Bab 1:pertemuan

209 23 4
                                    

Tsuna terbaring menatap keatas melihat bunga sakura yang bermekaran,pikirannya kembali ke dua minggu yang lalu dimana ayahnya dan kakeknya berkunjung.Dan sekali lagi tsuna mengutuk mereka dan membenci mereka karena mengambil sesuatu darinya dia membenci mereka dengan sepenuh hati,begitu juga ibunya...bukannya dia membenci ibunya hanya saja ibunya terlalu delusional,apakah dia tidak melihat senyum palsunya?,apakah dia tidak melihat dia merasa sendirian dibalik senyumnya?,dia tidak pantas disebut ibu...tapi Bagaimana pun dia orang yang membesarkannya jadi dia harus menghormatinya.

Dia benci merasakan dingin,dia menjadi lebih lemah dan mudah tersandung dimana mana,dia juga merasakan sulit menerima,dia mendengar percakapan antara dokter dan ibunya bahwa tidak ada masalah kecuali suhu tubuhnya yang tidak normal dan bahkan mungkin bisa membekukan benda yang disentuhnya menjadi es,disana dia melihat bahwa ibu nya khawatir.Jadi dia berusaha memperbaiki kecanggungannya dan tidak jatuh kemana mana...dia tidak merasa lemah lagi,dia merasakan informasi lebih mudah diserap dengan kecepatan lebih cepat sebelum  kondisinya yang menyedihkan.Dia awalnya tersenyum untuk menyembunyikan rasa kesepiannya....tapi dia terlalu sering tersenyum sehingga itu menjadi tampilan yang sering dia gunakan selama waktu 24 jam setiap hari.Dia setidaknya masih sedikit berharap bahwa ibunya masih melihat emosi di baliknya,tapi dia hanya berbalik dan menganggap bahwa semuanya normal...jadi dia juga melupakan harapan itu.

Rasa hangat di dada nya yang sudah di curi oleh orang yang disebut kakek dan ayahnya yang datang dua minggu yang lalu,yang mengakibatkan rasa kosong di dadanya...dan kebenciannya terhadap mereka.

Tetapi perlahan sesuatu mengisi ruang kosong itu,sesuatu yang dingin..dan perasaan kebencian juga mengisi kekosongan.Tapi menskipun begitu....dia menyukai perasaan itu,karena itu miliknya dan tidak ada yang boleh mengambilnya dari nya.

Membuka matanya,hal yang jarang dilakukannya.Menatap kembali bunga sakura yang berterbangan dan menutup nya lagi lalu tersenyum disana.

Kawahira pov

Kawahira hanya berencana berjalan jalan untuk memikirkan beban yang ditanggung...dan dia tidak sadar bagaimana dari semua tempat dia berakhir di kaki gunung.

Melihat bunga sakura yang mekar membuatnya tersenyum sampai matanya menangkap tubuh anak kecil yang tertidur.

Kawahira tidak tau mengapa dia peduli dengan anak itu padahal dia juga mempunyai masalah nya sendiri.Sesuatu membuatnya ingin mendekat,jadi dia mengikuti keinginan itu.

Duduk disamping anak itu memperhatikan fitur kecil dan rambut coklat melawan gravitasi.

"Halo"-anak itu tiba tiba berbicara masih dengan mata tertutup,suaranya sangat lembut.Senyumnya selalu terpampang di wajah anak itu.

"Halo,mengapa kamu berbaring di sini?"-kawahira bertanya.

"Aku akan tidur,sesuatu di dalam diri ku mengatakan aku akan tertidur.Dan aku memilih tempat  ini sebagai hal yang kulihat sebelum tidur"

Kawahira menerjemahkannya ke-"aku akan tidur selamanya dan pemandangan sakura adalah hal terakhir yang kulihat".

"Bukan tidur selamanya,aku akan bangun dan  merasa lebih baik" anak itu berkata.Tahu yang kawahira pikirkan,kalaupun kawahira terkejut dia tidak menunjukkannya.

Kawahira hanya tersenyum hanya mempercayai anak itu,dia dan anak itu mempunyai rasa kesepian yang sama dan dia tau itu.Jadi dia melakukan satu hal,dia menyentuh kepala anak itu untuk mengusapnya hanya untuk berhenti.

