JANUARI

90 2 0
                                    

Tentang JANUARI.

HUJAN sering menampakan dipagi, selepasnya burung berdatangan menyambut genangan.  Ingatan meradang pada dinding kamar diselimuti cahaya yang menembus sela-sela jendela. Saya masih terlampau sunyi dikasur. Wangi tanah disiram hujan mulai menenangkan panca indra. Ternyata Januari sudah sampai dipertengahan, pikiran masih terlampau jauh kebelakang, tahun lalu. Saya mulai beranjak dari kasur dengan segenggam cerita-cerita yang menua.  Dengan setengah sepoyongan, kamar mandi menjadi tujuan utama untuk membasahi muka.

Kalender diruang tengah menunjukkan bahwa hari ini tanggal 20 Januari 2019. Beberapa orang menunggu Januari sebagai awalan.  Tahun lalu; menjadi hal yang sangat tabu untuk dikenang, Saya dan Puan menjadi saksi bagaimana indahnya kabut menari-nari diantara pepohonan lebat dari kejauhan. Semangkuk Mie  buatan lokal menemani obrolan, setelahnya kita menyusuri jalanan disuguhi pemandangan masyarakat dengan kearifan lokalnya. Wonosobo dingin sekali, kita menyempatkan naik kendaraan umum untuk sampai kedestinasi selanjutnya. Kain yang melilit sekitaran leher sampai bahu menjadi pemandangan lumrah saat itu, artinya cuaca cukup dingin.

Plang jalan terpampang begitu gagah mengarahkan agar segera melawatinya, setelahnya kita berhenti untuk turun. Puan berekspresi ceria, saya menatapnya, langitpun ikutserta. Ternyata kabut diatas air sedang berlalu-lalang alasannya ceria. Kita terus-terusan menikmati keindahan sampai melupakan setiap berpergian akan kembali pulang setelahnya rindu akan mendiami pikiran.

Selanjutnya, Januari begitu tidak bersahabat.

Puan pernah berkata; bahwa dirinya selalu menunggu Januari, ada tanggal yang selalu ia tunggu. Ternyata hari dimana ia menangis untuk pertamakali. Manusia diawali dengan tangisan, lalu kenapa kita mengira bahwa tangisan dianggap  lemah? Dan kenapa sebuah tawa dianggap sebuah kegembiraan?. Tangisan pertama manusia selalu disambut kebahagian oleh beberapa orang terdekat. Dibalik tawaan adasaja kesedihan yang menghampirinya.

Tuhan menciptakan kamu dan aku untuk menemani cerita di Januari. Mungkin aku orang yang dititipkan Tuhan untuk menemanimu sesaat sampai kau menemukan yang cukup menurutmu atau aku orangnya. Apapun itu kita di Januari, saya berterimakasih padanya.

Esta, di dunia ini ada hal yang tidak bisa ditebak. Takdir dan kamu.

Tidurlah Januari,
Nanti akan ada yang tepat untuk membangunkanmu,
Bersemayamlah dengan cerita-cerita kita.

Untuk Esta-

Jatiasih, 20 Januari 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JANUARI; saatnya bercerita! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang