percintaan. Awalnya aku tidak memiliki perasaaan untuk 'dia'. Tetapi entah mengapa perasaan itu timbul dengan sendirinya. Disisi lain aku juga mempunya seorang teman, memang dia tidak per...