Dia merasakan sesuatu,sesuatu yang tidak pernah dia rasakan.Rasa Harmonisasi dengan langit,dan anak disebelahnya sudah menjadi langit bagi kawahira.

Meskipun sky flame nya terasa dingin dan bagaimana pengguna flame seharusnya tahan dingin...tapi dingin ini berhasil membuatnya pengguna flame merasa dingin.Tapi,dia merasakan kesejukan....kebalikan dari rasa hangat saat harmonisasi dengan penguna sky flame yang biasa.

Apinya terasa begitu sejuk dan dingin,menyejukkan hati yang terasa terpanggang matahari begitu lama.

'Harmonisasi,langit ku,akan ku lindungi'-hanya kata kata itu yang tiba tiba muncul dipikirannya.

Anak itu juga pasti merasakan sesuatu,pikir kawahira.Karena....tangan kecilnya tiba tiba mengenggam tangannya yang masih berada dirambut dengan sangat erat.

"Ne,siapa nama mu?"Si kecil menoleh..mata nya terbuka menunjukkan mata coklat yang besar.

"Kawahira"

"Kalau begitu aku akan memanggilmu kawa-nii,dan nama ku tsuna"Senyumnya sangat indah dan dia bahkan memanggilnya dan menganggapnya sebagai kakak nya.

"Aku akan tidur sekarang....aku akan bangun.Jangan khawatir....nanti kita bisa saling mengenal lagi".

Lalu tsuna benar benar tertidur meskipun dia sudah di bangunkan oleh kawahira.Kawahira takut...takut kehilangan langit yang ia bawa,tapi langitnya akan bangun dia  percaya itu.

Dia mengangkat tubuh tsuna dan membawanya di punggung,dia tetap membawanya meskipun udara dingin benar benar terasa,ia membuat ilusi agar orang lain tidak melihatnya.

Kawahira membawanya ke tokonya,kebagian belakang dan dapat dilihat bahwa ruangan itu bergaya jepang tradisional.

Menaruhnya dikamar tamu diatas tatami,memeriksa kembali tubuh tsuna agar tidak ada kerusakan dan meninggalkannya.Bagaimanapun dia masih harus membereskan beberapa hal dan setelah langit kecil nya bangun...ia akan menceritakan segalanya tentang dirinya,dosa apa saja yang dia lakukan dan berdoa.Berdoa,agar langitnya masih mau menerimanya.
.
.
.
.
Kawahira kembali esok hari dan membula kamar hanya untuk menemukan kubah es biru yang  bercorak hitam yang menutupi tubuh tsuna.usaha menghancurkan es itu percuma.Flame mist nya tidak dapat memberikan goresan,jadi dia menunggu.....sampai..

3 hari berlalu..
Es itu retak,hawa dingin yang terlindungi dibalik kubah itu terlepas..melepaskan gelombang udara dingin yang menyebar hampir di seluruh Namimori.Kawahira hampir membeku tapi ia tetap menuju tsuna,yang dilihatnya tidak mirip tsuna...

Rambut putih..dengan beberapa helai berwarna biru muda dan hitam,fitur wajah tsuna sudah berubah dari wajah awalnya.

dengan beberapa helai berwarna biru muda dan hitam,fitur wajah tsuna sudah berubah dari wajah awalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P.s:wajah awal tsuna sebelah kiri dan sebelah kanan pas sudah berubah.

Matanya terbuka...berwarna biru muda,kawahira berhenti bernafas.

Anak didepannya menutup matanya dan tersenyum.....senyum yang selalu digunakan setiap saat yang membuat matanya jarang terbuka.

"Halo kawa-nii"

Tbc.

Info sekali lagi:Tsuna mempunyai eyesmile jadi kalau dia tersenyum matanya tertutup,dan karena dia tersenyum setiap saat dia sangat jarang membuka matanya Dan karena dia tersenyum 24 jam..matanya selalu tertutup,bagaimana dia berjalan?,dia menggunakan suhu dinginnya yang berada disekitar daerah(seperti sensor?)sehingga dia bisa melihat sebaik orang melihat dengan matanya).

Cold FlameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang