Satu

10 3 0
                                    

"Papaaa bangun pah, anterin Via ke sekola pah. Masa hari pertama MOS Via udah telat,ayo pa bangun." Sambil menarik tangan Anton agar terbangun. "Iya-iya ini papa bangun" lantas Anton langsung beranjak ke kamar mandi. Anton adalah ayah nya Via.

"Maa, nanti kalo Via liat yang aneh-aneh di sekola baru gimana maa, terus ntar kalo Via ngeliat yang serem-serem atau nggk yang minta ajak temena-"

"sstt ah jangan mikir yang aneh-aneh deh kamu, ini masih pagi loh. Berfikir positif aja." Sofi tak habis fikir oleh anak nya yang satu ini, mengapa pagi-pagi seperti ini sudah memikirkan yang aneh-aneh, dan terlihat murung seperti ini.

"Tapi maa Via jadi sedikit takut." Kata Via sambil meringis dan membayangkan betapa seramnya jika dia bertemu dengan sosok-sosok yang menyeramkan.

"Tampolin aja Vi." Elak Devi sambil tertawa menyahuti omongan Via.

Ya Via mempunyai kakak perempuan bernama Devi. Via dan Devi sama-sama memiliki mata batin, hanya saja mata batin Devi terbuka hanya setengah nya saja, jadi tidak bisa melihat dengan lama hanya bisa melihat dengan sekelebat dan merasakan keberadaannya. Tidak seperti Via, yang mata batinnya terbuka dengan sepenuhnya, jadi dia bisa melihat, mendengar, merasakan, dan kadang pula berkomunikasi.

"Atau enggak bacain doa makan aja." Anton berjalan kearah meja makan untuk berkumpul dengan anak dan istrinya.

"Lah ko bacain doa makan pah?" Via terheran dengan Anton. Mana bisa mengusir hantu dengan doa makan, memakai ayat kursi saja masih suka tidak mempan, kadang suka di lanjutkan dengan hantu nya pula.

Sambil tertawa, Anton pun menjawab pertanyaan Via "Pasti disangka mereka kamu bakal makanin hantu-hantu itu, jadi dia takut dimakan sama kamu lalu mereka kabur deh." 

Seketika ruangan yang sedang berkumpul nya mereka, langsung ramai dengan suara tawa mereka. "Yaudah yu berangkat, katanya Via kesiangan."potong Anton disaat mereka masih tertawa.

"Ayo teh mau bareng enggak?" ajak Via ke Devi yang juga ingin berangkat ke kampus nya.

"Iya ayo. Maa teteh berangkat dulunya."

"Via juga berangkat dulu ya maa." Sebelum berangkat, keduanya mencium pipi dan penggung telapak tangan Sofi.

"Iya sayang, ati-ati ya. Via ingat, kamu jangan takut jika melihat yang aneh-aneh, harus berani oke." Lalu dibalas dengan Sofi dan mencium kening kedua anak nya. "Oke mama" diacungkan kedua jempol Via untuk dipamerkan ke mamanya.

"Hati-hati ya pa, bawa mobilnya jangan kencang-kencang." Sambil mencium punggung telapak tangan Anton.

"Yasudah, papa berangkat dulu ya ma, assalamuaikum"

"Waalaikumsalam" dibalas dengan mama.


*to be continued*


Gimanaa bab satu nya nii gaiss? 

Jangan lupaa buat follow gue yaa!!!

I Can See YouWhere stories live. Discover now